Disini diperlukan iman yang sungguh kuat, karena ketika membaca silsilah Yesus yang dimulai dari Nabi Daud hingga terus sampai ke Yusuf sebagai ayah biologisNya, tetapi pada ayat berikutnya dijelaskan kembali bahwa sebenarnya Yesus adalah anak Roh Kudus yang hidup di dalam kandungan Maria, jadi sebenarnya Yusuf hanyalah ayah angkat, kalau demikian bukankah seharusnya darah keturunan Yesus ini lebih baik diambil dari silsilah Maria.
Rupa-rupanya penulis Injil yang dibimbing juga oleh Roh Kudus ini sudah melihat jauh kedepan perkembangan dunia laki-laki yang sangat dominan terhadap perempuan, dan saya melihat pesan yang hendak disampaikan disini adalah sikap Yusuf sebagai laki-laki yang mencintai Maria sungguh gentleman, mau bertanggung jawab atas cintanya, bukan atas perbuatannya, harta atau kecantikan Maria. Begitu pula dengan Yesus yang dikandung dari Roh Kudus tersebut diakui juga sebagai anaknya, sehingga tidak menjadi olok-olok banyak orang dikemudian hari.
Ada 2 sasaran yang hendak dicapai, yaitu tetap mempertahankan garis keturunan darah para nabi yang memang mengalir dalam diri Yusuf yang kemudian diturunkan pada Yesus, sebagai anaknya tanpa peduli dengan proses biologis kehadiran sang Putra, Artinya konsep cinta dan perkawinan itu bukan mengutamakan urusan biologis, tetapi soal tanggung jawab. Sasaran kedua adalah menyelamatkan harkat Maria sebagai perempuan Suci tak ternoda, bukan memperbudak atau melecehkannya. walaupun mungkin saja Yusuf kecewa dengan keadaan tersebut, tetapi kebesaran imannya diuji oleh Tuhan melalui malaikatNya, Yusuf meneruskan pengembaraan ini hingga harus meninggalkan kampung halamannya, maka contoh konsep keluarga yang sesungguhnya telah dimulai oleh Yusuf. Jika kita menjadi Yusuf, akankah berbuat demikian?
Banyak orang ingin diberkati, tetapi ingin melalui jakan singkat, tidak mau berkorban, tidak mau menerima salib yang berat, apalagi jika hal tersebut bukan karena perbuatan sendiri. Sebaliknya makin banyak orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, bahkan mengharapkan orang lain, jadi bukan mengikuti teladan Yusuf. Lebih lanjut, adalah makin banyak anak terlantar akibat perbuatan haram orang tuanya tetapi tidak mau mengakuinya, kemudian menimbulkan banyak persoalan bagi masyarakat dan negara. Sadarkah kita? [Samsi Darmawan]
==============================================================================================
Mat. 1:1-16.18-23
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.