Fiat Voluntas Tua

Kata Saya Yesus Kristus Adalah…

| 0 comments

Kisah kesaksian iman bisa didapat di berbagai majalah rohani, di pertemuan lingkungan dan persekutuan doa bahkan sering juga beredar melalui milis. Kalau kita mendengar kesaksian dari orang lain tentang kasih Tuhan, kita merasa diteguhkan bahwa Allah yang kita sembah memang Allah yang hidup. Allah yang setia yang tidak pernah meninggalkan kita. Allah yang bisa jauh di atas sana, tapi juga bisa berada bersama kita. Ada yang menganggap Yesus Kristus adalah sumber segala berkat, sumber segala solusi setiap masalah kita. Masih banyak penganut  teologi sukses, gak mungkin bangkrut didalam Yesus. Tapi gak kurang juga pengikut Teologi Salib.

Injil hari ini cukup telak menohok para murid yang umumnya berpaham teologi sukses.  Pandangan umat Yahudi masih mengacu pada ajaran Taurat tentang kutuk dan berkat. Orang yang diberkati Yahwe terlihat dari ukuran kekayaan dan sukses seperti dalam kitab Ulangan bab 28. Setelah karya Yesus yang fenomenal, Ia bertanya siapakah Anak Manusia menurut orang banyak. Tidak puas dengan itu, Yesus bertanya pada Santo Petrus, kalau begitu siapakah Saya menurut kamu? Petrus yang awalnya menganggap Yesus adalah Mesias yang begitu berkuasa, tidak ada lawannya bahkan tidak ada yang mampu menandinginya. Tak terkalahkan maka harus melawan para Ahli Taurat yang akan menangkap dan menyiksaNya. Wah ternyata jalan pikiran manusiawi Petrus bertolak belakang dengan pemikiran Yesus.

Bukankah sering juga kita menyalahkan Tuhan saat jawaban yang kita terima berbeda sekali dengan apa yang kita inginkan? Apa bedanya kita dengan Petrus saat menganggap Yesus Mesias yang sanggup mengalahkan segala tipudaya manusia. Tuhan bisa memberikan jawaban yang sungguh bertolak belakang dengan rencana dan pemahaman kita. Pikiran Allah jauh berbeda dengan pikiran dan harapan kita. Pertanyaan yang sama kepada rasul Petrus juga diberikan kepada kita. Tapi siapakah Yesus menurut Anda ? Suatu saat nanti Ia juga akan bertanya pada kita. Siapkah?

Bagi saya sendiri Yesus adalah penolong dan juru selamat saya. Dia lah yang menentukan tujuan dan arah hidup saya. Berkali-kali sejak dari kecil saya mengalami peristiwa  kritis dalam kehidupan. Beberapa kejadian yang saya ingat dari cerita orang tua beberapa kali saya lolos dari maut. Pernah selamat lolos dari kolong mobil di usia belum 2 tahun. Lalu pernah diare sampai dehidrasi gara-gara dikasih coklat sama oom. Saat 7 tahun mengalami krisis setelah komplikasi akibat operasi amandel yang berakibat harus  diputusnya pita suara untuk sementara demi mengeluarkan slem yang menutup jalan pernafasan.  Toh akhirnya sala lolos dari kritis akibat pendarahan, dan suara pun bisa keluar kembali… gak jadi bisu ! Saat ikutan main softball waktu remaja, mata saya terkena lemparan bola yang sungguh tidak ’soft’. Puji Tuhan hari itu saya pakai kacamata, karena biasanya saya pakai lensa kontak. Wah.. kalau tidak sudah pasti pecahlah bola mata saya.

Diwaktu mahasiswa saya mengalami kecelakaan saat perjalanan di parangtritis. Waktu itu saya mengendarai VS kombi, konvoi dengan teman2 klub VVC Bandung… eh..malah nungsep nabrak tiang, nyaris terjun masuk ke sawah. Saya pingsan karena kepala terbentur kaca depan dan perut kena stang setir mobil. Dokter di RS Panti Rapih sampai heran karena selama 2 hari dipantau tidak ada pendarahan di kepala, dada dan perut. Segala puji bagi Dia ! Immanuel !  Belum lagi saat saya mengalami pendarahan ketika melahirkan anak kedua, itu sih sudah antara sadar dan koma sampai akhirnya tidak perlu dilakukan transfusi darah. Sehingga saat ini  setiap pagi,nya saya hanya bisa mensyukuri setiap hari baru yang disediakan Tuhan. Karena inilah hari yang harus saya isi untuk memuliakan Dia Sang Penyelamat. Saya harus mengisi sisa hidup saya untuk mewartakan kasihNya, mumpung masih diberi waktu kan?

Mewartakan kasihNya tidak hanya sebagai pewarta dan tidak hanya dengan kesaksian semata, tapi juga dengan menyangkal diri, mengesampingkan segala keinginan diri dengan tidak menjadi egois. Memikul salib  dengan menanggung segala konsekwensi dan menyadari kehadiran orang lain terutama sebagai sarana kehadiran Kristus dalam keseharian. Ada kerja keras, ada usaha dan perjuangan menghadapi segala tantangan dan rintangan. Dan mengikuti Yesus dalam segala pemikiran, memikirkan apa yang utama bagi Allah, bukan pemikiran manusia apalagi pribadi. Memilih diantara segala alternatif sesuai dengan pikiran Allah. WWJD getu lho…What would Jesus do?  Susah juga lho, berkali-kali saya jatuh dalam memikul salib seperti Yesus juga jatuh. Tapi yang penting kita diberi kesempatan untuk bangkit lagi dan terus memikulnya sampai tujuan. Bukankah ini adalah bagian dari teologi salib?

Itu sih pengertian Yesus Kristus menurut pengalaman hidup saya, itu kata saya. Lalu menurut Anda siapakah Yesus Kristus? Tahu tentang Yesus tidak sama dengan ‘mengenal’ Yesus. Sama halnya kita bisa membaca profil para tokoh di Wikipedia, tapi mengenalnya adalah soal lain. Jadi menurut pengalaman iman Anda, menurut pengalaman hidup Anda siapakah Yesus Kristus ?

===============================================================================================

Bacaan Markus 8:27-35

Pada suatu ketika,  Yesus beserta murid-muridNya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Ditengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kataNya: “Kata orang, siapakah Aku ini ?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan seorang dari para nabi.” Ia  bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”  Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias !” Lalu Yesus  melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.  Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung penderitaan dan ditolak oleh tua-tua dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan bangkit setelah tiga hari. Hal ini dikatakanNya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus kesamping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-muridNya Ia memarahi Petrus, kataNya :” Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya dan berkata kepada mereka :” Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.