Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Mengikuti doa Yesus dalam novena Roh Kudus, memperlihatkan dalamnya relasi antara Yesus dengan Bapa. Tingkatan penghayatannya sudah ditingkat sufi; dimana segala sesuatu tidak lagi dilihat secara fisik, tapi melihat penyertaan Ilahi didalamnya. Dengan para muridNya, Ia tidak lagi menggunakan kiasan, tapi sudah ‘heart to heart’ langsung tanpa tedeng aling-aling.
Saya teringat sebuah kisah nyata di majalah tentang bagaimana seorang ibu menjelaskan perasaannya terhadap anak angkatnya yang merasa berbeda dibandingkan adik-adiknya. Tidak ada yang ditutup-tutupi bahwa memang ia anak angkat. Tapi sang ibu mengatakan bahwa ia sungguh mencintai nya. Sambil memeluk putrinya yang masih SD itu ia berkata ” Engkau memang tidak lahir dari perut ibu, tapi engkau lahir dari hati ibu. Oleh karenanya saat kamu sedih, ibu pasti lebih sedih lagi. Melihat kamu senang, ibupun bahagia. Ibu sangat bangga melihat usahamu menjadi yang terbaik” Tidak terbayangkan bahwa relasi yang begitu hangat antara seorang ibu dan anak angkatnya pasti mampu membangkitkan semangat hidup sang anak dalam menghadapi kesulitan hidup. Ibunya tidak mengurung anaknya di dalam rumah, agar aman dari anak-anak lain yang meledeknya sebagai anak angkat. Pernyataan kasih ibunya membuat sang anak tidak minder sebagai anak angkat tapi justru memacunya berprestasi di sekolah.
Demikian juga kita, manusia yang tidak layak ini, yang seharusnya terpisah dengan Allah karena dosa-dosa kita; kok ya didoakan Tuhan Yesus agar kita bisa bersatu dengan Yesus, bersatu dengan Bapa, bersatu dalam hatiNya dan nanti bersatu bersama RohNya di Sorga. Ia berdoa agar kita yang menjadi milik kepunyaanNya tidak larut dalam kehidupan dunia yang jahat, tidak tergoda pada kejahatan dunia. Justru kita didoakan untuk tidak eksklusif, terpisah dari dunia yang jahat; tapi kita didoakan agar kuat bertahan dalam kegetiran kehidupan seperti domba menghadapi serigala-serigala buas. Kita juga diharapkan membawa kemuliaan Tuhan dengan terus berkarya menggunakan kemampuan dan talenta yang telah diberikanNya.
Cinta Tuhan pada kita cukup untuk menjadi jaminan bahwa kita bisa bertahan menghadapi kejamnya dunia. Oleh karenanya kalau kita menanggapi doa Yesus ini dengan sungguh hidup mengikuti pimpinan Roh Kudus dalam karya kita, maka segala yang kita lakukan pasti membawa kebaikan. Bahkan kita juga diberikan orang-orang yang bisa bekerja sama menuju kebaikan. Pasti akhirnya membawa pembaharuan. Seperti lagu mazmur yang kita nyanyikan : Utuslah RohMu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.
Roh Kudus yang ada bersama kita sejak kita dibaptis, selayaknya memimpin kita dalam tindakan-tindakan pembaharuan di bumi ini. TIndakan pengrusakan alam dan segala isinya, terutama penghancuran hati dan martabat manusia pasti dilakukan oleh manusia-manusia yang hidupnya tidak dipimpin Roh Kudus. Sulit juga melakukan Doa Bapa Kami “Fiat Voluntas Tua ; Jadilah kehendakMu, di bumi seperti di dalam Surga” bila kita tidak peka akan tuntunan suara hati. Seandainya banyak orang taat dan setia dengan pimpinan Roh Kudus dalam setiap tindakan nyatanya, maka pasti tidak ada tindakan-tindakannya yang melanggar Hak Azasi Manusia bahkan merusak alam semesta. Pernahkah kita rasakan bila diantara kesulitan hidup, ada orang-orang yang bila kita berada didekatnya seperti di dekat Surga; ada kedamaian ada pengharapan, ada sukacita. Orang yang hidupnya dipimpin Roh Kudus memiliki daya juang dan ketahanan yang tinggi bahkan mampu membuat kehidupan di Bumi seperti di dalam Surga.
Marilah kita membuka hati, segenap pikiran dan akal budi untuk senantiasa diperbaharui Roh Kudus sehingga seluruh daya cipta, kreasi dan karya kita selanjutnya membawa pembaharuan disegala bidang di sekitar kita. Utuslah Roh Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi….
===================================================================
Bacaan : Yoh 17:11b-19
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran”
May 29, 2008 at 1:46 pm
Kita didunia bukan sendiri tetapi kita didunia butuh teman
” saya rasa blog ini bermanfaat sebagai bacaan dan renungan untuk kita semua.
amen
July 2, 2008 at 10:19 pm
Ut Omnes Unum Sint !
July 26, 2008 at 12:30 am
Ut omnes unum sint, adalah fiksi yang sangat melekat bagi saya sebagai kader gmki. Karena memang fiksi tersebut menjadi amsal organisasi kami (gmki). hakekat dari fiksi ini menjadi panggilan kearah gerakan oikumene kekristenan, seperti fiksi dalam bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai pancasila & nkri.
Ut omnes unum sint, di gmki mengandung pengertian “agar semua satu adanya”, “didalam damai kasih tuhan…”. Ini menjadi panggilan untuk menyampaikan syalom allah ditengah-tengah gereja, masyarakat dan perguruan tinggi. Demikian kiranya makna dan implementasi ut omnes unum sint dikalangan gmki (gerakan mahasiswa kristen indonesia).
Semoga