Fiat Voluntas Tua

Prodiakon Berpeci Dilantik Di Paroki Kampung Sawah

| 0 comments

kampungsawahHari ini adalah jadual saya mengajar KEP di paroki Kampung Sawah. Kalau lihat jadualnya, KEP akan dimulai pk 19.00 selesai misa minggu pk 17. Saya pikir daripada susah mencari parkir, bahkan takut tersesat di malam hari karena harus membawa kendaraan sendiri, lebih baik saya di antarkan suami sore hari sekalian mengikuti misa disana. Saya terpaksa tidak dapat memenuhi undangan berbuka bersama keluarga besar dan mertua mengingat jadual mengajar sudah diagendakan jauh hari.
Suasana gereja terasa nyaman walau tanpa AC seperti umumnya gereja di Jakarta. Tetapi tetap sejuk dan semilir karena desainnya yang beratap tinggi dengan pintu-pintu terbuka di seputar gereja. Saat hendak mencari tempat duduk, seperti biasa saya berupaya mendapatkan tempat duduk paling depan biar khusyuk. Tetapi ternyata semua barisan terdepan penuh dengan bapak-bapak berpeci. berbaju koko dan celana hitam.
Akhirnya saya duduk di belakang para bapak ini. Saya kira ini serupa tradisi di mesjid dimana para pria duduk di barisan terdepan. Rupanya akan diadakan pelantikan prodiakon oleh Romo Rudi SJ, romo paroki Kampung Sawah. Sekitar 150 orang prodiakon, 4 diantaranya wanita, mereka mengenakan baju hitam putih dan berpeci menunjukkan ketulusan mereka dalam menghadirkan Tuhan ditengah umat Kampung Sawah.
Injil hari ini tentang kepedulian sesama yang ditunjukkan orang Samaria, mengajak kita semua tidak membeda-bedakan dalam menolong satu sama lain.
Sungguh saya bersyukur bisa hadir dalam peristiwa istimewa ini. Paroki Kampung Sawah yang berada di ujung selatan Keuskupan Agung Jakarta, tetap mempertahankan tradisi kearifan budaya lokal dengan tetap mengagungkan iman katolik. Sekelompok keluarga betawi tetap taat menjadi nasrani sejak nenek moyang mereka tinggal disana sekitar 100 tahun lalu.
Sebagai prodiakon saya juga diingatkan untuk senantiasa setia, menyadari segala kekurangan diri dan tetap berupaya memperbaiki diri mengandalkan Kristus dalam kehidupan keseharian saya.

Leave a Reply

Required fields are marked *.