Fiat Voluntas Tua

Sapa Tatut…..

| 0 comments

“Rambut kepalamu terhitung semuanya.”

Seekor bapak tikus membawa keempat anaknya, juga tikus, berjalan-jalan di suatu malam. Tiba-tiba dari kejauhan dia lihat seekor kucing melangkah ke arah mereka. Dengan panik ia sembunyikan semua anak-anaknya. Dan saat si kucing mendekat, ia keluarkan kemampuannya dan putar otak menyelamatkan anak-anaknya. Dengan nekad dihadapinya si kucing dan tiba-tiba ia menyalak “guk.. guk.. guk…!” Kucing kaget dan lari terbirit-birit, tidak menyangka mendapat serangan balik. Setelah aman, ia ajak anak-anaknya keluar dan berkata “… itulah nak, gunanya belajar bahasa asing.”

Kisah diatas cuma ingin menunjukkan bahwa kalau kita memilih tidak takut menghadapi tantangan, kita justru dapat menyadari kemampuan diluar kesadaran kita. Diluar kesadaran kita ternyata mampu melakukan banyak hal. Sebuah studi mengatakan bahwa rata-rata manusia baru menggunakan kurang dari 5 % kemampuan otaknya. Tetapi dengan berbagai exercise dan situasi kemampuan itu bisa senantiasa terus ditingkatkan. Diatas itu baru kisah tikus, gimana kalau kita orang-orang yang percaya  pada keberadaan Tuhan sang maha pengasih menggunakan tidak hanya akal tapi juga mendapat kasih karunia Tuhan? Tidak ada yang mustahil bagi Allah kita.

Ketakutan memang membuat ‘parnosetiap orang, bahkan banyak orang memilih untuk menghindari dan menolak berbagai situasi karena memilih tinggal di zona nyaman. Ada kecelakaan di jalan, orang-orang memilih menonton dan menunggu membuat jalanan mendadak macet, jarang ada orang berinisiatif membantu sang korban sesaat terjadi kecelakaan. Gak mau repot, takut nanti urusan polisi lah dsb dsb.  Demikian juga kalau ada kejadian penyimpangan disekitar kita, tidak ada yang berani melaporkan. Takut nanti dikira ‘makan temen’, or takut nanti dikira kita ‘cari muka’ atasan.

Injil hari ini menegaskan bahwa bagi orang-orang yang tidak munafik, yang berani berkata dan membela kebenaran, yang berani berjuang demi kejujuran, selalu ada pengharapan, selalu ada perlindungan Tuhan. Musuhnya mungkin banyak buat mereka yang melaporkan adanya tindak korupsi, sementara yang diam saja ya tidak pernah punya musuh. Tetapi apapun yang dihadapi, semua apa yang menjadi hak kita akan dilindungiNya, termasuk rambut ! Kok ya Tuhan itu urusan remeh temeh begini dipikirkan, kita saja kadang tidak perduli berapa helai rambut yang rontok saat disisir tadi pagi. Eh ternyata Tuhan yang paling tahu berapa banyak helai rambut kita. Saya saja tidak tahu, dan tidak pernah terpikir untuk menghitung jumlah helai rambut anak saya. Kalau ada kutunya, baru saya yang pusing cari cara membasminya. Tapi kalau rambut rontok kan biasa laaah…

Tapi justru yang biasa di hadapan manusia  tidak menjadi biasa ditangan Tuhan. Justru yang biasa dilakukan oleh orang-orang banyak, biasa munafik, biasa menolak kebenaran dan kejujuran, menjadi hal yang bertentangan dengan Tuhan. Marilah kita memilih dengan bijaksana, bukan karena dinyatakan benar karena dilakukan orang banyak atau demi keamanan dan pilihan kita. Tapi kita ambil keputusan yang sejalan dengan keinginan Tuhan. Segala yang baik, indah dan sedap didengar, yang menyenangkan hati Tuhan, lakukanlah itu. Ya kita lakukan apa yang Yesus lakukan dan jangan lakukan yang Yesus tidak akan lakukan walaupun kita dipandang ‘aneh’ diantara sekitar kita.  Siapa tatuuut… Guk.. Guk… Guk…

==============================================================================================

Bacaan Lukas (12:1-7)

1 Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.