Injil hari ini menunjukkan bagaimana kualitas Yesus yang dipenuhi Roh Allah menunjukkan betapa besar kuasanya. Tidak banyak kata-kata yang diucapkan, tetapi dengan sedikit perintah saja Ia mampu membuat iblis takluk. Tentunya bukan hanya dari kata-kata, tetapi perbuatanNyapun dijaga sungguh-sungguh sehingga tidak ada lubang atau celah sekecil apapun dimana bisa digunakan si jahat untuk menjegalNya. PerbuatanNya menunjukkan bagaimana Ia dikuasai Roh Allah yang memampukan Ia melakukan berbagai perbuatan yang dibenci si jahat. Itulah wibawa dan kuasa yang ditunjukkan Yesus.
Kalau saja kita konsisten dengan perbuatan dan kata-kata, maka tidak akan ada celah juga dimana si jahat bisa mengalahkan kita, dimana orang lain bisa mempertanyakan setiap kata dan janji yang pernah kita ucapkan. Kita ijinkan Roh Kudus memimpin kita dalam berpikir, bertindak bahkan memilih kata-kata yang diucapkan. Kalau hal ini dilakukan dengan konsisten, kita tidak akan menjadi pemimpin yang ‘lebay’ penuh dengan kata-kata tetapi bisa kehilangan wibawa karena memang tidak berkuasa apa-apa. Bukan karena tidak punya posisi atau kedudukan, tapi perbuatan kita tidak menunjukkan kualitas yang sesungguhnya.
Maka marilah kita tidak menjadi pengikut Kristus yang hanya tahu siapa Yesus tetapi tidak belajar untuk mengenalNya lebih dekat lagi. Jangan juga hanya mau ikut perintahNya kalau suka, kalau lagi mood, kalau keinginan kita dikabulkan. Tetapi mari belajar bertanggungjawab sebagai pengikut Kristus, belajar berpikir seperti Kristus, memiliki hati seperti Kristus dan berhati-hati dalam berkata-kata sehingga tidak melukai hati orang lain. Bukan sekedar tahu siapa Yesus, tetapi sungguh mengenal kepribadianNya melalui FirmanNya, merenungkan sabdaNya dan mengikuti sakramen secara teratur.
“Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.”
September 16, 2012 at 1:00 pm
Mathius 26 : 63-65 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat (blasphemy) Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.