Fiat Voluntas Tua

The Time Has Come

| 3 Comments

“Telah tiba saatnya……….Aku telah menyatakan namaMu kepada semua orang”

Di saat mengajak anak-anak ‘nyekar’ ke makam eyangnya seperti sabtu kemarin, atau saat melayat di rumah kerabat, adalah saat terbaik menanamkan pesan pada mereka bahwa akan tiba saatnya bagi kita berpisah untuk berpindah ke dunia ‘sana’. Dua tahun lalu Bimo, kehilangan teman karibnya akibat mobilnya ditabrak supir taxi yang mengantuk. Kejadian itu rupanya cukup membekas di hatinya. Saya katakan “Saat lahir dan mati adalah suatu misteri di tangan Tuhan. Bisa saja bunda dipanggil Tuhan lebih dulu, bisa juga kamu lebih dulu, atau ayah, tidak ada yang tahu. Tapi bila saat itu datang pasti Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita. Yang penting lakukan yang terbaik di setiap hari yang baru. Baik bukan hanya menurut kita, tapi baik menurut yang empunya Surga. Buatlah kehidupan kita berarti bagi banyak orang, walaupun kita masih muda.”

Kalau membaca iklan dukacita di harian ibukota, maka usia pun tidak lagi menjadi patokan. Yang kepala 4 dan 5 juga tidak kurang. Usia pasien ICCU di sebuah rumah sakit jantung juga mulai menurun dari 40 an ke 30an tahun !! Waah ………. diberi kesempatan hidup kok di ‘boros’kan dengan jor-joran sampai jantungnya minta di ‘vermaak’ padahal belum juga ‘setengah’ perjalanan.

Bacaan Injil hari ini menunjukkan bagaimana Yesus diusia 33 tahun melakukan ‘evaluasi’ menjelang akhir tugasNya di bumi. Kita tidak perlu menunggu sampai tua untuk merefleksikan apakah kita sungguh- sungguh siap mempertanggungjawabkan tugas kita dibumi. Apakah selama ini kita tenggelam dalam kesibukan sekitar ‘kampung tengah’ dan lupa akan panggilan pewartaan kasih Tuhan ? Apakah semua karya kita telah membawa kemuliaan bagi Dia? Apakah menunggu nanti saat anak-anak besar? Atau lakukan sekarang ‘sambil’ membesarkan anak-anak?

Persiapan Yesus sebelum memulai dan menjalankan tugasNya yang singkat, dilakukan selama 30 tahun usiaNya. Selanjutnya sepanjang 3,5 tahun setiap hari Ia terus melakukan pewartaan Kabar Sukacita. Yesus tahu saatnya sudah mendekati akhir, Ia telah menyelesaikan tugas yang diberikan Bapa. Bagaimana dengan kita? Adakah hari dan saat tertentu dimana kitapun perlu memperlengkapi diri seperti layaknya gergaji yang siap diasah agar tetap tajam saat digunakan kembali.

Kita tidak pernah siap WHEN THE TIME HAS COME ; tidak untuk 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, bahkan besok sekalipun…… kalau kita tidak pernah mempersiapkannya. Marilah saling membagikan kata pujian, sapaan kasih dan perhatian, juga murah memberi maaf agar kita berani berkata: It’s me Lord. Today is the last day of my life.

==================================================================

Bacaan :Yoh 17:1-7

“Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.

3 Comments

  1. Ibu Ratna,
    Tadi saya pergunakan renungannya untuk mengisi renungan di doa novena pentekosta di gereja kami, stasi rumbai, pekanbaru, riau.
    TErima Kasih atas karyanya.

  2. Senang juga dapat kabar dari Rumbai, syukurlah kalau bisa membantu jadi inspirasi anda. Kita saling mendoakan ya pak Adi. Semoga semakin banyak yang mengalami cinta Tuhan melalui pelayanan bapak di stasi. Eh betul bapak kan? bukan romo? – AMDG

  3. Benar ibu Ratna..saya bapak dengan 2 anak perempuan, kelas 2 SMA dan 2 SMP.
    Terima Kasih atas sharingnya. Beberapa teman di Rumbai, dan juga istri saya, senang mengunjungi blog ibu Ratna.
    Terima Kasih

Leave a Reply

Required fields are marked *.