Anak-anak muda Katolik yang tergabung dalam Komkep KWI mendukung sosialisasi 4 Pilar. Menurut mereka, bangsa ini akan survive bila 4 Pilar hidup kuat di tengah masyarakat. Bagi Komkep KWI, 4 Pilar sudah final.
Materi 4 Pilar, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, ternyata menjadi hal yang penting bagi Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI). Bukti dari pentingnya materi 4 Pilar, Komkep KWI menjadikan 4 Pilar sebagai salah satu substansi dalam program Pendidikan Politik bagi Orang Muda Katolik (OMK). Komkep KWI mempunyai landasan bahwa OMK tidak ingin menjadi generasi yang buta terhadap 4 Pilar. Komkep KWI ingin agar OMK Indonesia bahu membahu bersama elemen masyarakat lainnya mewujudkan 4 Pilar.
Untuk lebih menyatakan keseriusan akan dukungan terhadap 4 Pilar, sebanyak 13 pengurus Komkep KWI pada 28 Juni 2011 mengadakan audensi dengan pimpinan MPR. Delegasi yang dipimpin oleh Pastor Yohanes Dwi Harsanto Pr diterima oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Wakil Ketua MPR Hajiryanto Y. Thohari dan Melani Leimena Suharli di Ruang Rapat Pimpinan MPR, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Yohanes Dwi Harsanto Pr mengungkapkan, sejak kedatangan para pimpinan MPR ke KWI, beberapa waktu yang lalu, untuk bersama-sama mengajak induk organisasi ummat Katolik di Indonesia bersama-sama melaksanakan sosialisasi 4 Pilar, hal itu menjadi pikiran Yohanes Dwi Harsanto Pr apa yang bisa disumbangkan Komkep KWI kepada bangsa dan negara.
Dikatakan oleh pria asal Jogjakarta itu, jumlah generasi muda di Indonesia prosentasenya mencapai 60% sehingga begitu strategis untuk melaksanakan sosialisasi 4 Pilar. Menurutnya, Komkep KWI mencanangkan program penyadaran hidup berbangsa dan bernegara. “Ini penting sebab setelah era reformasi, pendidikan formal di sekolah-sekolah sudah bergeser,” ujarnya. Hal inilah yang membuat keprihatinan Komkep KWI. Untuk itu Komkep KWI selalu mendukung 4 Pilar.
Dikatakan, organisasi yang beralamat di Jl. Cikini II No. 10, Jakarta, ini selalu bersemangat dalam menyelamatkan bangsa dan negara. Saat ini diakui, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengeliminir ideologi bangsa. Bagi Komkep KWI, masalah ideologi bangsa, Pancasila, sudah dianggap final. Dirinya mengutip tokoh nasional Katolik Soegijapranatha yang mengatakan, “Kami 100% ummat Katolik dan 100% orang Indonesia,” ujarnya.
Apa yang disampaikan oleh Yohanes Dwi Harsanto Pr itu dikuatkan oleh Pastor Guido Suprapto. Menurut pria asal Sumatera Selatan itu, kedatangan Komkep KWI ke MPR sebagai bukti dukungan konkret atas apa yang selama ini dilakukan oleh MPR, yakni sosialisasi 4 Pilar. “Dalam soal 4 Pilar, Komkep KWI tidak perlu diragukan lagi,” ujarnya.
Dikatakan oleh Guido Suprapto, di KWI ada komisi khusus yang dibentuk untuk menumbuhkembangkan cinta kepada bangsa dan negara. Komitmen KWI kepada 4 Pilar disebut juga bukan hal yang baru lagi, sebab pada Sidang KWI pada tahun 2005 ada satu rekomendasi yakni untuk memperbaiki kondisi bangsa yang sedang carut marut adalah dengan 4 Pilar. “Ini rekomendasi yang penting dan generasi muda menjadi lini terdepan dalam sosialisasi 4 Pilar,” ujarnya.
Kedatangan Komkep KWI ke MPR dikatakan oleh Guido Suprapto sebagai langkah yang baik untuk membangun sinergitas yang kerja sama antara Komkep KWI dan MPR. Akhirnya Guido Suprapto menyimpulkan bahwa 4 Pilar sudah final. Untuk itu bagaimana yang final ini harus menjadi kerangka untuk hidup bersama. “Kami berkeyakinan bangsa ini akan survive bila 4 Pilar kuat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Paparan dari delegasi Komkep KWI disambut baik oleh para pimpinan MPR. “Terima kasih atas masukan yang luar biasa,” ujar Taufiq Kiemas. Taufiq Kiemas pun mengucapkan terima kasih atas kedatangan Komkep KWI ke MPR. Menurutnya kedatangan kalangan muda Katolik itu menunjukan bahwa kunjungan yang telah dilakukan para pimpinan MPR ke KWI beberapa waktu yang lalu tidak sia-sia. “Dengan anak-anak muda kita bisa membumikan Pancasila,” ujar Taufiq Kiemas.
Dalam masalah sosialisai 4 Pilar, diakui oleh Taufiq Kiemas bahwa gerakan ini tidak akan mungkin bergerak bila tanpa didukung anak-anak muda. “Sosialisasi akan berhasil kalau didukung anak-anak muda,” ujarnya. Untuk itu dirinya senang Komkep KWI datang ke MPR yang menyatakan dukungannya kepada MPR dalam mensosialisasikan 4 Pilar.
Sambutan positif juga disampaikan oleh Hajriyanto Y. Thohari. Menurutnya berbagai pikiran yang disampaikan Komkep KWI sangat positif. Hajriyanto Y. Thohari mengakui sepakat dengan apa yang dikatakan oleh kalangan anak muda Katolik bahwa sosialisasi 4 Pilar harus dilakukan secara terus menerus. Untuk itu dirinya menyambut baik dan menawarkan kerja sama dalam melakukan sosialisasi 4 Pilar.
Hajriyanto Y. Thohari mengakui pentingnya peran-peran organisasi keagamaan. Untuk itu perlunya diintensifkan kerja sama dengan organisasi keagamaan seperti Komkep KWI. “Kita sangat membuka peluang untuk kerja sama sosialisai 4 Pilar dengan Komkep KWI,” ujarnya. Dikatakan MPR mempunyai banyak program dan metoda dalam melakukan sosialisasi 4 Pilar. “Banyak juga program sosialisasi 4 Pilar dari MPR untuk anak-anak muda,” paparnya.