Fiat Voluntas Tua

Menjadi Tua vs Menjadi Dewasa

| 1 Comment

“Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.”

Beberapa waktu lalu anak saya, Sekar – kelas 7, bertanya pada saya. “Bunda enakan mana ya? ikut Latihan Dasar Kepemimpinan tapi tidak ikut ulangan Mid Semester atau ikut ulangan Mid Semester tapi tidak ikut LDK?” .…Hhmm… Mungkin anda sependapat dengan saya, sebagai orangtua tentu saya maunya memutuskan ikut Mid Semester – sekolah harus nomor 1. Tetapi saya harus menahan  keinginan saya untuk mengembil keputusan untuk Sekar. Saya harus mengajarkannya berani mengambil keputusan dan siap menghadapi konsekwensi pilihan, apapun pilihannya.

Saya jelaskan padanya, perbedaan mendasar antara anak-anak dan anak-besar adalah dalam pengambilan keputusan. Anak-anak sering mengambil keputusan tetapi tidak mau menghadapi resiko, atau tidak tahu resikonya sehingga orang-tua sering ‘intervensi’ dalam pengembilan kepurusan agar tidak terjadi hal yang buruk. Misalnya membeli games atau memilih film yang ditonton. Bagus kata orang belum tentu baik. Kadang yang baik saja juga belum tentu enak dan bagus. Sedangkan anak-besar belajar mengambil keputusan dan mulai memikirkan akibat-akibat dari keputusannya, siapkah menanggung konsekwensinya. Mungkin pilihan kita bisa salah, tapi tidak mengapa karena masih ada orang-tua yang mendampingi. Orang besar harusnya sudah berani ambil keputusan tanpa bantuan orang lain, tetapi harus berani menghadapi segala akibatnya.

Memilih antara yang hitam dan putih tentu mudah, tinggal ukuran apa yang kita gunakan – pilih ke hitam-hitaman atau keputih-putihan. Hitam manis atau putih suci? Tetapi kalau memilih antara yang baik dan yang bagus tentu lebih sulit, apa lagi antara yang tidak enak dan yang kurang enak…. bukan pilihan yang baik sementara kalau tidak memilihpun ada resikonya.

Untuk membantunya memilih saya tanyakan apa alasannya Sekar ingin mengikuti LDK, katanya LDK adalah prasyarat untuk para calon pengurus OSIS. Ia ingin sekali menjadi pengurus OSIS, apalagi dari sekian banyak anak dikelasnya yang mengajukan diri, ia terpilih ikut LDK. Tetapi ia takut kalau mengikuti LDK, tidak bisa mengikuti Mid Semester dan tidak naik kelas. Lalu saya tanyakan lagi, yang mengadakan LDK siapa, yang mengadakan Mid Semester siapa? Tentunya jawabannya sama, dua-duanya diadakan oleh sekolahnya dan tentunya pasti kedua kegiatan tersebut bermaksud baik. Maka saya sarankan ia menanyakan ke wali kelasnya apa konsekwensinya kalau ia mengikuti LDK. Setelah itu ia kembali kepada saya dan dengan tekad bulat ia katakan bahwa ia memilih ikut LDK. Lalu Mid Semesternya bagaimana? Gpp bunda, aku bisa belajar dari sekarang. nanti aku ambil ulangan susulan semua mata pelajaran dalam dua hari. Wow… bangga juga saya jadi ibunya, anakku belajar menghadapi resiko walaupun pasti berat untuk dilakukan. Matanya berbinar-binar saat mengisahkan apa yang dialamainya saat  mengikuti LDK .  Gadis kecilku belajar jadi dewasa! Untung juga saya tidak buru-buru menyuruhnya untuk tidak ikut LDK.

Menjadi tua itu sudah pasti, kita tidur saja sudah akan bertambah tua beberapa jam kemudian. Tetapi menjadi dewasa adalah keberanian dalam membuat pilihan-pilihan dalam hidup. Terkadang kita juga salah mengambil keputusan, tetapi paling tidak kita belajar untuk membuat keputusan lebih baik.  Injil hari ini mengingatkan kita bahwa kita perlu meminta Roh Kudus yang akan selalu mendampingi kita, mengingatkan kita untuk senantiasa berjalan pada pilihan-pilihan hidup yang benar. Benar belum tentu enak, benar belum tentu nyaman tetapi benar sesuai dengan terang iman membutuhkan kemampuan mengenali kebijaksanaan itu sendiri. Marilah kita senantiasa memohon pimpinan Roh Kudus dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidup, betapapun pahitnya pilihan itu tetapi bilamana memang harus sejalan dengan terang Kristus pasti kita diberi kekuatan. Memilih dari yang enak dan tidak nyaman tentu tidak mudah, apalagi yang namanya dosa itu pasti ‘enak’ … makanya kita sering ketagihan ya? Mari kita senantiasa memohon pimpinan Roh Kudus agar kita semakin dewasa didalam iman, bukan hanya bertambah ‘tua’ tubuhnya saja.

Oh ya… semoga anda yang katolik dan berusia di atas 15 tahun sudah mengikuti Sakramen Krisma ya? Kasihanlah kalau tubuhnya sudah tambah tua, tetapi rohnya belum dikuatkan oleh Roh Kudus. Ikutan Krisma yuk?

===============================================================================================

Bacaan Injil Luk 11:5-13
“Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

One Comment

Leave a Reply

Required fields are marked *.