Fiat Voluntas Tua

Cerai? Zinah? Gak lagi deh…

| 0 comments

(Saya postingkan kiriman email seorang teman atas renungan dari Injil hari ini. Pengalaman orang lain bisa membuat kita juga belajar menjadi bijaksana tanpa perlu mengalaminya terlebih dulu. Saya hargai keterbukaannya tapi demi kebaikannya tidak saya sebutkan sumbernya.)

Pada puncak sebuah kenakalan dan kegilaan saya, ayat ini sungguh-sungguh memberikan inspirasi, baik dari sisi positif maupun dari sisi negatif. Ketika itu saya hanya melihat dari sisi negatif yang kiranya menguntungkan, sehingga peluang cerai itu ada, yaitu jika berzinah dengan orang lain. Hanya saja ketika dihadapkan dengan pertanyaan istriku, “Apa salahku? Jika kamu bisa sebutkan kesalahanku yang fatal, aku rela diceraikan.” dan saya tidak menemukannya.

Sejak pertobatan itu, firman ini saya baca kembali, ternyata memberikan inspirasi yang positif, ternyata Yesus tidak pernah mengijinkan kita bercerai kecuali kalau otak kita sudah diracuni oleh kehendak zinah, itupun kita tidak diperbolehkan kawin lagi, karena hukumnya adalah zinah.

Banyak sekali teman-teman yang masih senang berselingkuh, terutama karena pesona dan nafsu ingin berzinah, akhirnya menderita penyakit yang sulit disembuhkan, yaitu selain penyakit kelamin adalah, sakit kencing manis (diabetes), jantung koroner, lever, kolestrol, gagal ginjal dan tekanan darah tinggi (hipertensi) serta penyakit lainnya yang mengakibatkan cacat pada keturunan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Saya mencoba menganalisa lebih jauh akan hal ini, ternyata ketika terbuai dalam perrselingkuhan, yang ada dalam pikiran kita adalah kesenangan sekaligus ketakutan, sehingga detak jantung menjadi tidak karuan dan tekanan darah kita menjadi tidak karuan ketika harus berada dipusat keramaian, apalagi kalau bertemu orang yang dikenal atau keluarga, hal ini selalu terjadi tetapi tidak dipedulikan karena gengsi, tiba-tiba penyakit sudah menjadi akut.

Soal lain lagi, adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh makanan, karena nuansa selingkuh itu seperti menghadirkan surga sesaat, dimana kita tidak peduli dengan apa yang kita makan (daging) dan apa yang kita minum (alkohol), biasanya hal-hal yang enak, mahal dan penuh gengsi, akibatnya makanan dan minuman tersebut membebani kerja ginjal dan lever serta menjadi sampah di jaringan darah, ditambah lagi dengan detak jantung dan tekanan darah menjadi tidak karuan. Rasanya terlalu mahal yang harus kita bayar selain materi dan waktu, untuk sebuah kesenangan sesaat.

Saya kira saat ini adalah saat yang tepat untuk berhenti berselingkuh, sayangi tubuh yang indah ini, janganlah egois, ketika susah dan menderita yang di cari pasangan hidup, tetapi ketika sehat dan senang berbagi dengan selingkuhan. Dari 10 teman pria yang saya tanya, “apakah ada rasa yang berbeda ketika tidur bersama pasangan dan bersama orang lain” - Jawaban mereka semua, tidak ada bedanya, bahkan lebih merepotkan dengan selingkuh karena harus bersih-bersih, masih harus jalan pulang dengan mata ngantuk dan berdoa sepanjang waktu agar tidak ketahuan dan kena penyakit.

Sungguh tidak lagi berarti hidup ini jika mereka yang berada disisi kita sakiti (luka bathin), karena hal itu akan menghalangi berkat Tuhan. Ingatlah, kita semua pernah tersandung dan jatuh, maka cara yang paling baik untuk menjaga diri adalah saling bergandengan tangan dengan sesama tanpa prasangka dan rendah hati.

Doa Syukur

Terima kasih Bapa, Engkau telah memberikan dua perempuan yang sangat perkasa dan luar biasa dalam hidupku, yaitu mamaku dan istriku karena dari rahim mereka aku dan anak-anakku dilahirkan, jangan sampai mereka kusia-siakan. Bapa, Aku hanya ingin menjadi anak yang baik, suami yang baik, papa yang baik dan sahabat yang baik, amin!

===================================================================

Bacaan: Mat 19:3-12

“Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.