Fiat Voluntas Tua

Mana Ada Perbuatan Dosa Yang Tidak Enak?

| 0 comments

“Manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang,”

Rasanya tidak ada bayi yang tidak lucu. Semua bayi tampak lucu dan menggemaskan. Matanya yang polos menatap setiap orang dengan tulus, tanpa curiga. Tangannya yang gemuk menggapai orang yang ada didekatnya. Semuanya tampak menyenangkan. Tetapi lama kelamaan anak mulai belajar dan mengamati disekitarnya. Mereka tanpa diajarkan berani mulai berbohong dan sedikit menikmati bermalas-malasan. Tidak banyak anak yang dengan kemauannya sendiri belajar bertanggungjawab.

Mereka dengan muka polosnya bisa berkata pada ibunya ” Gak kok aku gak makan coklat lagi…” padahal bibirnya belepotan coklat. Sedikit-sedikit mulai berbohong dan mencari alibi kalau tidak bisa menyalahkan orang lain. Begitulah … memang kalau diperhatikan berbuat bohong sedikit itu hanya awalnya saja deg-degan. Selanjutnya berbohong jadi kebiasaan dan tidak merasa bersalah lagi.

Lagipula mana ada sih perbuatan dosa yang tidak enak? Bolos sekolah nikmat sekali. Nyontek juga menyenangkan, bisa dapat nilai lumayan tanpa susah belajar. Copas sana sini bisa jadi skripsi dan bekal sarjana. Sogok sana sini bisa dapat kemudahan. Ada uang ada barnag tepatnya. Selingkuh? katanya selingan keluarga utuh… preeet! Awalnya takut ketahuan, begitu berhasil dengan kebohongannya bisa jadi ketagihan. Begitulah manusia akan menjadi terbiasa berbuat dosa, dan akhirnya mencari pembenaran ah ini hanya dosa kecil, bukan dosa besar. Semakin kita terlilit dosa, semakin sulit kita terlepas dari jeratannya. Sayangnya, dihadapan Tuhan semua dosa adalah sama, akibatnya tetap manusia kehilangan kekudusan dan tidak dapat bertemu Allah Sang Maha Kudus. Hanya karena kemurahan dan kasih Tuhan melalui kuat kuasa Roh Kudus, kita diberikan kemampuan untuk melawan dosa. Ya merasa berdosa dan bersalah adalah bisikan Roh Kudus yang mengingatkan kita bahwa apa yang kita lakukan telah mendukakan hati Tuhan.

Dalam setiap kesempatan membawakan renungan ataupun pengajaran evangelisasi, saya sering menyampaikan intisari iman kristiani, bahkan intisari Kitab Suci ada pada nas Yoh 3:16. Misteri perjanjian lama adalah kerinduan Allah akan kembalinya manusia kepada penciptaNya, sehingga akhirnya dinubuatkan kedatangan sang Mesias. Perjanjian Baru dimulai dengan kehadiran sang Mesias sampai dengan kisah sengsara, wafat dan kebangkitanNya. Ajaran-ajaran dan ketetapanNya dibagikan diantara para murid melalui surat-suratnya di Perjanjian Baru.

Semoga Paskah tidak hanya dirayakan setahun sekali, tetapi setiap hari merupakan hari kebangkitan kita terhadap dosa. Kita tidak mampu melawannya (karena kita masih hidup dalam daging), tetapi hanya karena pimpinan Roh Kuduslah kita diberikan kekuatan untuk melawan dosa dan berbuahkan penguasaan diri. Dengan tetap merendahkan hati, kita berharap terang Kristus senantiasa menjadi kompas kehidupan kita setiap hari. Bukan hanya menerangi kehidupan kita, tetapi juga memberi dampak positif dan harapan bagi masyarakat dan alam disekitar kita.
=====================================================================================================

Bacaan Injil  Yoh 3:16-21
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.