Fiat Voluntas Tua

Exorcism di Hari Adven Pertama – Y Dwi Harsanto Pr

| 25 Comments

Saudara-Saudari terkasih, para imam yang terhormat. Rasa hati saya masih menggelegak, bergetar, tremendum-fascinoscum oleh pengalaman pertama saya melakukan exorcisme. Pertama-tema saya mengucapkan terima kasih kepada Bruder Yohanes FC yang telah pernah  memposting teks resmi mengenai doa exorcism dari Vatikan ke milist komunikasi KAS, sehingga saya yang sempat membacanya dengan sambil lalu waktu itu, toh menjadi ingat akan apa yang tertulis di postingan bruder ketika harus menghadapinya sendiri. Saya pun makin bersyukur atas rahmat Sakramen Imamat kepada Gereja, yang ternyata memang menjadi sasaran tembak utama setan namun sekaligus alasan  ketakutan setan.

Kisahnya begini.

Tanggal 27 November 2010, hari Sabtu. Saya mendampingi rekoleksi OMK Stasi Tambun paroki Bekasi di Cipanas. Dewan Stasi dan Paroki turut mendampingi. Acara berlangsung bagus dan inspiratif sampai malam. Setelah acara api unggun, semua bersiap tidur. Saya masuk kamar. Baru saja jatuh tertidur, pintu diketuk. Saudari Marta dan Anton serta beberapa lain memberitahu bahwa di Cibulan, di bawah Cisarua ada sekelompok Mahasiswa KAJ dekenat timur yang sedang rekoleksi,. Mereka membutuhkan bantuan imam untuk mengobati 4 mahasiswi yang kesurupan. Satu bahkan menghilang, tak ada di villa. Romo pendamping yakni Rm Hari Sulistyo sudah pulang dan tak akan kembali lagi ke sana. Saya bayangkan,  jarak antara Cipanas hingga Cibulan sekitar 15 Km. Jauh juga. Menjelang pk 23 begini pula…

Tapi baiklah kuberangkat disertai Martha dan Anton. Sambil mengemudikan stir saya mengingat kembali postingan bruder Yohanes dalam milist, apakah ciri-ciri kerasukan setan dan perbedaannya dengan yang stress berat/depresi. Jangan-jangan mereka hanya depresi saja. Biasanya perempuanlah yang suka kesurupan, dan juga perempuanlah yang dikatakan kesurupan malam ini. Sebenarnya saya  orang yang skeptis dengan urusan begini. Saya datang sekedar menenangkan anak-anak itu saja. Pastoral kehadiran sajalah. Namun saya tetap mencoba mengingat kembali teks itu. Kebetulan HP BB saya hang setelah kesiram air teh di gerbong KA saat  dari Jogja ke Jakarta hari Jumat dinihari kemarin. Maka, tak bisa membuka kembali teks dari milist itu. Pokoknya mengingat saja, sambil bincang-bincang dengan Anton dan Marta.

Sesampai di villa tua itu, terlihat para “pasien” sudah terlentang dan tengkurap tidur. Mereka dipisahkan di tiga tempat. Yang hilang sudah ditemukan, katanya ada di kamar atas. Dari keempat anak itu, ada satu yang kata mereka paling kuat. Pak Kiyai/dukun setempat sudah dipanggil sejak pk 19 tadi dan gagal, lalu pulang. Kata mbah dukun, jenis ini bukan yang dia ketahui. Mereka panggil pula pak Pendeta Protestan dari gereja terdekat. Kata mereka, pak pendeta  menyatakan tak sanggup pula lalu pulang. Terlihat para mahasiswa masih menggenggam rosario dan berdoa bersama. Ada salib besi di tergeletak di sofa. Pasien terparah itu perempuan kecil saja. Tergolek tengkurap di sofa, ditunggui teman-temannya. Sudah tidur kata mereka. Karena kondisi sudah tenang, saya spontan memutuskan: ”Ya sudah saya kembali saja, kan anaknya sudah tidur… ” Tetapi beberapa mahasiswa minta saya melihat dulu kondisi gadis yang terparah itu. Kata mereka, tadi dia kuat sekali. Delapan orang mahasiswa lelaki yang kuat pun dia hempaskan. Rosario yang mereka kalungkan di lehernya dia putuskan dan lempar ke halaman. Anehnya, rosario itu mereka temukan telah ada di WC villa. Salib besi itu dia ludahi. Hhmm… masih dengan agak skeptis saya mendekatinya. Kata mereka, suaranya pun berubah seperti bukan suara gadis itu.

Terlihat badan gadis itu tengkurap, mata terpejam separuh. Dari situ terlihat manik matanya… lhoh.. melihat ke arah mata saya… Aneh… Saya agak tersinggung. Lha kok melirik ke saya terus. Kepalan tangannya menggenggam erat. Saya duduk di sofa yang sama, dekat punggungnya. Ia mengais punggung bawah sambil keluar bunyi desis dari mulutnya, sampai bajunya terlihat sobek sedikit. Desisnya berbunyi ”panasss” … Saya nekad… saya pegang tangannya. Ia memberontak. Saya buka genggaman tangannya, dia melawan dengan sebaliknya. Posisinya masih menelungkup. Saya ingat postingan teks dari bruder Yohanes. Ciri kerasukan setan yang membedakannya dari depresi antara lain, jika disebut nama Malaikat Agung Santo Mikael, atau nama Para Kudus, juga Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus, maka tentu bereaksi keras. Agak skeptis, tetap dengan memegang erat jari-jari kaku mencekam anak itu, saya katakan dengan suara wajar namun jelas terdengar ”Keluar dari badan anak ini! Dalam nama Yesus Kristus Tuhanmu, serta Malaikat Agung Santo Mikael yang kepadanya kamu membangkang, keluarlah”. Reaksinya begitu mengejutkan kami semua, termasuk saya sendiri. Dengan gerakan cepat dan tak terpahami dari sudut mekanika badan manusia, ia berkelit langsung menatap wajahku face to face, eyes to eyes.. mendesis menatap lurus ke mata saya, matanya penuh kebencian… dia berkata: ”Jangan sebut nama itu! Itu musuh kami!”. Dia tanya : ”Apakah kamu takut, Bapa?. Saya jawab ”Kamulah yang takut!” . ”Mengapa Bapa mengusir saya? Saya juga anak Tuhan. Kalau tidak, tentu saya tidak ada!” Kujawab ”Kamu anak Tuhan yang tidak taat, sombong. Mengapa kamu memasuki anak ini” . Dia jawab: ”Tempat ini nyaman,. Saya mau pergi asalkan anak ini kubawa. Saya telah menambah penyakit pada dirinya, meremas alat cernanya, dan membunuhnya. Itu salah Bapa kalau Bapa memaksakan kehendak”. Saya jawab: ”Tak ada kompromi. Kamu tak bisa membunuh anak ini dan tak kan mampu membawa nyawanya”. Setan ini pun menantang saya, katanya, ia tidak takut pada imamNya, tidak takut pada Yesus karena dia juga mengaku sebagai anakNya, tidak takut ada Sakramen. Maka selama pk 23.45 hingga masuk hari Minggu dini hari, saya dan para mahasiswa Katolik itu bergumul. Kadang-kadang suaranya berubah menjadi lembut bak wanita cantik, kadang menjadi ganas, kadang tertawa ngikik, kadang menantang, kadang merunduk sok kalah. Kadangkala merajuk minta dikasihani. Anak itu muntah-muntah banyak kali. Kadang setan melepaskan anak itu, lalu masuk lagi. Ketika anak itu dilepas, si anak mengeluh ”Romo, saya tak kuat, badan saya dan usus serta lambung sakit semua, mau mati saja, dan takut”. Kami menguatkan agar ia berani melawan. Ternyata si anak ini juga diberitahu oleh Setan bahwa Romo akan dia  bunuh jika anak itu tidak taat pada Setan. Maka si anak merasa lemah karena tak mau Romo diapa-apakan oleh Setan. Dan yang paling gila ialah, jumlahnya ketika masuk lagi makin banyak. ”Kami ini Legion”, katanya jelas sekali. Ia fasih bernahasa Inggris, dan Jawa. Hal ini terjadi ketika saya ajak dia dialog dalam bahasa Inggris dan Jawa, sekedar mengetes apakah itu benar setan atau anak itu. Saya tetap mengingat teks postingan bruder di milist itu dan makin yakin kebenaran isinya. Saya katakan padanya ”Kekuatanmu hanya seperempat, masih ada Malaikat Agung St Mikael, serta Gabriel dan Rafael.”  Ia mundur, melepaskan lagi anak itu. Tiba-tiba masuk lagi, ”You are stupid, Father”, lalu menghantam saya. Ia suatu saat jatuh di salib. Ia menjerit panas. Maka para mahasiswa menempelkan salib-salib mereka. Ia teriak panas dan tersiksa. Begitulah ia pergi lagi. Namun cepat kembali lagi lebih banyak lagi. Ia mau menguras kekuatan saya. ”Sampai kapan Bapa bisa bertahan? Akan kukuras tenagamu, Bapa!”. Saya jawab ”Kekuatanku dari Allah, yang menjadikan langit dan bumi”. Kami bertempur lagi. Dia menjerit-jerit lagi. Lari lagi… Ada berita bahwa 3 mahasiswi lain sudah dilepas. Semua memang berpindah merasuki mahasiswi yang satu ini.

Ketika masuk lagi yang teraksir kali, dia memeluk saya, dan dengan seolah suara si makasiswi, dia mengendus tengkuk saya sambil berbisik, ”Aku Lucifer”. Saya ”mak prinding”, terasa bulu kuduk berdiri dan ketakutan mendera. ”Kamu takut, Romo?” katanya dengan lembut di telinga saya. ”Aku akan mengincarmu terus sampai kapanpun”. Saya bangkit keberanian. Saya teriak kepada para mahasiswa: ”Kita mendapat kehormatan, sampai Lucifer sendiri, penghulu setan, datang!” Para mahasiswa emosi, mereka berdoa makin keras. Ada pula yang teriak, ”Hancurkan saja, Sikat  Romo!”. Dia berkata ”Paus Yohanes Paulus II memarahiku”. Kujawab: Tak hanya Paus Yohanes Paulus II, semua paus dan uskup, dan imam memarahimu, bahkan Tuhanmu Yesus dan malaikat Agung Mkael atasan langsungmu! Taatlah padaNya!”  ”Sayalah Tuhan”, jawabnya”. Saya banting dia, dan kami berpegang  tangan sambil saling lawan. ”Saya mulai keringatan dan tenaga terkuras, tetapi tetap saja saya  melawannya: ”Kamu lah yang ketakutan, melihat kami semua dan Tuhanmu! Lepaskan badan anak ini, karena dia sudah terima Sakramen Ekaristi! ” Lucifer menjawab: ”Aih, itu hanya roti biasa!, dan kalian imam-imam semua bodoh!” Saya marah sekali.   ”Kamu sudah melawan kuasa imamat rajawi Tuhan Yesus Kristus! Mau melawan imamatNya?” dia jawab ”Aku tak takut, Romo, pada imamatmu!”

Ketika Lucifer menantang imamat saya, saya marah. Saya minta tas saya kepada para mahasiswa. Saya lepaskan dia dulu untuk mengambil peralatan aspergil dan stola serta minyak suci, sementara dia ditahan para mahasiswa yang ”menimbunnya”: dengan doa-doa Salam Maria, bapa Kami, Aku Percaya, serta menindihnya dengan tubuh-tubuh kuat mereka. Ketika saya datang lagi, saya percikkan air suci. Ia menjerit panas, dan lari.

Saat itu, saya berpikir, dini hari begini, semua kacau jika tak diakhiri. Saya perintahkan tubuh mahasiswi ini digotong, dievakuasi. Mereka menggotongnya masuk ke mobil saya, lalu saya tancap gas dengan tujuan ke Lembah Karmel. Saya telpon Mbak Sari dan Suster Lisa PKarm. Mbak Sari  dengan sigap telah meminta Satpam membuka gerbang dan pintu kapel.

 

Si Mahasiswi dipegangi oleh Martha, Anton dan Asrul. Ia berteriak, ”Cepat Romo, cepat… dia mengejar…” katanya panik. Kami tetap berdoa Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria. Dan tiba-tiba suara mahasiswi berubah lagi ”Haaa. Mau dibawa ke mana anak ini, Bapa? Aku telah menambah lagi penyakitnya. Aku meremas jerohannya.. Anak ini hanya sampai dini hari ini, Bapa. Bapalah yang harus tanggungjawab atas kematiannya!” ” Anak itu muntah-muntah di mobil. Anton, Asrul dan Martha tetap berdoa dengan memeganginya yang berontak. Saya katakan: ”Kamulah yang harus bertanggunghjawab. Jangan memutarbalik fakta, dasar setan alaknat! Kamu telah melecehkan Sakramen Mahakudus. Kamu kubawa ke hadapan Dia, tahu rasa kau nanti. Mau lepaskan dia sekarang, atau nanti kamu makin sengsara di hadapan Raja Semesta Alam!” Lalu dia mulai merayu lagi ”Sia-sia semua ini Bapa… Bapa besok banyak acara kan? Ditunggu banyak umat.. sudahlah Bapa kembali saja istirahat”. Saya jawab: “Acara satu-satunya imam Tuhan ialah mengenyahkan kamu ke neraka!” Di situlah selama perjalanan ia menawari saya apapun akan diberikan asalkan saya tunduk pada keinginannya. Saya debat dengan tegas bahwa dia hanya harus boleh tunduk pada Kristus! ”Sayalah tuhan, I am the Lord” katanya. Saya tertawakan dia. Dia mengancam akan menggulingkan mobil. Kujawab: Ini mobil para uskup Indonesia. Tak bakalan berhasil kau gulingkan!”  Saya ingatkan akan Sto Yohanes Maria Vianney yang dia bakar tempat tidurnya gara-gara tak mampu mengalahkan imam kudus itu. Santo Yohanes Maria Vianney kumohon mendoakan aku untuk mengalahkan dia. Dia lalu merajuk lagi, ”Ah kenapa tenagaku melemah, tak sekuat tadi”. Anak-anak mahasiswa ikut menajwab ”Rasain lu” Dia mendamprat : ”Apa lo, bocah kemarin sore!” Kujawab ”Mereka bukan bocah kemarin sore. Mereka anak-anak Tuhan semesta alam”. Sepanjang jalan kami debat dengan bahasa Inggris, Jawa, dan Indonesia. Mobil bagaikan terbang… dalam setengah jam mendekati Lembah Karmel, mendekati Sakramen Mahakudus. Dia mulai menendang dan berontak lagi. ”No place for evil, you know!”, kutantang dia. ”Kenapa kau kuasai anak ini. Apa salahnya?” Di jawab, “Bukan salah anak ini, tetapi ayahnya”. Kujawab: “Ya, kutahu, berarti ayahnya mengikat perjanjian kegelapan denganmu. Nanti acara kita di rumah Tuhan hanya satu, ialah memutus perjanjian leluhur anak ini dengan Lucifer keparat ini!”  Dia mengkikik mirip nenek Lampir dalam film Misteri Gunung Merapi, atau mirip kuntilanak. Dia katakan: “Bukan, bukan begitu imam bodoh.  Kamu memang imam munafik dan pendosa!” Kujawab, “Aku memang pendosa, namun tidak memberontak kepada Tuhan kayak kamu!”. Dia jawab lagi “Ayahnyalah yang mempersembahkan diri padaku, Bodooh!” Kupancing dia: “Jadi, ayahnya mengikkat perjanjian denganmu bukan?” Dia jawab: “Bukan bodoh, kamu keliru imam bodoh. Ayahnya mempersembahkan diri pada Kristus. Leluhurnyalah yang mempersembahkan diri padaku”. Dia tertawa ngekek lagi. Saya juga. Jadinya kami kekek-kekekan. Dengan tegas kukatakan: “Kamu setan bodoh. Gampang dipancing ya hahaha… Maka  acara kita satu-satunya di depan sakramen mahakudus nanti hanyalah memutuskan perjanjian itu dan kamu akan sengsara kekal. Go to hell! Kalau kamu ingin bahagia, ajaklah anak buahmu dan dirimu sendiri bertobat, kembali menyembah Allah yang benar! Jangan iri lagi gara-gara Putra-Nya menjadi Manusia”… Dia meradang ”I hate you.. I hate all priests of Christ…!!!” Sampai di situ saya merasa mendapatkan kekuatan dan keharuan. Saya bayangkan jajaran imam Tuhan dan uskup menguatkan batin saya. Pohon-pohon bambu Lembah Karmel sudah tampak… dia teriak lagi ”Rumah jelek! Mosok Tuhan mau tinggal di rumah jelek! Akulah tuhan” Kujawab: ”Itulah bedanya Kristus dengamu, Jelek! Dia mau merendahkan diri, sedangkan kamu malah menyombongkan diri! Rasakan akibatnya, kebencian abadi bersamamu sajalah!’  Ia merajuk lagi ”Romo, ini saya, saya sudah sadar… saya mau pulang ke Bekasi, ke Jatibening, ini mau dibawa ke mana” Kujawab ”Sadar gundulmu kuwi! Kami bawa kamu ke hadapan Sakramen Mahakudus, Raja Semesta Alam yang penuh kuasa. Hanya kepadaNya semua lidah mengaku dan segala lutut bertelut, termasuk kamu, Monyong!”.

Pak Satpam membuka gerbang. Ia mengawal kami sampai samping kapel kecil (yang sebenarnya besar sekali). Mobil berhenti di jalan menanjak samping kapel, depan wisma St Antonius. Tubuh mahasiswi itu kami bopong keluar mobil. Aneh sekali, badan kecil namun bobotnya berlipat-lipat.  Dia tertawa ngikik. Mengerikan sekali. Melihat pak Satpam yang tinggi besar, dia berkata seolah suara mahasiswi itu : ”wah, ini dia bapakku”. Tapi segera dia mendesis-desis dan mengikik ketika kami bopong ke kapel, ” Kalian tak kan berhasil… tak kan berhasil kikikiiiiikkk….”  Tubuh kecil namun berbobot itu kami baringkan di depan panti imam, di bawah altar, di lantai sebelum trap pertama. Jika dilihat dari ruang umat, kepalanya di sebelah kiri. Anton, Asrul dan Martha memegangi tangan dan kakinya. Saya minta pinjam korek api dari pak Satpam, saya nyalakan lilin di kanan kiri tabernakel. Pak Satpam menyalakan lampu di patung Bunda Maria. Suasana temaram dan dingin dini hari menggigit. Pukul 03.45. Saya berlutut  di hadapan tabernakel. Mohon kekuatan Tuhan sendiri. Lalu saya turun, berlutut lagi di trap sebelah kiri si mahasiswi. Mengajak anak-anak mahasiswa itu berdoa. Saya berdoa: ”Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, dengan rendah hati kami bawa ke hadapanmu tubuh anakMu yang sedang dirasuki si jahat. Kami tidak sanggup dengan kekuatan kami sendiri. Bertindaklah Tuhan atas dia, utuslah malaekat agungMu dan balatentara sorgawi membebaskan dia. Amin”. Lalu saya menghadapi tubuh mahasiswi itu dari trap, membelakangi altar dan Sakramen Mahakudus. Dengan duduk karena lelah, saya angkat tangan kanan di atasnya dan membuat gerakan tanda salib berkat dengan berkata (saya heran mengapa saya bisa mengatakan ini) : ”Atas kuasa imamat rajawi yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada GerejaNya dan kepadaku, aku melepaskan ikatan perjanjian kegelapan antara kamu dengan leluhur anak ini, Dalam Nama Bapa, dan putra dan roh Kudus, Amin”. Tubuh anak yang berbaring itu tiba-tiba terjungkit, duduk, melengos ke depan, menatap tajam ke Asrul yang memegangi kaknya, lalu  menoleh menatap tajam ke kiri menatap langsung ke mata saya… sedetik kemudian  terkulailah  tubuh si mahasiswi ini… Si jahat sudah keluar dari tubuhnya.

Si mahasiswi ini lalu merintih : ”Romo, itu Tuhan Yesus… ooo Tuhan”, tangan kiri dan tangannya nya menggapai ke arah altar. Tapi kami bawa keluar dengan dituntun. Tapi ia melihat ke atas ”Ooo… malaikat banyak sekali… oooh.. Romo, lihat?.. Ooo… dia yang terjelek, hitam telah diborgol… dimasukkan kereta… Ooo malaekat Agung Santo Mikael… ooh.. Sampai di pintu besar, dia minta kembali ke dalam, ”Romo, teman-teman saya harus kembali… Itu Tuhan…”  Dia kutuntun dengan tangannya menggapai ke arah Tabernakel…” Sampai di panti imam, di samping kanan altar ia mencium patung kaki Kristus… Lalu menuju tabernakel, memeluknya erat-erat. ”Tuhan Yesus terima kasih.. Syukur kepadamu.. ” lalu ia menangis dan di situ beberapa saat. Setelah selesai, ia ke altar Bunda Maria, ia peluk kaki patung Bunda Maria dan menangis: “Bunda, terima kasih atas doamu. Aku tak kan meninggalkan engkau dan putramu”…

Pak Satpam menyerahkan kunci wisma Antonius. Anak itu mulai mengeluh lapar dan haus. Pak Satpam menggendongnya. Kini tidak berat lagi. Dia membersihkan diri di wisma, sementara teman lain membelikan makanan dan minuman di warung yang memang agak jauh, karena dapur rumah retret belum buka. Masih pk 04.30.

Setelah makan minum, anak itu bercerita bahwa setelah makan malam, ia masuk kamar di villa. Ia melihat 2 manusia  bertanduk. Ia takut lalu menceritakan ke temannya. Makhluk itu marah karena diceritakan keberaadaannya ke orang. Mereka mengancam akan merasuki semua peserta Rekoleksi KMK KAJ itu. Si mahasiswi menawar, karena ketakutan serta kasihan kalau semua kesurupan, maka spontan dia persilahkan merasuki dirinya saja. Ketika di depan altar itulah, sebenarnya dia hampir saja mengikuti kehendak Lucifer untuk ikut dia. Pasalnya, Lucifer mengancam, jika tak mau ikut, maka imam itulah yang akan dibunuhnya. Karena kasihan pada romo, ia akan ikut saja. Tetapi melesat malaikat membisikinya bahwa romo itu baik-baik saja, maka lawanlah Lucifer, sementara kami akan menariknya keluar dari tubuhmu. Maka ia berani melawan, dan Lucifer ditarik oleh balatentara malaikat, diborgol lalu dimasukkan kereta untuk melesat membuang si jahat ke neraka. Setelah itu tinggal Tuhan Yesus dan bunda Maria yang memeluk dan mendukungnya. Begitulah kesaksiannya. Suatu kejadian iman melawan kuasa jahat di awal masa Adven 2010, tepat Minggu I.

 

Sampai Minggu sore tak habis-habis saya, Asrul, Anton, Martha membicarakan hal ini. Juga teman-teman peserta rekoleksi KMK-KAJ Dekenat Timur dan OMK Wilayah Mikael Malaikat Agung  dan St Andreas. Semua membuahkan satu kenyataan: bahwa iman lebih kuat daripada kebencian, apalagi setan. Saya sendiri merasa dikuatkan dalam iman dan imamat saya, dan disadarkan akan kelemahan diri serta pertobatan. Makin yakin bahwa  alam maut tak kan menguasai Gereja sampai kapanpun sesuai janji Tuhan. Amin. Terima kasih telah membaca sharing ini. Semoga berguna bagi iman harapan dan kasih para pembaca kepada Allah pencipta langit dan bumi.  Salam saya. Yohanes Dwi Harsanto Pr.

 

25 Comments

  1. Mba Ratna,

    ada satu pertanyaan ni, Jika Lucifer itu ditangkap oleh para malaekat Tuhan seperti Gambaran Mahasiswi tadi, apakah akan di taro di neraka selamanya dan tidak akan dilepaskan sampai kapanpun. dan itu berarti Iblis yang beredar di dunia hanya anak buahnya saja…. begitu gak. mohon penerangan.

    • Maaf, saya bantu jawab sebisa saya.
      Kalo menurut saya, ib*is itu hanya sementara dijebloskan di “api abadi”, kenapa? Karena setiap pelepasan ib*is atau masalah, pasti akan datang yang lebih banyak lagi ( ib*is akan datang lagi dengan pasukannya yang tambah banyak / masalah yang lebih berat ), tentunya dengan seijin dari Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus bersabda, ” Beban yang ku berikan kepadamu tidak akan melebihi batas kekuatanmu (begitulah kira2 SabdaNya). ”
      Terima Kasih

  2. Bersyukur dan bahwa kami bisa mendapatkan sharing ini untuk menguatkan iman kita, terutama kita yang ada di rantau , Salam kenal dari Keluarga Besar Katolik Indonesia di Amerika , terutama dari San Diego, California
    GBU

  3. Pengalaman iman yang menguatkan bagi saya pribadi dan semoga bagi semua orang romo. mohon ijin copas untuk disahring keteman – teman ya romo.

    Tks n GBU

  4. Wuihh…. senangnya bisa mendapatkan pengalaman seperti itu……

  5. Amin. Terpujilah Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus.

  6. first, saya mau terima kasih kepada Tuhan, i believe 1000% bahwa Dia-lah yang menuntun saya untuk membuka wbsite dan membaca kesaksian Imam Yohanes Dwi Harsanto Pr ini… saya bisa merasakan apa yang ada dalam kisah di atas tsb. agak takut juga, apalagi bacanya tengah malam kayak gini. anyway, I will return to the catholic church, beberapa bulan ini I did not focus on Catholic, because there is little deep disappointment with some priests, tetapi i learned to understand mereka adalah manusia biasa. Only their spiritual life that is different from ordinary. Dengan membaca kesaksian ini, I will try to pray harder…not only for my husband and my children, not only to parents and my big family…but of course for the priests in the Catholic church!! Untuk Pastor Yohanes Dwi Harsanto Pr, get on your efforts to become exemplary priest!!!! in the name of Lord Jesus, destroy all that stand in the way of your holy, amen, amen, amen

  7. Terima kasih kepada anda semua yang telah memberikan komentar terhadap kesaksian romo santo. Allah yang kita kenal memang luar biasa. Semoga kita semakin takut kepada Tuhan daripada kepada setan. Semakin cinta dan setia kepadaNya melalui sakramen2 yang telah kita terima. Kita memang tidak sempurna, tetapi telah disediakan berbagai sarana untuk kembali kepadaNya melalui Sakramen Pengampunan Dosa dan Sakramen Ekaristi yang menyembuhkan.

    Banyak pertanyaan yang juga saya terima melalui milis lainnya dan sudah saya forward kepada romo santo (btw. romo santo ini bertugas sebagai sekretaris eksekutif Komisi Kepemudaan KWI. Suka ndagel dan bikin kita ngigel-ngigel. Maka tidak heran kalau dengan setan pun seperti ‘bercanda’ tapi tegas. Ada nama kesayangan buat romo satu ini : romo vegan sebagai penganut dan promotor vegetarian. Bahkan saat SAGKI kemarin ada counter khusus untuk para vegan. )

    Berikut tanggapan umum romo Santo terhadap beberapa pertanyaan ‘teknis’ sehubungan dengan pengalamannya.

    Salam semua. Saya romo Yohanes Dwi Harsanto yang sharing mengenai pengalaman saya. Nah, itu sudah ada di http://katolisitas.org/2010/12/01/eksorsisme-pengalaman-yang-tak-terlupakan/ (Silahkan klik).
    Lucifer ialah mantan salah satu panglima malaikat, di samping Gabriel dan rafael. Mereka punya pasukan dengan tugas khusus dari Yang Mahatinggi. Atasan langsung mereka ialah Malaikat Agung St Mikael (artinya nama itu ialah Siapakah Seperti Allah). Lucifer menjadi mantan malaikat sejak ia dan pasukannya berontak. Mereka tak rela bahwa Putra Allah menjadi manusia. Mereka iri dan dengki. Mereka ingin menjadi tuhan atas dirinya sendiri. Maka mereka dibuang dari hadapan Allah ke tempat kedengkian kekal. Mereka mempengaruhi manusia agar tidak mempercayai Putra Allah yang menjadi manusia dan sekaligus tak percaya pada Gereja yang Kristus dirikan beserta harta benda surgawinya (Sakramen-Sakramen, susunan pemerintahan rohani hirarkisnya, Tradisinya,Orang-Orang Kudusnya, Alkitabnya dst). Dengan alasan itulah setan dengan berbagai cara menaburkan kebencian, perpecahan, kesombongan, iri hati, amarah, perselisihan, dsb (Gal 5). Itu saja intinya. Malaikat Agung dan balatentara malaikat lainnya diutus Allah Tritunggal untuk membelenggu Lucifer dkk, atas kuasa Allah.
    Kita anggota Gereja kekal bersatu dengan Kristus dan balatentara surgawi serta penghuni surga, Kita ada di pihak surga dan segala isinya. Maka pasti menang. Setan ada tetapi tak usah dibesar-besarkan.
    Sharing saya hanyalah tanda sangat kecil bahwa setan mudah sekali dikalahkan, lalu kita maju lagi menuju visi-missi kita.
    Salam
    YDHpr

    • dear mbak Ratna, mau izin share boleh gak di fb saya ???
      many thanx…. btw, dimana pastor tersebut berada??? apakah saya boleh contact beliau langsung or contact mbak Ratna or his secretary ???

  8. Banyak terima kasih atas kesaksian yang luar biasa ini. Kebutulan saya sedang membaca buku Kesaksian Seorang Exorcist terbitan Marian Center. Isteri saya memforwardkan blog ini. Puji Tuhan. Saya merasa dikuatkan.
    Saya ingin berkenalan dengan Romo Santo, karena saya juga bertugas menangani 23.000 mahasiswa. Sekiranya Romo tidak keberatan saya ingin bertemu atau berdiskusi lewat telepon.
    Salam hormat,
    Andreas Chang
    Binus University

  9. Silahkan bu/mbak Mieke, monggo di copas di share ke yang lain. Romo Santo merestui dengan senang hati. Katanya pengalamannya hanya seberapa, gak ada artinya dibanding kuasa Tuhan. Setan memang ada, tapi ndak usah dibesar-besarkan.
    Romo Santo berdomisili di jakarta, sehari-hari bertugas sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaaan KWI.
    Untuk pak andreas dan bu Mieke, silahkan menghubungi beliau via email: dwi_harsanto@yahoo.com

    AMDG
    RA

  10. mbak ratna, thank you for your answer.. our Lord JC and his mother <3 you, amen, regards, Mieke

  11. Sungguh pengalaman yang sangat menguatkan iman dan meyakinkan kita senantiasa bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita selamanya. Saya amat tersentuh saat membaca pengalaman Romo ini lewat sebuah milis karena saya selalu mendoakan Doa kepada St. MIkael setiap hari yang terkadang terasa hanya sebagai rutinitas, tetapi terasa kurang bila tidak memohon perlindungan Allah melalui perantaraannya, demikian juga dengan doa Rosario. Pengalaman ini cermin bagi saya sekaligus pembangkit semangat saya untuk selalu tekun dan setia dalam iman dan doa. Terima kasih atas sharing yang indah. What a blessing! Sekaligus saya mohon ijin untuk copas di fb dan forum katolik dimana saya tergabung supaya semakin banyak orang mengalami kehadiran Allah sendiri dalam hidup mereka dan NamaNya semakin dipermuliakan. Glory to the Father, and to the Son, and to the Holy Spirit, as it was in the beginning, now, and ever shall be, world without end. Amen.

  12. @fransisca: monggo silahkan copas dilengkapi dengan doa kepada St Mikael tentu lebih meneguhkan iman. Semoga pengalaman romo santo membuat kita semua semakin menghargai sakramen2 yang telah kita terima ,serta tidak lupa mendoakan para imam dan rohaniwan/ti agar selalu setia dalam panggilanNya.

    AMDG
    RA

  13. saya tidak yakin setan yang merasuki mahasiswi tsb adalah lucifer. Paling cuman menggertak saja, pake nama bos nya. Salut buat ROmo yang kuat menghadapi setan. thx atas kesaksiannya, sungguh menguatkan saya.

  14. Hi Ratna dan teman2 seiman sekalian. Saya barusan baca cerita ini, memang membuat kita coba merefleksikan lagi kekuatan iman kita. Cuma mau share saja, bahwa jaman SMA saya pernah baca buku tentang exorcism yang di dokumentasikan oleh gereja Katolik, yang terjadi tahun 1928 di Iowa. Saya ingat sekali bahwa setelah membaca buku tersebut, saya nyaris tidak bisa tidur selama berhari-hari karena di buku tersebut di jelaskan secara detail mengenai percakapan yang cukup panjang antara Romo yang melakukan exorcist dan setan itu sendiri. Topiknya sangat mengerikan, mengenai neraka dan iman gereja katolik. Nama bukunya “Devil that rocks her cradle”. Buku ini merupakan salah satu acuan film klasik “The Exorcist”.

    Di jaman internet ini, saya coba cari teks-nya mungkin available di internet. Kebetulan saya dapat di satu website, memang tidak sedetail buku tersebut — namun cukup dalam dan di kemukakan dengan gamblang. Setahu yang saya pernah baca, ini adalah exorcism terakhir yang di akui secara resmi oleh gereja Katolik. Dokumen berikut ini di keluarkan oleh seorang Pastor juga:

    http://www.archive.org/stream/BegoneSatanASensationalExpulsionOfTheDevilWhichOccurredInIowaIn/BegoneSatanbyKapsnerOSBhardon_djvu.txt

    ada versi pdf-nya juga, pilih “other format” di sebelah kiri. Exorcism berlangsung 23 hari dan yang membuat saya agak tergelitik adalah — simpton2nya sama dengan yang di ceritakan oleh Romo Santo dalam artikel beliau.

    Semoga dapat berguna untuk mempertebal iman kita dan membuat kita mengerti bahwa Yesus adalah otoritas tertinggi di antara semua makhluk. Amin.

  15. Kalo boleh tahu apa alamat email Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr? tolong dikirim ke email saya di stn_fmn@yahoo.com.sg.
    terima kasih

  16. Luar biasa! Kesaksian yang benar-benar menguatkan iman saya!
    saya terharu membaca kesaksian ini

  17. trimakasih atas pengalaman Romo yg luar biasa,,
    Jujur, saya sering merasa iman saya sangat tipis (itupunkalau msh ada), tp mendengar pengalaman romo yg dahsyat ini, iman saya menebal lagi..
    Sungguh Luar Biasa Dahsyat Tuhan Kita Yesus Kristus..
    Sekali lagi trimakasih..
    Trimakasih Tuhan Yesus Atas KaruniaMu Yang Begitu Indah..

  18. seperti di film exorcism…..ternyata hal2 seperti ini ada di sekeliling kita…”,”

  19. Saya sangat antusias membaca kesaksian ini karena saya dan anak saya pernah mengalami hal yangsama dirumah saya. Mulai dari jam 12 malam sampai jam 4.30 pagi kami bergelut didalam melepaskan diri dari cengkraman iblis (kuasa kegelapan) dengan dibantu sepasang keluarga kami terus berdoa dan menyebut nama Yesus sekeras-kerasnyalama2 kuasa setan itu enyah juga.
    Saya kami diserang itu, rasa spt di cabik-cabik, panas, spt di cekik dan dipanggang trs menghajar kami, Tapi saya ingat bahwa saya pernah baca buku kalau semua setan2 di dunia ini takut akan nama Yesus apalagi kuasanya. Dasar itu lah saya suruh anak-anak dan istri saya dan juga sepasang suami istri yg anak2 saya telp akrena sdh sangat ketakutan karena saya dan anak saya seolah mau mati.
    Saya mau coba buat tanda salib selalu ditepis tangansaya dan rasanya saya ingin tdr trs tapi saya lawan, bahkan saya mandi 3 kali biar saya ttp terjaga.
    Sampai ahirnya si iblis keluar dari saya saya dan anak saya.
    Setelah kejadian itu saya spt orang linglung, tdk sanggup berdoa dan spt org bodoh gak bisa berfikir.
    Sampai saat ini saya masih bingung dr mana si setan itu dan apa masudnya menyerang kami dan memang saat itu saya mau mengadakan pesta pernikahan anak saya. (kira2 2 minggu lagi saat kejadian itu).
    Saya merasa tdk punya musuh, dan keluarga kami rajin berdoa juga berdevosi.
    Jadi apa yg dikatakan Pastor Dwi itu kurang lebih sama spt yang kami alami.

    Thx,
    Christopher

  20. kalo Luci ditangkep.. lalu siapa lawan anak2 TUhan selanjutnya?? dan armageddon hanya lahh cm cerita dongeng belaka… mohon maap atas ketidak mengertiannya…

  21. Puji Tuhan saya bisa menemukan contact address-nya Romo Santo

  22. buat romo santo n yang lainnya exorcist atw exorcism benar n nyata n seperti kesaksian romo yang katanya iblis yang blg dia legion, n lucifer yes n amin saya bilang. kebetulan saya berteman dgan seorang hamaba Tuhan dari israel dan dia jg pernah mengani kasus serupa dgan yang di alami romo, tapi iblis itu berjanji dia akan kembali lagi.tidak tahu kapan. sahabat saya ini dari yerusalem dan dia tw rahasia mengalahkan lucifer karena dalam ajarannya yakni ortodoks yunani ada sebuah doa yang bila di ucapkan lucifer tidak tahan dan bertekuk lutut. klw ingin tw n berkenalan dngan sahabat saya hubungi di email atw telepon d 082147210988 atw 0380827079. saya dan teman saya akan membantu.Jesua bless u

Leave a Reply to John Nadeak Cancel reply

Required fields are marked *.