“Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?”
Banyak orang berminat menduduki posisi tertinggi, banyak orang bersemangat meraih jabatan terhormat. Lihat saja ketika terjadi pemilihan ketua umum Golkar, ketika hari-hari ini Presiden memanggil dan menyeleksi calon Menteri-Menterinya. Ketika partai politik mengajukan nama-nama calon kader partainya kepada Presiden untuk menjadi Menteri. Teks Injil hari ini sangat cocok dengan situasi itu, Yakobus dan Yohanes mengungkapkan keinginannya untuk memperoleh kedudukan di kanan dan kiri Yesus dalam kemuliaan nanti.Tetapi Yesus mengajukan syarat “kontrak politik” yakni sanggupkan meminum cawan dan baptisan yang dialami Yesus?
Yesus menegaskan bahwa Barangsiapa ingin menjadi besar hendaknya menjadi orang yang melayani orang lain. Bagi Yesus Anak Manusia melayani dan mengamalkan diri menjadi jalan penebusan bagi umat manusia. Apa yang terjadi dengan syarat dan penjelasan Yesus yang diajukan kepada para murid? Mereka terkejut dan tidak paham tentang Yesus yang menderita, mengalami kematian dan kebangkitan. Mereka frustrasi bukan karena tidak tahu tapi tidak paham karena menganggap bahwa Yesus sebentar lagi akan membangun kembali kejayaan politik dan duniawi Israel. Lebih jauh murid-murid Yesus tidak paham mengapa Ia perlu menderita dan mati agar mencapai kemuliaan rohaninya.
Persoalan mereka mungkin juga kita murid-murid Yesus zaman ini adalah bagaimana mengerti mengapa Allah membiarkan penderitaan seperti itu dan tidak terbuai dengan pandangan mesianisme politik. Lalu siapa yang akan duduk di kanan dan kiri Yesus dalam kemuliaanNya? Yesus dalam ajaran-ajaranNya yang tertulis dalam Injil mereka yang masuk dalam kerajaan-Nya adalah anak-anak yang diberkati Yesus, orang-orang yang disebut berbahagia dalam kotbah di bukit. Yesus mengatakan agar para murid saling menjadi pelayan dan hamba bahkan memberikan nyawa berarti memberikan diri seutuhnya (total) dan bila perlu sampai berkurban jiwa walaupun ini bukan hal yang pokok.
Hari ini juga Minggu Misi, Minggu pewartaan kabar gembira. Intinya bagaimana kita sebagai murid-murid-Nya mendekatkan dunia kepada Kristus Sang Penebus melalui pewartaan kita. Sudah saatnya semangat misi sebagai hakekat Gereja dimulai dari diri sendiri dengan mewartakan Kristus penebus dunia. Apa motivasi anda menjadi murid-murid Yesus? Apakah anda memiliki semangat melayani dan menjadi hamba dalam bekerja dan siap meminum cawan dan menerima baptisan Yesus? Secara konkrit apa yang anda lakukan hari ini mengisi Hari Minggu Misi se-dunia? Berkat Tuhan sertamu. [Bagus Kusumawanta, Pr]
==============================================================================================
Injil Markus 10:35-45
Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” Jawab-Nya kepada mereka: “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.” Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”