Fiat Voluntas Tua

Novena Pentakosta: Hari VII

| 1 Comment

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.

Minggu pagi-pagi saya bangun. Saya ingat Misa di gereja pukul 7 pagi. Saya mulai mau berkemas-kemas dan berdoa pagi dulu. Dalam doa pagi dengan duduk di pinggir tempat tidur, bukan syukur dan mohon berkat untuk hari itu, tetapi yang meluncur di pikiran saya ‘o ya ada janji mau ketemu teman, aduh banyak pekerjaan yang belum selesai, kemarin kan diaree – betulkah saya sudah sembuh?’. Saya harus memilih, saya harus menentukan: ke gereja atau tidak?! Tetapi aspek gelap yang ada dalam diri saya muncul dan memberi alasan panjang untuk tidak ke gerja pagi itu.

Itulah ‘daging’ yang disebut sebagai istilah St Paulus untuk menggambarkan sisi gelap yang ada dalam diri kita manusia ini. Dan ini sering kita rasakan muncul dan mau mengemudikan hidup kita. Jadi betul juga apa yang dikatakan St. paulus bahwa kita tidak melakukan apa yang telah kita ingin lakukan tetapi justru apa yang sebaliknya.

Kita memang telah menyadari bahwa kita-kita adalah milik Kristus. tetapi untuk menyalibkan daging kita dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, wah kita tidak bisa janji dan terasa berat dan timbul pertanyaan apakah itu mungkin?! Kalau kita mengandalkan diri kita, pada kekuatan dan kemampuan kita sendiri, memang sukar, mungkin malah mustahil. Dan disiniliah letak rahmat bantuan Ilahi, yang selalu harus kita mohon kepadaNya, karena pada Allah tidak ada hal yang mustahil.

Kalau kita percaya dan menyadari bahwa Roh Tuhan ada pada diri kita, kita perlu membiarkan Rohlah yang membimbing hidup kita ini. Bimbingan Roh Tuhan lewat suara hati kita. Dan kalau kita mendengarkan suara hati kita, kalau kita bijak kita dapat mendengarkan Tuhan berbicara. Bukan hanya dalam doa pagi kita mempersembahkan kepada Tuhan apa saja yang akan kita lakukan hari itu, tetapi juga sebelum kita melangkah berbuat segala sesuatu, kita perlu hening sejenak mohon berkat dan restu Tuhan, agar yang kita lakukan selatas dengan kehendakNya dan memuliakan NamaNya.

Bila sebelum dan sesudah tugas dan pekerjaan atau apapun yang kita lakukan, kita selalu berkontak dan berdoa dengan Tuhan, ini berarti bahwa kita hidup oleh Roh dan dibimbing olehNya. Dan dengan demikian tidak jauh tercapainya keinginan kita untuk memperoleh buah Roh: kasih, sukacita, damai sejathtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Sumber: Novena Pentakosta – Subroto Wijojo SJ

========================================================================================================

Bacaan dari Kitab Galatia 5:16-18, 22-25

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.

One Comment

  1. Kita memang telah menyadari bahwa kita-kita adalah milik Kristus. ……. Dan disiniliah letak rahmat bantuan Ilahi, yang selalu harus kita mohon kepadaNya, karena pada Allah tidak ada hal yang mustahil…
    —> kalau milik kristus kenapa kok tidak memohon kepadaNya (kristus) tapi kok ke
    Alloh ???? sungguh membingungkan dan tidak sesuai dengan nurani

Leave a Reply to ahhha Cancel reply

Required fields are marked *.