Fiat Voluntas Tua

Tular Pengalaman Membina Credit Union ‘CU’ (Ant. Sumarwan SJ)

| 0 comments

Para sahabat, karena terlanjur dikenal sebagai promotor CU, berikut ini saya sampaikan up date gerakan Credit Union yang saya ikuti.

Pada hari Minggu, 7 Maret 2010, saya menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Credit Union Bererod Gratia (CUBG). RAT ini diselenggarakan di Aula Leo Soekoto Paroki Blok Q. Lebih dari 250 wakil anggota, pengurus, pengawas dan karyawan CUBG ambil bagian dalam RAT ini. Peserta mewakili 4.638 anggota CUBG yang tersebar di Tangerang, Tanjung Priok, Duren Sawit, Bintaro, Cikini, Blok Q, Pamulang, Kampung Sawah, Bawen, Wedi dan Jogjakarta.

Kami yang hadir bergembira atas perkembangan pesat CUBG dari sisi anggota maupun aset. Selama empat tahun keberadaannya, anggota CUBG terus meningkat dari 718 orang pada 2006 menjadi 1.888 orang pada 2007 (tumbuh 163%), lalu bertambah menjadi 3.483 orang pada 2008 (tumbuh 84%) dan pada 2009 menjadi 4.638 orang (tumbuh 33%). Sementara itu aset tumbuh berturut-turut Rp 525 juta (2006), kemudian Rp 14 milyar (2007), lalu Rp 27,9 milyar (2008) dan 43,5 milyar (2009). Ini semua menampakkan bahwa semakin banyak orang bisa direngkuh dan ambil bagian dalam gerakan solidaritas dan saling tolong untuk mandiri dan sejahtera. Besarnya aset juga menunjukkan bahwa kalangan menengah dan bawah pun punya daya yang luar biasa ketika mau bergerak bersama.

CUBG hadir untuk memberikan manfaat kepada anggotanya. CUBG memberikan layanan simpanan yang mudah dan menguntungkan kepada anggotanya. Sepanjang tahun ini anggota sudah memperoleh pembagian keuntungan usaha dalam rupa balas jasa simpanan dengan  jumlah Rp 3,805.784.947. Layanan asuransi jiwa untuk anggota juga telah melayani klaim Rp 133 juta untuk ahli waris 10 anggota yang meninggal. Belum lagi harus disebut di sini adalah layanan pinjaman yang cepat dan mudah untuk anggota yang membutuhkan. Per 30 Desember 2009 pinjaman beredar kepada anggota mencapai Rp 30,5 milyar.

Agar CUBG dapat semakin menjangkau dan dijangkau oleh kalangan bawah, pada RAT ini diputuskan untuk menurunkan Simpanan Awal Anggota Baru dari Rp 2 juta menjadi 1.100.000. Jumlah ini dapat dicicil sehingga sebenarnya seseorang hanya butuh uang tidak lebih dari Rp 170.000 untuk dapat menjadi anggota CUBG.

Guna memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada anggota dan menyesuaikan diri dengan perkembangan lembaga keuangan umum, anggota sepakat untuk menurunkan bunga pinjaman dari 2% menurun per bulan (setara 13% setahun) menjadi 1,75% per bulan menurun (setara 11% setahun). Untuk dapat melakukan ini tentu dilakukan juga penyesuaian suku bunga balas jasa simpanan dengan tetap mempertahankan bahwa CUBG menjadi tempat investasi yang menguntungkan bagi anggotanya.

Dalam rencana kerja CUBG ditargetkan pada akhir 2010 anggota CUBG mencapai 6.449 orang dengan total aset Rp 73 milyar dan pinjaman beredar Rp 59 milyar dan SHU bersih Rp 893 juta.

CUBG ini adalah murni gerakan solidaritas dan kerjasama awam yang ingin mengangkat ekonomi anggota yang sebagian besar adalah kelompok bawah dan menengah itu. Ada romo, bruder dan suster yang terlibat, tetapi motor utamanya adalah para awam. Dan ini bukan gerakan Katolik tetapi gerakan yang terbuka untuk semua kalangan. Saya terlibat dalam gerakan ini selain karenan ingin tahu dan ingin belajar, juga karena saya melihat potensi Credit Union untuk menjadi gerakan ekonomi rakyat. Kalau kita ingin berpihak pada orang kecil, kata saya, ya ikutlah mengembangkan CU. Pada Juni 2009 jumlah anggota CU seluruh Indonesia mencapai 1,22 juta orang yang tersebar di 940 CU dengan total aset Rp 6,3 trilyun.

Paroki-paroki SJ yang mulai ikut telibat dalam jaringan CUBG adalah Blok Q, Duren Sawit, Ambarawa (Bawen) dan Cililitan. Siapa lagi yang ingin terlibat?

Untuk menjangkau kalangan paling bawah yang belum mampu menjadi anggota CUBG, saya bersama teman-teman di Blok Q juga mengembangkan CUMI (Credit Union Microfinance Innovation). Ini adalah program kredit mikro model Grameen Bank yang memberi pinjaman modal dan pelayanan simpanan kepada orang miskin. Anggota CUMI Blok Q kini sudah mencapai  150 orang, 80% beragama Islam. Besar pinjaman yang diberikan sebenarnya antara Rp 500.000 – 3.000.000. Namun, dalam waktu setahun tiga bulan keberadaannya CUMI telah mengucurkan pinjaman sebesar Rp 173.200.000. Tingkat pengembaliannya mencapai 95%. Total simpanan anggota sudah lebih dari RP 25 juta. Kami bahagia bahwa usaha sederhana kecil kami membuka pintu harapan yang besar bagi saudara kita yang kecil.

Siapa yang ingin ikut mewujudkan keberpihakan nyata kepada saudara yang kecil, lemah dan tersingkir? Saat ini Frater Peter yang sedang S2 filsafat amat semangat terlibat dalam CUMI. Romo Sudri di Duren Sawit juga getol mengembangkan CUMI. Pemberdayaan model CUMI ini telah mulai diperkenalkan di Keuskupan Agung Jakarta mulai Juni 2009. PSE KAJ bahkan menyediakan dana hingga Rp 50 juta per paroki yang berminat mengadakan program kredit mikro.

salam – marwan

Leave a Reply

Required fields are marked *.