“Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur” – HR PENAMPAKAN TUHAN
Mungkin beberapa dari kita memasang gua natal lengkap dengan asesorisnya disamping pohon natal di rumah. Patung tiga raja sebaiknya ditempatkan setelah hari raya Epifani. Karena pada hari raya penampakkan Tuhan (Epifani), Tiga Raja dari Timur datang menyembah Kanak-kanak Yesus karena melihat bintang. “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia’ (Mat 2: 2).
Epifani artinya penampakkan Tuhan. Dalam keyakinan kristiani, Tuhan Allah hadir menampakkan Diri-Nya bagi umat manusia melalui berbagai macam peristiwa dan tanda-tanda alam. Dan terutama secara paling jelas Allah hadir melalui Pribadi Manusia Yesus. Sebab “Ia (Yesus) adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah…” (Ibrani 1:3).
Tujuan Allah itu hadir dalam kemanusiaan adalah agar kita mampu menemukan dan menyembah Tuhan dalam kemanusiaan kita. Setiap manusia dipanggil untuk menemukan dan menyembah Tuhan dalam kemanusiaan kita. Dan setiap orang yang menemukan Tuhan, dia akan hidup oleh Tuhan. Dan hidup oleh Tuhan adalah keselamatan dan kedamaian.
Sayangnya bintang yang memimpin tiga orang majus dari jauh, tidak nampak oleh mereka yang tinggal disekitar Yudea. Herodes dan seisi Yerusalem gempar karena berita menghebohkan yang disampaikan ketiga raja tersebut. Mereka mencari tahu dimana nubutan dalam Kitab Suci itu terjadi di jaman tersebut. Mereka tidak menyangka bahwa Sang Mesias akan lahir di Bethlehem, bukannya di Yerusalem ibu kota kerajaan. Bukannya ditempat terhormat, tempat para orang penting dan birokrat melahirkan, tetapi malah lahir di kandang hewan.
Dalam homilinya, romo Yustinus Ardianto Pr mengajak umat memandang tahun 2011 secara spiritual, kira-kira kearah mana Allah akan membawa kita. Umumnya semua ucapan tahun baru berisi harapan akan banyak rezeki, sehat selalu dan karir semakin baik. Jangan-jangan kita bisa seperti kelompok orang di Jerusalem yang tidak siap dengan gerakan Allah yang ‘menurun’ – berbeda dari harapan banyak orang. Siapa yang menyangka bahwa Sang Mesias akan lahir ditempat tidak terhormat? Siapa yang mau dan siap untuk diajak ketempat seperti itu, jauh dari Yerusalem, jauh dari kota besar. Jangan-jangan kita juga tidak siap dengan gerakan Allah yang mengajak kita meninggalkan harapan dan pergi meninggalkan ‘zona nyaman’.
Padahal gerakan ‘menurun’ pasti bisa saja terjadi secara natural. Manusia sering tidak siap memasuki masa lansia, padahal umur terus bertambah. Keriput sudah pasti datang, sehingga ‘dempul’ apapun sudah tidak menolong. Karir tidak selalu berjalan mulus demikian juga kesehatan. Pada umumnya semua orang berharap selalu ‘naik’, selalu yang lebih baik, dan tidak pernah disiapkan untuk ‘turun’ – tidak siap dengan kondisi ‘tidak nyaman’. Padahal Tuhan hadir dalam berbagai situasi, saat sedih dan senang, saat kaya dan saat kita ditipu orang sekalipun.
Pesan yang kedua, bisa jadi dibalik seluruh ritual kita mencari Tuhan sama seriusnya dengan para tiga raja – berbagai ziarah diikuti, berbagai novena tidak ketinggalan. Tapi jangan-jangan kita punya ‘hidden agenda’ seperti yang dimiliki Herodes. Ia ingin melenyapkan Yesus yang dianggap ‘saingan’ yang membayakan kedudukannya. Jangan-jangan kita juga punya ‘hidden agenda’ dalam berbagai upaya menemukan Tuhan, agar Tuhan mengikuti kehendak hati kita. Kita mengukurnya dari sisi kita, bahkan dinilai serba materialistis. Tuhan memberkati saya kalau saya sehat, kaya, rejeki lancar. Tuhan menghukum saya kalau saya ditipu, sakit dan kalah tender.
Padahal terang yang sama telah hadir bagi para gembala dan ketiga orang majus yang berpangkat dan sangat kaya. Tuhan hadir bagi semua orang, Ia memberikan harapan dan janjiNya bagi semua orang. Tidak membeda-bedakan harta, kesehatan, fisik dsb. Kitalah yang sering mengkotak-kotakkan Tuhan.
Semoga kita selalu siap berjalan bersama Dia, dalam susah dan senang. Mengikuti bintangNya yang membawa kita kemanapun, termasuk ketempat yang tidak kita harapkan karena kita percaya Ia adalah Allah yang setia, yang tidak pernah meninggalkan kita. Dan semoga seluruh tujuan kita mencari kehendak Allah, mencari terang Tuhan, bukanlah demi keuntungan pribadi, tetapi sungguh ingin memuliakan Tuhan selama hidup kita.
==============================================================================================
Bacaan Injil Mat 2:1-12
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.”
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
May 4, 2011 at 5:07 pm
sebenarnya saya sangat terharu dengan pernyataan Yesus sebagai Allah . . . bagaimana mungkin setinggi itu menjadi serendah itu . . . bagi manusia biasa sangat tidak mungkin