ADORASI SAKRAMEN MAHA KUDUS
Kepada Hosti yang telah dikonsekrir kita bersembah sujud seperti kepada Tuhan sendiri, karena Roti yang telah dikonsekrir tersebut sungguh-sungguh adalah Tuhan Yang Mahakuasa sendiri.Bentuk penyembahan tertinggi ini disebut LATRIA. Pendapat yang menyatakan bahwa Kristus hanyalah unsur Ekaristi, sama seperti lambang, atau bahwa Kristus hanya diterima secara rohani, sungguh bertentangan dengan Konsili Trente.
KEHADIRAN-NYA NYATA
Baik roti maupun anggur yang telah dikonsekrir, keduanya mencakup seluruh Yesus Kristus – Tubuh-Nya, Darah-Nya, Jiwa-Nya dan Ke-Allah-an- Nya.Jadi, mereka yang menyambut komuni, baik dalam rupa roti maupun dalam rupa anggur, menyambut seluruh Kristus.Lagipula, serpihan terkecil dari sebuah Hosti yang telah dikonsekrir ataupun tetesan terkecil dari angguryang telah dikonsekrir adalah seluruh Kristus. Jadi, Kristus tidak terbagi, Ia tetap satu. Kristus hadir selama wujud roti dan anggur masih ada.
Memang benar bahwa Tuhan ada di mana-mana, sebagai Pencipta serta Penyelenggara segala sesuatu, dan bahwa Ia hadir melalui rahmat pengudusan dalam semua jiwa yang berada dalam keadaan rahmat, namun kehadiran-Nya tersebut adalah kehadiran rohani.
Hosti yang telah dikonsekrir dapat diletakkan di MONSTRAN dan itulah Yesus yang akan dijumpai di ruang Adorasi.Oleh karenanya duduk bersimpuh dan berdoa dihadapan Sakramen Maha Kudus adalah sama dengan hadir dihadapan Yesus sendiri. Ia yang maha ada dan hidup, sungguh hadir secara nyata bukan saja dalam bentuk imajiner atau rohani, tapi Ia sungguh ada ditempat itu.
Maka suatu Rahmat yang luar biasa jika kita bisa berada ditempat itu untuk mengalami Kasih-Nya.Ia dapat dijumpai, dialami dan Ia mendengarkan serta memberikan apa saja yang kita minta seturut kehendak-Nyadan tentu saja yang Ia berikan adalah yang terbaik bagi kita. Banyak hal akan tetap tidak kita mengerti dan menjadi suatu misteri Allah, namun disitu pula letak penyadaran akan keterbatasan manusia serta ketidakberdayaan manusia untuk bisa menangkap dan memahami sesuatu yang ilahi.Itulah yang disebut Iman ketika kita bisa percaya untuk memaknai bahwa Yesus, putra Allah yang bersama Bapa dan Roh Kudus adalah Allah yang baik dan selalu serta tetap baik walau apa yang dialami manusia nyatanya terlalu banyak masalah dan persoalan.Allah setia, Allah adalah Kasih dan dalam kasih-Nya Ia terus menyertai manusia dan memberikan kekuatan agar setiap manusia mendapat kelegaan, damai serta Sukacita-Nya.
dr.Irene
January 27, 2012 at 2:50 pm
Mari Ikut Adorasi Sakramen Maha Kudus …