Fiat Voluntas Tua

Ite, missa est

| 1 Comment

“Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
Menjadi pengikut Kristus yang baik itu seperti apa seharusnya? Apakah cukup ke gereja setap hari minggu? Atau yang penting percaya pada Yesus, dan tidak melakukan dosa besar seperti korupsi dan selingkuh? Ada juga yang mengatakan kalau sudah jadi pengurus di gereja sudah pasti baik. Banyak pertanyaan serupa disampaikan setiap selesai mengajar KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) di paroki-paroki. Bukankah pertanyaan serupa juga ditanyakan seorang muda yang kaya kepada Yesus: apalagi yang aku harus lakukan untuk bisa mendapatkan hidup kekal?
Menjadi pengikut Kristus terlu perlu memahami mengapa kita memilih mengikuti Dia. Kita perlu menyadari apa misiNya datang ke dunia yang penuh dosa, bergaul dengan para pendosa seperti kita, meninggalkan Surga dan segala kuasaNya disana. Injil hari ini menegaskan bagaimana Yesus menolak segala kemapanan, Ia menolak sanjungan dan meninggalkan kenyamanan terhadap segala puja-puji karena ketenaran namaNya. Ia memilih menyingkir dan kembali fokus pada tujuan semula, kembali kepada misi kedatanganNya ke bumi: Ia harus memberitakan Kerajaan Allah. Bukan saja kepada bangsa Yahudi tetapi juga bangsa bukan Yahudi, Bukan hanya di satu kota, tetapi dari desa ke desa, dari kota ke kota. Ia harus berpindah ke satu titik ke titik lainnya untuk memastikan bahwa banyak orang telah memahami Kabar Baik dan bersedia menerimanya.
Kabar Baiknya adalah Kerajaan Allah datang ke dunia, Ia hadir dan mau tinggal bersama manusia. Allah ingin tinggal dan meraja dalam kehidupan kita. Betul, tinggal didalam hati dan bersama-sama menapaki kehidupan dalam suka dan duka. Kabar Baik berikutnya adalah bahwa Allah telah menyediakan kehidupan kekal bagi mereka yang menerima tawaranNya. Kebangkitan Kristus telah melunasi seluruh dosa manusia, dosa anda dan saya. We got it for free… sayangnya tidak semua orang menanggapinya.
Ada yang mengakui Yesus, tetapi tidak mau Allah menjadi raja dalam kehidupannya. Tidak ada perubahan dalam dirinya sebagai pengikut Kristus. Allah tidak meraja dan mempengaruhi akal budi, perkataan dan perilakunya. Ada juga yang mengakui Yesus hanya di ahri Minggu, hari lainnya adalah hari dimana ia mengatur segala kehidupannya tanpa campur tangan Allah. Tetapi ada yang memilih menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya dan menyerahkan hidupnya untuk diubahkan dan dibentuk serupa dengan Kristus.
Pilihannya tentu ada di tangan kita masing-masing. Bersiaplah memilih dan menerima segala konsekwensi pilihan. Kristus memilih untuk meninggalkan kenyamanan atas sanjungan orang-orang yang menginginkan Ia tinggal dan pastinya dilayani habis-habisan. Ia memilih terus berjalan menuju desa dan kota lain yang mungkin bisa jadi juga tidak selalu diterima dengan baik.
Menjadi pengikut Kristus yang baik adalah siap dibentuk menjadi murid yang setia melakukan apa yang dilakukan Yesus. Kalau Yesus memberitakan Kabar Baik, kitapun wajib melakukannya. Mewartakan Kabar Baik melalui perkataan dan perbuatan sehingga orang bisa melihat bagaimana Allah meraja dalam kehidupan kita. Kalau kita sungguh menyadari kehadiran Allah dalam kehidupan keseharian kita, kita mensyukuri cintaNya, mensyukuri pertolonganNya dan kehadiranNya disaat kesulitan mengikat kita, bukankah kita juga ingin orang lain merasakan kasihNya?
Menabur firman benih Kerajaan Allah dapat dilakukan melalui sharing iman, melalui email atau media apa saja yang membuat kita bisa berinteraksi dengan orang lain. Soal apakah nanti diterima dan ditolak bukan lagi urusan kita, itu adalah pekerjaan Allah semata. Allahlah yang menumbuhkan segala yang baik.  Bagian kita adalah memberitakan Kabar Baik dengan menebarkan benih-benih kebajikan dimanapun dan kapanpun.
Semoga kita tetap memilih menjadi murid yang setia meyebarkan Kabar Baik, dan tidak tergoda dengan segala kemapanan dan kenyamanan sehingga melupakan tugas perutusan kita yang selalu kita dengar diakhir Misa: Ite, missa est” (Pergilah, tugas perutusan telah diberikan)” – Marilah kita pergi. Kita diutus.
===========================================================================================
Bacaan Injil  Luk 4:38-44)

Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.”

One Comment

  1. Yang dijelaskan dalam sebuah firman; “Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Surga dan yang ada di Bumi , yang kelihatan dan yang tidak kelihatan baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa,”( Kolose 1:16 ), dan kepada Kristus sama dengan kepada Bapa, segenap Surga menunjukkan kesetiaan mereka.Tetapi ada seseorang yang menyalahgunakan kebebasan ini. Dosa bermula dari dia yang setelah Kristus , paling dihormati Allah dan yang berkuasa paling tinggi dan yang paling mulia dari antara penghuni Surga .

Leave a Reply

Required fields are marked *.