Fiat Voluntas Tua

Hati Yang Tergerak, Menggerakkan Orang Lain

| 0 comments

Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Kosa kata yang pas dalam bahasa Indonesia yang setara dalam mengartikan “Compassion” adalah ‘bela rasa’ seperti yang sering saya dengar diucapkan Mgr Suharyo ; jadilah orang katolik yang berbela rasa.  Compassion hanya dimiliki manusia dan merupakan tanda keberadaban tertinggi dimana manusia merasakan dorongan begitu kuat untuk menolong mencarikan jalan keluar bagi orang lain. Manusia yang hatinya tergerak karena kesulitan orang lain. Ia tidak bisa berdiam diri dan berhenti dengan kata-kata belas kasihan, ia akan terus berusaha mencari jalan keluar sampai orang lain mendapatkan jalan keluar. Tidak berhenti hanya berharap dan mendoakan tapi terus dilanjutkan dengan perkataan dan perbuatan nyata. Termasuk juga berusaha  menggerakkan orang lain untuk turut bertindak.

Itulah arti kata compassion, itulah yang selalu dilakukan Yesus semasa hidupnya, itulah yang diajarkan dan dilihat para murid sepanjang 3,5 tahun. Yesus bisa berhenti ditengah kotbah dan mengajar kalau melihat orang banyak kelaparan, melihat anak menangis, melihat orang buta berharap ingin melihat. Ia berhenti dan berbuat sesuatu untuk memenuhi harapan mereka yang sakit dan terluka sehingga Ia menyembuhkan semua orang satu persatu. Ia selalu bertanya ” Apa yang engkau Aku mau lakukan bagimu?”

Hati yang tergerak, yang memiliki compassion, adalah hati yang bisa memahami perasaan orang lain sebelum mereka mengatakannya. Yesus mengajarkan dan melatih serta mengutus para muridNya, juga kita semua untuk belajar memiliki kepekaan dan kepedulian yang luar biasa. Ia memperlengkapi murid-muridNya agar bisa dan mampu melakukan apa yang terbaik bagi mereka yang membutuhkan pertolongan, memastikan bahwa setiap domba mendapatkan penggembalaan yang baik. Ia tidak melakukannya sendiri, Ia melatih dan mengutus semua muridNya untuk dapat melakukan apa yang Yesus lakukan.  Disinilah letak multipier effect, dari satu berkembang menjadi 6 tim paralel yang bekerja di berbagai lokasi dan kemudian berkembang lagi sampai sekarang. Lalu bagaimana kita memiliki hati yang mudah tergerak seperti Yesus ini? Mungkinkah?

Mungkin sekali tapi semua perlu latihan dan kemauan tinggi. Compassion atau memiliki hati yang mudah tergerak, bukan sekedar jatuh hati atau jatuh iba, adalah membayangkan apabila kita menjadi orang lain. Membayangkan kalau kita seperti orang banyak yang berjam-jam mengikuti Yesus tanpa makan, membayangkan merasakan kelaparan. Membayangkan orang sakit bertahun-tahun yang tidak ada harapan sembuh. Membayangkan menjadi orang kesepian tidak punya teman. Membayangkan orang miskin tidak punya rumah dan pekerjaan. Membayangkan menjadi anak yatim piatu, tanpa berani punya cita-cita tinggi, tanpa berani memiliki pengharapan. Membayangkan itu semua membuat kita berpikir : apa yang kita bisa lakukan untuk mereka ? Kalau saja kita tidak bisa melakukannya untuk ’semua’ orang, paling tidak untuk satu orang yang ada disekitar kita, yang ada di lingkungan kita. Mereka yang sering kita temui, yang kita lewati dan jumpai setiap waktu. Lha kalau dengan orang-orang yang disekitar kita saja hati kitapun sudah tumpul, masa iya kita bisa peduli dengan orang yang tidak kita kenal?

Maka kalau saja semua orang memiliki hati seperti hati Tuhan Yesus, hati yang mudah tergerak melihat orang banyak disekitarnya yang menderita kelelahan dan kelaparan, ah… alangkah indahnya Indonesia. Negeri ini dipenuhi oleh orang-orang berhati mulia, saling membantu dan memperhatikan orang lain yang kesulitan dan berkekurangan. Yang tidak memperkaya dan mengenyangkan diri sendiri, yang tidak tamak hati dan rakus melahap rejeki orang lain. Begitu banyak yang tergerak menolong Prita dengan gerakan koin untuk Prita, lalu gerakan lain untuk menolong korban bencana alam. Satu orang saja dari kita memiliki hati seperti Tuhan Yesus ini, maka pasti ada kelimpahan terjadi disekitarnya, mengajak orang lain ikut memberi dan ikut berbagi sehingga yang ada adalah sisa berkat yang melimpah yang dinikmati orang banyak.

Mari lakukan setiap langkah seberapapun kecilnya, yang penting dapat membuat orang disekitar kita merasakan sukacita karenanya.  Bergeraklah sesering mungkin melahirkan dan menularkan segala kebaikan sehingga setiap orang yang menderita mendapatkan kelegaan.  TIdak ada satupun domba yang terhilang apalagi terlantar. Dengan satu senyuman pun bisa menular ke banyak orang, apalagi kata-kata pujian dan penghiburan bisa menyembuhkan banyak orang. Tindakan berbagi dan menolong pasti bisa dilipatgandakan demi kebaikan orang lain.

==============================================================================================

Bacaan Injil Mat 9:35 – 10:1.6-8

Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Leave a Reply

Required fields are marked *.