“Setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
Waktu masih remaja, sering saya tidak bisa menjawab pertanyaan teman tetangga disekitar kami yang berlainan iman tentang mengapa Allahnya orang Kristen tiga, bukan satu. Saya sering tidak menemukan jawaban yang pas dan hanya bisa mengatakan bahwa Allah kita tetap satu seperti tanda salib yang selalu saya buat sebelum berdoa: Demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Memang tidak mudah untuk menjelaskan dalam nalar untuk hal-hal rohani begini. Allah yang maha agung menciptakan manusia dan alam semesta, diterjemahkan dengan akal manusia yang cuma sebesar kepalan tangan. Tapi satu hal yang kita imani bahwa semua yang telah dibaptis menjadi pengikut Kristus memiliki satu baptisan; yaitu mereka dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19). Sehingga dari sejak saat pembaptisan kita diharapkan untuk menjadi satu bersama Allah Tri Tunggal Maha Kudus dalam KerajaanNya.
Injil hari ini mengingatkan kita kembali bahwa inisiatif kasih itu datang dari Allah terlebih dulu. Ia-lah yang pertama memulai dan semata-mata menginginkan agar manusia kembali bersatu denganNya. Untuk itu Allah Bapa mengutus AnakNya menjadi manusia, merintis jalan bagi manusia untuk bisa kembali ke Surga, yang kita kenal dengan nama Yesus. Segala kuasa telah diberikan Bapa kepadaNya, melalui Roh nya yang Kudus, sehingga Yesus bisa menyelesaikan karya penyelamatan bagi manusia.
Maka kalau Yesus yang telah menjadi 100 % manusia tetapi hidup dengan pimpinan Roh Kudus, kembali bersatu dengan Bapa; kita diharapkan meneruskan karyaNya, menjadi murid Kristus. Kita juga diharapkan hidup seperti Kristus yang dipimpin Roh Kudus untuk mencari jalan agar dapat kembali bersatu dengan Bapa dalam KerajaanNya.
Manusia diberikan kehendak bebas, termasuk untuk mengikuti atau menolak panggilan Allah dan pimpinan Roh Kudus dalam bertindak. Tetapi mereka yang telah dibaptis sebagai pengikut Kristus seharusnya bersedia dibimbing oleh Roh Kudus untuk menyempurnakan diri senantiasa, untuk memperbaharui diri terus menerus agar bisa sampai kepada Bapa. Roh Kudus memang membawa pembaharuan senantiasa.
Maka akan menjadi sulit kalau kita hanya bertahan dan berpegang pada aturan-aturan agama yang kaku, seperti taat berdoa berpuasa dan berdevosi; sementara Roh Kudus Allah senantiasa membawa pembaharuan khususnya memperbaharui relasi kita dengan Allah dan dengan manusia lainnya. Dalam pelayananNya dan pengajaranNya, Yesus sering menegur para ahli Taurat dan kaum Farisi yang memegang erat aturan agama tetapi lupa bahwa aturan itu dibuat dengan landasan kasih Allah pada manusia. Mereka tidak berusaha bekerja sama dengan Roh Kudus untuk memperbaiki relasi mereka dengan Allah dan dengan demikian mereka justru mempersulit kehidupan mereka sendiri untuk kembali bersatu bersama Allah.
Kehidupan kekal memang diberikan kepada semua orang yang tulus mencari jalan kembali kepada Allah setelah kehidupan di bumi, tetapi Kerajaan Allah bisa hadir di bumi bila mereka yang telah dibaptis mau terus memperbaharui diri dengan pimpinan Roh Kudus dalam bertindak dan berkarya…. sesuai doa Bapa Kami yang sering didaraskan: Datanglah KerajaanMu,dibumi seperti didalam Surga.
===============================================================================================
Bacaan Injil Yoh 3:13-17
“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”