Fiat Voluntas Tua

Fiat Voluntas Tua

| 1 Comment

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Renungan hari ini merupakan refleksi saya setiap menghadapi kesulitan dalam  memilih mana kehendak Tuhan dan keinginan saya. Sungguh kata-kata diatas ini adalah ucapan yang paling berat dalam doa saya.  Suatu ungkapan penyerahan total, menyerahkan segala keinginan pribadi, harapan bahkan impian dari keadaan yang nyaman dan berpihak kepada kita. Menolak semua harapan dan keinginan pribadi dan menyerahkannya kembali kepada Tuhan.  Bukan keinginan kita yang terjadi dan dikabulkan Tuhan, tapi justru kita meminta rencana Tuhan yang terjadi dalam situasi kita dan sambil deg-degan menanti situasi yang justru tidak kita harapkan yang terjadi.

Tidak pernah terbayang bagi seorang remaja Maria bahwa akibat berkata “Jadilah kehendakMU” maka kehidupannya sebagai remaja putri mendadak sontak berubah. Tidak lebih mudah, tapi justru sangat sulit. Hamil diluar nikah ! Hukuman rajam membayang didepan mata ! Tapi ia begitu tabah dan percaya bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik maka ia berani menghadapi segala resiko dan tetap memilih berjalan pada rencana Tuhan.

Demikian juga saat kita berserah pada jalannya rencana Tuhan dalam hidup kita, bersiaplah untuk menghadapi berbagai tekanan dan situasi yang jauh dari harapan. Tapi dibalik itu semua, rahmat luar biasa telah disediakan bagi kita yang setia. Begitu banyak penghiburan-penghiburan akan disediakan bagi kita yang setia. Sama seperti yang dialami  Bunda Maria dalam mendampingi rencana Tuhan melalui Putra Tunggalnya.

Saya menemukan kebahagiaan kecil saat berjumpa berbagai komunitas baru yang bisa dikatakan sulit ditembus ‘orang luar’.   Bertemu dengan komunitas gay, kelompok musik underground, kelompok gali dan preman pasar dan angkot,  seperti mendengarkan jeritan-jeritan tak bersuara tentang ketidakberdayaan. Hanya satu bisikan terdengar “Apa yang Tuhan ingin aku lakukan bagi mereka?” … apapun itu inilah aku, pakailah aku – terjadilah padaku menurut perkataanMu. Terkadang apa yang dilakukan dengan maksud baikpun, tidak selalu bisa diterima, bahkan beberapa kali juga saya mengalami penolakan. Itulah resiko suatu tawaran kan? Tuhan memang datang bagi yang miskin, lapar dan terhilang. Iapun sempat juga ditolak dimana-mana. Semoga kita semua bisa menjadi kuping yang mendengar mereka, tangan yang menjangkau mereka, mulut yang berbicara bagi kebutuhan mereka.

Marilah kita berdoa agar senantiasa diberikan  kerendahan hati menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan menerima segala kekurangan kita. Karena dengan mengenali keterbatasan kita, kita tetap mengandalkan rahmat Bapa Di Surga, seperti Bunda Maria berkata….terjadilah padaku menurut kehendakMu, apapun konsekwensinya. Aku ini hamba Tuhan.

===============================================================================================

Bacaan Injil Luk 1:26-38

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

One Comment

  1. Saya sangat menyukai renungan” tsb……semoga karya & karsa anda selalu mendapatkan berkah & berkat dr Tuhan kita Yesus Kristus……Berkah Dalem.

Leave a Reply to Thomas Aquino Suprobo Cancel reply

Required fields are marked *.