Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Kabar sukacita ternyata tidak selalu diterima dengan sukacita. Ada banyak kejadian disekitar kita yang membuat kita bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dicari manusia. Saat ada kabar bahwa pemerintah akan menjamin pendidikan gratis 9 tahun, ternyata belum diartikan sama di berbagai tempat. Demikian juga tentang pelayanan kesehatan yang akan menjadi murah bahkan gratis bagi orang miskin, pun masih jauh panggang dari api. Itu baru janji dari penguasa yang notabene dari manusia untuk manusia. Belum lagi janji para wakil rakyat dan para calon pemimpin daerah saat kampanye, sulit untuk ditagih dan mungkin juga sudah sama-sama ‘lupa’ sehingga tidak ditagih.
Jangankan janji manusia, janji Tuhan pun jangankan ditagih, diingat juga mungkin sesekali saja. Tawaran Tuhan akan janji keselamatan bagi seluruh umat manusia, melalui puteraNya Yesus Kristus, ditanggapi beragam. Janji Allah bahwa Ia akan mempersatukan seluruh manusia dalam KerajaanNya ditanggapi berbeda. Ada yang tetap sibuk dengan kehidupannya, ada yang menolak dan bahkan tidak percaya. Maka kalau kelahiranNya saja sudah ditolak dimana-mana, hal ini tidak membuat rencana Allah itu gagal. Karya keselamatan tetap harus berjalan karena Allah itu maha kasih, Ia menjanjikan tempat kehidupan kekal bagi semua manusia ciptaanNya. Tidak satupun terhilang, Allah menjanjikan kesatuan antara semua ciptaanNya dalam kekekalan.
Jangan-jangan kita juga masih ragu dan menimbang-nimbang untuk menerima tawaranNya? Atau kita termasuk yang menolak dan berkata, jangan sekarang deh, saya masih sibuk, nanti saja kalau sudah pensiun… halaaah, siapa yang menjamin umur kita sampai pada masa ‘itu’?
Injil hari ini mengingatkan kita bahwa tawaran keselamatan Tuhan akan selalu menimbulkan pertentangan. Tawaran untuk bersatu kembali dengan Allah dalam kesatuan yang abadi ternyata tidak mudah. Dimulai dari pertentangan diri, pergulatan batin antara ego pribadi dan tunduk pada penyelenggaraan Ilahi. Kelompok agnostik bahkan menganggap, agama adalah penyerangan mendasar dari HAM, dimana ego pribadi tidak mendapatkan kebebasan. Padahal Allah menciptakan manusia dengan segala kebebasannya untuk memilih, termasuk memilih untuk tidak percaya akan Dia. Itulah resiko Sang Pencipta, kok manusia diberikan kebebasan memilih. Tapi juga resiko ada pada kita juga; kalau memilih menolak Allah, berarti menolak rencanaNya untuk membawa kita bersatu denganNya.
Pertentangan kedua adalah pertentangan didalam kehidupan manusia dimana masih dipenuhi cara dan pola hidup yang bertentangan dengan cara pandang Ilahi. Perusakan alam ‘global warming’ yang ada adalah akibat kerakusan manusia, eksploitasi besar-besaran kelapa sawit menyisakan tanah yang miskin hara. Coba kita lihat, di semester ini saja dimulai dengan kriminalisasi KPK, dilanjutkan dengan kriminalisasi Prita, kriminalisasi pers, lalu kriminalisasi nenek kapuk randu, ditambah lagi kriminalisasi pejuang rakyat pastor Manalu dan terakhir kriminalisasi Luna Maya.
Semakin banyak kriminalisasi di bumi tempat kita tinggal ini, menunjukkan bahwa memang kita hidup ditengah para kriminal. Cita-cita para founding father yang menyatakan NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bisa berubah menjadi NKRI Negara Kriminal Republik Indonesia… halaaah…. maka bisa dibayangkan akan semakin kuat pertentangan yang akan terjadi karena manusia memilih untuk hidup dengan caranya sendiri, tidak tunduk pada tawaran kasih dan keselamatan yang ditawarkan Allah. Kita pilih yang mana, ikut menjadi bagian para kriminal atau menerima tawaran Allah dan berusaha menciptakan “kesatuan’ kembali antara manusia dengan Allah?
===============================================================================================
Bacaan Injil Matius 10: 17-22
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.