Fiat Voluntas Tua

August 24, 2012
by ratnaariani
0 comments

Film October Baby – Kesaksian Gianna Jessen tokoh Pro-life

Dear friends.
Ijinkan saya mempromosikan sebuah film yang sedang hangat dibahas di kalangan umat Kristiani berjudul “OCTOBER BABY”.
Film ini dibuat berdasarkan kisah sejati dari GIANNA JESSEN, seorang tokoh “Pro-life” dan “Abortion survivor” dari Amerika Serikat.
***Sekilas kisah mukjizat Gianna Jessen
Bunda Teresa dari Kalkuta berkata: “God is using Gianna to remind the world that each human being is precious to Him.”
Gianna Jessen hadir di dunia ini secara mengejutkan. Ibu kandungnya yang berusia 17 tahun tahu dia tengah hamil, tetapi tidak menghendaki kehamilannya itu dan memutuskan untuk melakukan prosedur aborsi dengan penyuntikkan saline beracun ke dalam rahimnya selama masa trimester ke-tiga kehamilannya. Jessen, yang berusia 7,5 bulan di dalam rahim ibunya, selama 18 jam berada dalam proses aborsi “yang membakar tubuh bayi”, katanya. Ibu kandungnya diharapkan melahirkan jabang bayi mati. Namun, ketika Jessen yang berberat 2 Pon itu lahir, dia hidup.
“Aku tidak mati hari itu,” kata Jessen. “Aku dilahirkan dalam keadaan hidup di sebuah klinik aborsi di Los Angeles County di ruangan yang penuh dengan gadis-gadis remaja yang sudah memiliki suntikan saline dan merasa yakin bahwa anak-anak mereka meninggal dalam kandungan mereka.” Continue Reading →

August 23, 2012
by ratnaariani
0 comments

Mau Sih… Tapiiii….

” Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

Kalau membaca iklan lowongan kerja di berbagai harian, melihatnya sebagai suatu ironi Disisi lain tingginya angka pengangguran ternyata tidak berkurang dengan banyaknya lowongan kerja yang tersedia. Ratio antara mereka yang mendaftar sebagai pencari kerja dan jumlah orang yang diterima bekerja besar sekali. Demikian pula jumlah pengusaha yang berhasil dengan mereka yang ‘baru ingin’ mencoba menjadi pengusaha. Ada suatu proses panjang yang harus dilewati untuk menjadi yang ‘terpilih’ diantara yang berminat.

Demikian pula tidak ada orang yang tidak ingin hidup bahagia di akhirat nanti. Semua berlomba-lomba ingin hidup kekal bahkan Sang Pemilik Surgapun mengundang semua orang untuk datang dan menikmati Perjamuan Besar yang telah disiapkan. Tetapi ada proses yang harus dilewati untuk bisa sampai di titik akhir nanti. Setiap undangan harus mempersiapkan dirinya agar layak untuk hadir disana, tentunya tepat pada waktunya dan tidak terlambat. Continue Reading →

August 22, 2012
by ratnaariani
0 comments

GERAKAN DOA SOLIDARITAS 40 HARI BAGI GEREJA-GEREJA YANG TERANIAYA OLEH IMANNYA

Diambil dari page Gereja Katolik di FB:

Mari berdoa selama 40 hari penuh mulai hari ini, 20 Agustus s/d 28 September sebelum Pesta Malaikat Agung dengan cara yang sederhana.. 1x Bapa Kami, 3x Salam Maria, 1x Kemuliaan + St. Mikael tentara surgawi doakanlah kami..

Page Gereja Katolik akan memulai gerakan doa ini setiap hari Pk. 21.00..

Intensi: Mohon rahmat pertolongan Allah dan bantuan St. Mikael, Malaikat Agung untuk semua gereja yang teraniaya karena imannya, secara khusus untuk:

1. Gereja St. Johannes Baptista, Parung, Keuskupan Bogor (Tenda untuk misa disegel sehingga umat merayakan misa di halaman dengan panas terik matahari)

2. Gereja St. Leo Agung, Jatiwaringin, Keuskupan Agung Jakarta (Gereja dibakar dan kini di bedeng)

3. Gereja Kalvari, Lubang Buaya, Keuskupan Agung Jakarta (IMB tidak keluar belasan tahun, merayakan misa di bedeng)

4. Gereja St. Yohanes Maria Vianney, Cilangkap, Keuskupan Agung Jakarta (IMB tidak keluar)

5. Gereja Ibu Theresa, Cikarang, Keuskupan Agung Jakarta (Berkali-kali didemo dan IMB tidak keluar)

6. Gereja St. Klara, Bekasi, Keuskupan Agung Jakarta (IMB tidak keluar, beribadah di kapel oikumene dan RUKO)

7. Gereja St. Agustinus, Karawaci, Keuskupan Agung Jakarta (IMB tidak keluar puluhan tahun, beribadah di aula sekolah)

8. 3 Stasi kita di Aceh Singkil, Paroki St. Mikael, Tumbajae, Keuskupan Sibolga (Disegel dan tidak dapat digunakan)

9. Semua Gereja Katolik di tanah air yang teraniaya karena imannya.

August 21, 2012
by ratnaariani
0 comments

Ikut Tuhan UUD – Ujung-Ujungnya Duit?

“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Kalau melihat perilaku para pengendara motor di semrawutnya lalulintas Jakarta semakin hari semakin menjengkelkan. Menyerobot trotoar dan masuk jalur bus way sudah biasa, menyerobot dari kanan jalur mobil membuat jantung kita deg-degan. Apalagi kalau sudah di perempatan jalan para pemotor ini seolah takut tidak kebagian lampu hijau sehingga berupaya berada paling depan. Dalam sekejap saja mereka bisa memenuhi bagian depan batas jalur berhenti bahkan bisa menyorong sampai ke tengah perempatan. Nanti tiba-tiba ada saja yang melesat mencuri-curi kesempatan memotong jalan, tidak sabar menunggu lampu berganti hijau. Itulah aslinya karakter manusia, tidak mau kalah dari yang lain.

Demikian pula dengan yang terjadi saat mengikuti Yesus. Semua saling berlomba untuk menjadi yang paling utama, menjadi nomer satu dan terdepan.  Para murid yang engharapkan Yesus menjadi raja orang Israel  tentu juga dengan harapan mendapatkan tempat istimewa di sisi kanan kiriNya. Demikian pula seorang kaya yang mendekati Yesus, ia menunjukkan apa saja yang telah diperbuatnya. Tentu saja dengan harapan Ia akan mendapatkan pujian didepan banyak orang. Tetapi Yesus tahu motivasi yang tersembunyi didalam hatinya. Kekayaannya justru yang mengikat hatinya mendekat kepada Tuhan. Continue Reading →

August 21, 2012
by ratnaariani
0 comments

Subhanallah, Umat Islam Kota Malang Sholat Ied di Halaman Gereja Katedral

Di tengah kondisi intoleransi yang naik grafiknya, apa yang terjadi di kota Malang saat lebaran tahun ini sangat pantas dijadikan suri teladan bagaimana seharusnya kehidupan ideal antarumat beragama di Indonesia. Ada yang Indah nan mengagumkan saat pelaksanaan sholat Ied 1433 H di kota Malang. Umat Islam di kota tersebut melaksanakan sholat Ied di halaman Gereja Katedral Malang.

Bahkan yang lebih menarik dan membanggakan lagi, menurut opini yang berkembang, kerukunan yang terjalin antarumat beragama di Malang sudah terjadi semenjak puluhan tahun yang lalu. Banyak peristiwa-peristiwa yang merepresentasikan tingginya tingkat keharmonisan dan toleransi di kota apel tersebut. Misalnya ketika perayaan Natal, umat Islam setempat turut membantu mengamankan geraja. Pun sebaliknya seperti yang terjadi pada Idul Fitri tahun ini.

Perbedaan agama bukanlah suatu alasan untuk tidak bisa hidup bersama. Perbedaan agama bukanlah suatu alasan untuk tidak bisa menjadi negara maju. Justru harmonisasi perbedaan adalah sumber kekuatan yang tiada tara dahsyatnya bagi Indonesia. Continue Reading →

August 21, 2012
by ratnaariani
0 comments

Surat dari Nabi Muhammad SAW kepada Biarawan St. Catherine’s Monastery

Pada tahun 628 Nabi Muhammad SAW mengeluarkan Piagam Anugerah kepada biarawan St. Catherine Monastery di Mt. Sinai. Berisi beberapa klausul yang melingkupi aspek-aspek hak asasi manusia termasuk perlindungan bagi umat Kristen, kebebasan beribadah dan bergerak, kebebasan untuk menunjuk hakim-hakim dan menjaga property mereka, pembebasan dari wajib militer, dan hak untuk dilindungi dalam perang.

Image of Patent from Prophet Muhammad to the Christians of St. Catherine’s Monastery, Mt. Sinai
Berikut ini terjemahan dalam bahasa Inggris atas dokumen tersebut:
“This is a message from Muhammad ibn Abdullah, as a covenant to those who adopt Christianity, near and far, we are with them.
Verily I, the servants, the helpers, and my followers defend them, because Christians are my citizens; and by Allah! I hold out against anything that displeases them.
No compulsion is to be on them.
Neither are their judges to be removed from their jobs nor their monks from their monasteries.
No one is to destroy a house of their religion, to damage it, or to carry anything from it to the Muslims’ houses.
Should anyone take any of these, he would spoil God’s covenant and disobey His Prophet. Verily, they are my allies and have my secure charter against all that they hate.
No one is to force them to travel or to oblige them to fight.
The Muslims are to fight for them.
If a female Christian is married to a Muslim, it is not to take place without her approval. She is not to be prevented from visiting her church to pray.
Their churches are to be respected. They are neither to be prevented from repairing them nor the sacredness of their covenants.
No one of the nation (Muslims) is to disobey the covenant till the Last Day (end of the world).”

August 20, 2012
by ratnaariani
0 comments

Doakan Saya Ya

“Kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Rasanya pernyataan  di atas (Doakan saya ya)  sering terdengar bila kita bertemu kerabat, teman dan keluarga yang sedang mempersiapkan suatu tugas besar. Entah akan test masuk sekolah, interview untuk mendapatkan pekerjaan, promosi, mau menikah ataupun mantu, bahkan mereka yang menunaikan ibadahnya ke tanah suci. Disatu sisi ada yang melihatnya sebagai suatu ‘pengumuman’ tapi disisi lain juga menunjukkan adanya kekhawatiran dan juga keinginan untuk berbagi kekhawatiran itu bersama. Dengan mengajak orang lain mendoakan kita, rasanya beban yang ditanggung itu menjadi lebih ringan. Seolah-olah kita mau  rame-rame menggoyang Surga untuk mendoakan kita getu lhooo..

Saat mengucapkannya terasa enteng saja, tapi apakah kita betul-betul ‘sudah’ didoakan oleh orang yang kita minta itu, dan juga apakah kita memberi tahu ‘hasil doa’ ujub kita tersebut dikemudian hari? Walhasil ungkapan diatas menjadi klise, menjadi sekedar basa-basi bunga percakapan karena saking seringnya diucapkan tanpa tindak lanjut. Supaya tidak menjadi klise, dan juga supaya kita tidak lupa memegang janji, lebih baik saat itu juga kita tawarkan untuk berdoa bersama walaupun berbeda iman. Why not? Tidak ada salah nya kan berdoa bersama 1-2 menit, bukankah mereka yang minta kita mendoakan mereka? Rasanya juga tidak pernah ada yang menolak didoakan untuk mendapatkan hal yang baik. Continue Reading →

August 19, 2012
by ratnaariani
0 comments

Roti Kehidupan Yang Mengenyangkan

Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga

Sering saya bertanya pada orang muda, untuk apa kalian bekerja setelah lulus kuliah. Jawabannya kurang lebih sama, untuk dapat penghasilan. Lalu penghasilannya untuk apa? Untuk hidup, untuk bayar makan, kost, transport, pulsa, beli baju, nonton dsb. Ada juga yang jawab untuk menjajal kemampuan diri, untuk belajar lebih banyak… idealis ya? Pastinya dengan memasuki dunia kerja mereka belajar dunia kehidupan yang sebenarnya, yang menuntut mereka untuk mandiri. Tentu saja hidup yang sangat berbeda dari kampus. Dunia yang kejam dan kotor serta sering tidak adil bagi yang tidak memiliki uang.

Tapi ada yang menarik saat pertanyaan itu saya lemparkan pada seorang karyawati muda yang bekerja jauh dari kampungnya di Bandung. Ia bekerja di sebuah unit pelayanan keuangan non bank di luar kota Padang. Saya tanya kenapa senang bekerja disini ditempat yang jauh dari rumah dengan fasilitas terbatas sementara teman-temannya lulusan universitas ternama bekerja di bank asing mentereng di Jakarta? Jawabannya mencengankan saya, katanya ” Kalau dari fasilitas memang saya jauh sekali bila dibandingkan teman-teman yang bekerja di kota besar. Tetapi saya menyukai pekerjaan saya. Saya bisa membantu orang-orang yang hidupnya lebih sulit dari saya. Untuk saya uang Rp 50-100 ribu tidak cukup untuk pulsa sebulan. Tetapi uang sejumlah itu ternyata bisa menyambung hidup seorang janda untuk seminggu dengan anak-anaknya, malah bisa bayar uang sekolah yang tertunggak. Saya selalu dihadapkan pada tantangan bagaimana saya bisa mencari jalan keluar bagi orang-orang seperti ini disini.”

August 17, 2012
by ratnaariani
0 comments

MEMBAYAR PAJAK KEPADA KAISAR?

Rekan-rekan yang budiman!
Satu ketika Yesus dimintai pendapat tentang membayar pajak kepada Kaisar: apakah hal ini diperbolehkan (Mat 22:15-21). Petikan ini dibacakan bagi Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia). Bila mengatakan boleh maka ia akan menyalahi rasa kebangsaan. Tetapi bila mengatakan tidak, ia pun akan berhadapan dengan penguasa Romawi yang waktu itu mengatur negeri orang Yahudi.  Para pengikut Yesus kerap dihadapkan ke masalah seperti itu. Ada dua macam rumusan. Yang pertama terlalu menyederhanakan perkaranya, dan bisanya berbunyi demikian: “Bolehkah mengakui dan hidup menurut kelembagaan duniawi?” Gagasan ini kurang membantu. Kalau bilang “ya” maka bisa dipersoalkan, lho kan orang beriman mesti hidup dari dan bagi Kerajaan Surga seutuhnya. Kalau bilang “tidak”, apa maksudnya akan mengadakan pemerintahan ilahi di muka bumi? Pertanyaan ini sama dengan jerat yang diungkapkan murid-murid kaum Farisi. Kerap gagasan seperti dipakai untuk menafsirkan petikan Injil kali ini sehubungan dengan kewajiban orang beriman sebagai warga negara. Maka bila dibaca dalam kerangka ini maka tidak banyak yang dapat ditarik sebagai hikmatnya. Malah orang merasa terjerat.
Untunglah, ada pertanyaan serta cara membaca yang lebih cocok dengan inti Injil hari ini: Bagaimana Yesus sang pembawa warta Kerajaan Surga melihat kehidupan di dunia ini? Ia memakai pendekatan frontal? Atau pendekatan kerja sama? Apa yang dapat dipetik dari cara pandangnya?

SEBUAH DISKUSI
Menurut kebiasaan kaum terpelajar Yahudi waktu itu, dalam menanggapi pertanyaan yang membawa ke soal yang makin rumit, orang berhak mengajukan sebuah pertanyaan guna menjernihkan perkaranya terlebih dahulu. Lihat misalnya pertanyaan dalam Mat 21:23-25 mengenai asal kuasa Yesus. Dalam perbincangan mengenai boleh tidaknya membayar pajak kepada Kaisar, Yesus mengajak lawan bicaranya memasuki persoalan yang sesungguhnya. Ia meminta mereka menunjukkan mata uang pembayar pajak dan bertanya gambar siapa tertera di situ. Mereka tidak dapat menyangkal itu gambar Kaisar. Yesus pun menyudahi pembicaraan dengan mengatakan, “Berikanlah kepada Kaisar yang wajib kalian berikan kepada Kaisar dan kepada Allah yang wajib kalian berikan kepada Allah!” Dengan jawaban ini ia membuat mereka memikirkan sikap mereka sendiri baik terhadap “urusan kaisar” maupun keprihatinan mereka mengenai “urusan Allah” dan sekaligus menghindari jerat yang dipasang lawan-lawannya. Bagaimana penjelasannya? Continue Reading →

August 16, 2012
by ratnaariani
0 comments

Bisakah 490 X Mengampuni ?

“ Sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?”

Kata orang keledai adalah binatang bodoh, ia bisa terjerumus pada lubang sama dua kali. Saya sendiri tidak yakin dimana dasar ilmiah yang mendukungnya. Apakah sudah ada test IQ atau karena ia hanya ‘lulut’ tanpa pernah punya inisiatif dikatakan ‘bodoh’? Idiom ini sering dipakai dalam peribahasa “keledai tidak akan jatuh dilubang yang sama dua kali”. Artinya saking bodohnya, keledai bisa terperosok tidak melihat lubang didepannya. Tapi sebodoh-bodohnya ia tidak akan jatuh lagi bila melewati jalan tersebut. Ia akan lebih berhati-hati. Jadi sebenarnya tidak bodoh kan? Herannya kita sering mengatakannya bila melihat orang lain berbuat kesalahan yang sama, berdosa akan hal yang sama dan berulang kali. Tapi kita juga sering lupa, bahwa kita sendiri sering melakukan kesalahan yang sama… berulang kali juga. Jadi apakah kita lebih bodoh dari keledai? Tidak juga karena manusia adalah ciptaan yang paling tinggi dan sempurna diantara ciptaan Tuhan yang lainnya. Tetapi yang membuat manusia terlihat ‘bodoh’ dihadapan Tuhan adalah karena kekerasan hati kita sendiri. Kita sudah tahu terlebih dulu bahwa perbuatan itu melanggar hukum Allah, kok justru berbuat berdosa, tapi setelah dilakukan bukannya bertobat… malah jadi ketagihan.

Mana ada sih dosa yang tidak enak? Menyontek itu enak, makanya doyan. Gak usah kerja keras dapat nilai lumayan. Korupsi sama juga, makanya bisa berkali-kali sebelum ketahuan. Continue Reading →