“IbuKu dan saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya”
Nepotisme itu mahal harganya. Tidak saja dinilai dari uang tapi juga waktu dan korban perasaan. Coba kita lihat media selebriti di televisi, setelah artis diwawancara biasanya orang tua dan saudara-saudaranya jadi kebagian juga. Nebeng beken lah. Ada yang suka tapi ada juga yang tidak suka di expose. Ranah privat menjadi ranah publik. Perasaan yang harusnya dipendam dan dibagi ke orang-orang terdekat harus dibuka dan dikorek-korek untuk dibagikan atas nama simpati orang banyak. Bahkan pernyataan anak-anak dibawah umur yang tidak suka dengan ibunya pun menjadi konsumsi publik. Pejabat deplu di luar negeri paham betul kelakuan para keluarga pejabat kalau berkunjung disana. Waduh servisnya bisa melebihi sang pejabat. Maka tidak heran nepotisme bisa mahal harganya dan merepotkan banyak orang, masih ditambah lagi korban perasaan.
Gusdur pernah melontarkan gurauannya. Kalau mau doanya dijawab Tuhan berbaiklah dengan orang Kristen, doa mereka pasti dijawab Tuhan. Karena diantara para penganut agama mereka lah yang terdekat sebagai ‘famili’nya, memanggil Tuhan dengan sebutan “Bapa” Mungkin kita tersenyum simpul mendengar gurauannya, i tetapsebenarnya tanpa sadar kita sering merasa lebih berhak meminta apa yang Tuhan harus berikan sesuai dengan kemauan kita. Mentang-mentang sudah ikut koor disana sini, rajin ke Misa dan pertemuan lingkungan, bahkan mendoakan orang lain, kita merasa lebih (suci) dibandingkan orang lain. Jangan-jangan dihati kecil kita, kita yakin banget doa kita dijawab Tuhan.
Maka saat seorang murid mengingatkan Yesus, bahwa keluargaNya datang mencariNya, Yesus ditantang untuk memilih, melayani keluargaNya yang datang dari jauh atau memilih melayani orang-orang yang membutuhkanNya. Jawaban Yesus justru tidak memilih keduanya. Ia memprioritaskan mereka yang bukan mencari Yesus karena kebutuhan sesaat, karena ingin sembuh, karena ingin lihat orang ‘beken’, karena ingin ‘dekat’ atau karena ingin menikmati fasilitas. Tapi Yesus lebih mengutamakan orang-orang yang mengenalNya dan ingin melakukan apa yang Ia lakukan.
Semoga kita tidak termasuk orang yang ingin meminta ‘fasilitas’ karena merasa lebih dari yang lain, semoga kita tidak memaksakan Tuhan mengikuti kehendak kita. Tetapi lebih ingin melakukan apa yang Yesus lakukan, memikirkan apa yang Yesus pikirkan. Itulah nepotisme yang dimaksudkan, memang gak gampang sih…..
=============================================================================================
Bacaan Luk 8:19-21
“Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara- Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara- Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”