Fiat Voluntas Tua

Biar Anak-anak Datang KepadaKu

| 6 Comments

“Ia meletakkan tanganNya atas mereka”

Bila ada anak-anak berada diantara orang dewasa didalam Misa, maka ada dua kemungkinan terjadi. Mereka ditolak atau mereka diterima. Kalau orang tua atau keluarga sendiri pasti tidak merasa terganggu dan bahkan memberikan perhatian bagi anak-anak. Kadang ada yang mengajak bercanda didalam Misa. Sedangkan orang dewasa lain yang ada disekitarnya, biasanya menyuruh diam, tidakboleh ribut karena merasa terganggu saat berlangsungnya Misa. Masing-masing punya alasan bagaimana membawa anak-anak ini mengenal Tuhan diusia mereka. Walaupun demikian tentu orang tua seharusnya bisa mendidik dan mengajarkan anak-anak terutama balita bagaimana bersikap didalam Gereja.

Beberapa gereja menyediakan sekolah minggu/Bina Iman Anak yang berlangsung saat Misa. Para kakak pembimbing menunggu di pintu gereja dan mengajak anak-anak balita dan SD untuk bergabung bersama mereka. Dengan bermain dan bernyanyi, mereka diajak mengenal Tuhan bersama kakak pembimbing. Repotnya tidak semua orang tua mau menemani atau berpisah dengan anaknya karena ingin mengikuti Msa, sehingga anak-anakbalita tetap dibawa kedalam gedung gereja.

Maka solusi yang bisa diambil bila memungkinkan, di ruang sekolah minggu dipasang CCTV sehingga orang tua bisa tetap mengikuti Misa sambil mengawasi anaknya. Cara lain adalah membawa anak-anak yang setelah selesai mengikuti Bina Iman, masuk ke dalam gereja kembali untuk menerima berkat dari romo setelah Misa selesai. Anak-anak berbaris dari yang paling kecil sampai yang paling besar , layaknya komuni tapi kali ini untuk menerima berkat dari Romo. Sementara anak-anak menerima berkat, umat lain bisa keluar dari gereja. Orang tua mereka pasti masih menanti dengan bangga melihat anaknya belajar mandiri. Orang tua bisa tetap mengikuti Misa sementara anak-anak juga belajar mengenal Tuhan. Dengan demikian, anak-anak merasa bangga karena ikut berbaris layaknya orang dewasa untuk mendapatkan berkat khusus dari romo.

Itu kalau dalam Misa, dalam kehidupan keluarga lain lagi sikap mengenalkan anak pada Tuhan. Pernah ditemukan di salah satu keluarga dimana anak-anak belum dibaptis padahal usianya sudah di atas 7 tahun. Memang orang tua nya berbeda agama, tetapi mereka menikah secara katolik. Bukankah mereka sudah berjanji untuk mendidik anak-anak secara katolik? Lalu mengapa belum dibaptis? Alasannya sederhana, tidak enak dengan pasangan dan biarlah anak-anak nanti memilih sendiri. Alasan ini bukanlah jawaban orang tua yang bertanggung jawab. Bagaimana bila anak ini bisa memilih dengan tepat tanpa bimbingan orang tua? Bagaimana bila ia memilih menjadi teroris ataupun menjadi atheis?

Maka peran pengurus lingkungan perlu dilibatkan dalam memantau anak-anak yang berada didalam lingkungan demikian, demikian juga anak-anak katolik yang bersekolah diluar sekolah katolik sehingga kurang mendapatkan pelajaran iman katolik. Pada akhirnya tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak dalam iman katolik memang tidak dapat digantikan dengan guru agama ataupun kakak pembina di sekolah Minggu.

Di usia berapapun banyak cara bagi para orang tua mengenalkan Yesus sedini mungkin. Masalahnya justru ada pada orang tua anak-anak sendiri. Siapakah Yesus menurut papa dan mama? Berapa pentingnya Yesus bagi hidup pasutri ini? Kalau gak penting ya gak heran kalau anak-anak dibiarkan menonton televisi di rumah dan tidak dibawa ke gereja dengan alasan repot. Orang dewasa lain yang tidak membawa anak-anak ke gereja juga perlu bersikap seperti Yesus, yang tidak menolak satu anakpun untuk datang kepadaNya. Mending ribut sedikit lah daripada anak-anak itu dibiarkan di rumah menonton film kartun.

Akhirnya pastoral anak tidak bisa dipisahkan dengan pastoral keluarga dan pastoral orang muda. Untukbisa mempersiapkan anak-anak menerima Yesus, membutuhkan cara pandang seluruh fungsi dalam Dewan Paroki yang sungguh memiliki hati dan perhatian serupa Yesus terhadap pastoral anak. Perlu juga didukung data yang updated sehingga bisa dipantau berapa banyak kah anak-anak katolik yang perlu didampingi. Siapa tahu dari anak-anak ini nantinya mau jadi misdinar dan akhirnya akan lahir para imam, bruder dan suster yang menanggapi panggilan Yesus.

====================================================================

Bacaan: Mat 19:13-15

“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid- Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ

6 Comments

  1. Senang + surprise saat menemukan & membaca artikel ini, karena pada awal November 2008 saat Romo Kuswardianto,Pr mengajak kami untuk mendirikan Bina Iman Anak di Paroki St.Yoh.Maria Vianney-Cilangkap, kami memberinya nama BIA.PROVIDENTIA (sesuai dengan asrama yang didirikan o/ St.Yoh.Maria Vianney di Ars-Prancis). Sosialisasi BIA.PROVIDENTIA dilakukan Romo lewat kotbah ‘with LCD’ pada Misa Sabtu-Minggu 8-9 Nov 2008 untuk mengajak seluruh anak usia 4-10 tahun mengikuti kegiatan BIA.PROVIDENTIA (dimulai: 16 November 2008). Semoga Tuhan menyertai Para Guru Pendamping & Anak-anak yang berada dalam naungan BIA.PROVIDENTIA

  2. Selamat ya untuk paroki cilangkap yang berani memulai pastoral anak. Semoga kakak pembina semakin diberkati karena mengantar anak-anak mengenal dan mencintai Yesus sejak dini. Semoga semakin kreatif dan akhirnya menjadi acara yang dinanti-nanti anak-anak setiap minggunya. Berkah Dalem

  3. tolong tampilkan yang mudah dilihat dan tampilkan lebih banyak lagi contoh karikatur. saya minta tolong, tuliskan cara-cara & aturan-aturan dalam membuat karikatur

  4. Terima kasih sudah mampir di blog ini. Mohon maaf saya sendiri tidak punya talenta karikatur tapi nanti kalau saya menemukan referensi yang baik saya akan japri ke anda. AMDG – RA

  5. Selamat siang ibu ratna, saya masuk karena melihat wajah romo maryono di foto itu… Sahabat lama yang jarang ketemu lagi. Pengen sekali suatu ketika ketemu lagi di wonosobo.

    salam

  6. Persembahan yang indah dalam hidup kita, apabila ada anugerah dari hati untuk memberikan yang terbaik seperti moto diatas Fiat Voluntas Tua.

    Terkadang banyak kebaikan yang telah dilakukan, harus diupayakan kita semua tetap bertahan dalam iman dan kesabaran. Bagaimana menunjukkan kesadaran akan kesabaran dalam hidup ini ? Nyatanya banyak keegoisan yang muncul. Itulah kita, masih-masing merasa punya dan merasa benar sendiri. Prinsip boleh kita pegang dengan baik tetapi pengorbanan seperti Yesus yang bisa ditimba terus menerus.

Leave a Reply to Fifin Anetta Cancel reply

Required fields are marked *.