Fiat Voluntas Tua

RIP Rm Yance Laka Pr, Selamat Jalan Sahabat dan Doakan Kaka Ibu

| 0 comments

Bsm Rm Yance Laka Pr AtambuaBanyak misteri kehidupan kita jumpai dari hari ke hari. Sepandai-pandainya manusia, tetap ada hal tersembunyi yang masih tertutup sehingga menyadarkan kita sebagai setitik debu diantara alam semesta raya. Semakin kita mengetahui banyak hal, semakin kita menyadari betapa miskinnya pengetahuan kita. Semakin banyak kita mengenal orang, semakin menyadarkan kita betapa penting arti setiap perjumpaan. Bisa jadi perjumpaan dengan seseorang merupakan saat terakhir bertemu dengan mereka.

Renungan hari ini menyadarkan kita bahwa setiap perjumpaan dengan Nya membawa kita pada pengalaman iman yang tidak akan tergantikan dengan kenikmatan dunia. Perjumpaan pribadi dengan Kristus sebagai pengalaman dikasihi Tuhan, pengalaman dicintai Tuhan, tidak akan mudah terhapus sepanjang hayat hidup kita. Begitu menyentuh sampai lubuk hati terdalam, bahkan bisa mengubahkan kompas kehidupan kita. Berbagai peristiwa harian yang kita alami juga menajamkan kepekaan dan kepedulian kita akan kehadiran Tuhan dalam keseharian. Bahkan lewat sapaan teman-teman dan kerabat kita sekalipun kita dapat merasakan berkat Tuhan.

Sambil merenungkan cinta dan kemurahan Tuhan, saya berdoa bagi romo Yance Laka Pr, yang siang ini dipanggil Tuhan dalam keadaan tidur di kamarnya. Saya sungguh terkejut dan tidak percaya saat menerima berita duka dari Romo Christo Pr serta message di blog ini. Diusianya yang relatif masih muda serta memiliki semangat dan komitmen tinggi dalam melayani orang muda, beliau dikenal sebagai penggerak bagi kerasulan awam, penggerak ME bahkan terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui CU. Ia tidak segan mengumpulkan tukang ojek untuk rekoleksi bersama. Sungguh ia telah menularkan cinta akan kehidupan bagi banyak orang khususnya bagi Keuskupan Atambua.

Pertemanan saya dengan romo Yance semakin meneguhkan saya dalam menapaki panggilan Tuhan untuk merasul di dunia kerja dan dunia politik. Walaupun kami jarang bertemu secara fisik, tetapi via socmedia ternyata kami memiliki visi yang sama. Dengan sabar romo yang selalu menyapa saya dengan “Kaka Ibu” tetap berupaya membujuk saya hingga berhasil mengajak saya menginjak tanah Atambua untuk memberikan diklat bagi para pengurus CU disana. Selamat jalan romo Yance, perjumpaan dengan romo telah ikut meneguhkan karya pelayanan saya. Tugas romo sudah selesai, silahkan menikmati istirahat kekal bersama Kristus dan Bunda Maria. Doakan saya dan para kerabat romo lainnya, agar dapat meneruskan impian romo Yance. God is good all the time…

===================================================================

Bacaan Injil Lukas 9:28-36

Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.  Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.

Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.

Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”

Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.

Leave a Reply

Required fields are marked *.