Fiat Voluntas Tua

3 in 1: 3 Perayaan dalam 1 Hari

| 0 comments

“Seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa”

Di hari keempat liburan bagi sementara orang yang mendaptkan berkah dadakan ‘Cuti bersama’, kita merayakan 3 perayaan sekaligus.  Gak…Bukan menyangkut hari besar kalender gereja katolik. Hari ini seluruh rekan-rekan beragama Budha merayakan hari waisak.  Seorang rekan di twitter menjelaskan bahwa Waisak memperingati tiga peristiwa yg terjadi di bulan Mei saat bulan purnama: lahir, pencerahan dan wafatnya Sang Buddha. Menarik juga 7 sekte didalam Budha bisa ibadah bersama di candi Borobudur. Apa yang menyatukan mereka kalau bukan visi yang sama?

Hari ini juga dirayakan sebagai Hari Buku Nasional, bangsa yang besar adalah bangsa pembelajar. Salah satunya adalah kebiasaan membaca buku. Bisa dilihat dari kebiasaan orang Jepang dan Amerika serta Eropa yang sangat mencintai perpustakaan. Bahkan dimana-mana orang sering menenteng buku untuk mengisi waktu. Tentunya kebiasaan membaca buku perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Repotnya anak-anak tidak akan terbiasa membaca kalau melihat bapak-ibunya juga tidak senang membaca buku, lebih senang nonton TV dan sinetron.

Selain itu secara internasional hari ini adalah perayaan hari anti homophobia – IDAHO International Day Anti Homophobia. Hari dimana kita diajak untuk menerima dan mengakui bahwa kelompok dengan orientasi sexual berbeda itu ada. Mereka juga adalah warga negara dan ciptaan Tuhan, lengkap dengan haknya. Kita tidak bisa menafikan bahwa mereka tidak ada dan apalagi mengurangi hak hidupnya, hak mendapat pekerjaan dan pendidikan sama seperti warga negara lainnya.

Pagi-pagi membaca timeline di twitter, baru nyadar ternyata teman-temanku ada di kelompok yang merayakan ketiga hari ini. Inilah kenyaataan kita sebagai warga Gereja yang juga hidup ditengah masyarakat yang majemuk. Dengan kata lain mungkin pesan hari ini, kita perlu menanamkan kebiasaan membaca buku untuk memperluas cakrawala dan paradigma kita, untuk dapat menerima keberagaman baik itu perbedaan iman maupun pilihan seksual. Menghargai pilihan yang berbeda membutuhkan kerendahan hati untuk menerima mereka apa adanya, tanpa penghakiman, tanpa mengurangi apapun.

Injil hari ini mengingatkan kita Bapa kita yang satu, yang menciptakan semua manusia, tentu mengasihi semua manusia… apapun pilihan hidup mereka.  Bapa menginginkan semua ciptaan kembali kepadaNya. Demikianpulalah kita perlu memiliki kasih seperti Bapa, yang mengasihi setiap orang, apapun pilihannya bahkan bila berbeda dengan kita sekalipun. Hanya dengan satu harapan, agar mereka semua juga kembali kepada Bapa, Sang Pencipta. Hanya dengan kasih kita bisa menerima perbedaan dan menghargai perbedaan. Seperti indahnya pelangi, berwarna-warna timbul di langit setelah hujan mengingatkan kita  tentang indahnya keberagaman dihadapan Tuhan Sang Khalik.

===============================================================================================

Bacaan Injil Yoh 10:22-30

“Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.