Fiat Voluntas Tua

Buah dari Iman Percaya

| 1 Comment

“Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya”

Waktu saya kecil pernah iseng saya tanya bapak, mengapa kami anak-anak tidak  tidak diberikan ‘buntut’ namanya, padahal ia sendiri menggunakan nama fam-nya. Jawabannya simple ” Apapun nama yang diberikan, kamu tetap anakku. Tidak ada yang bisa menggantikan, but I just want you to be your self. Biarlah orang mengenalmu sebagai pribadi bukan sebagai anak ‘seseorang’” Woow… inilah yang membuat saya kagum padanya, dan anak-anak saya pun juga tidak diberikan nama fam sang ayah. Just be your self nak.

Tetapi tetap saja ada yang curious, penasaran, siapa sih orang tua saya, lahir dimana dsb dsb. Kata orang jawa bobot, bibit, bebet. Kata orang anak baik-baik pasti datang dari keluarga baik-baik. Dan nantinya punya jaringan  diantara para keluarga yang se ‘level’ dan sederajat yang tentunya bisa diandalkan. Susahnya sebagai perempuan, umumnya sering tidak dikenal sebagai ‘pribadi’. Waktu masih single, nama famnya menggunakan nama ayah. Begitu menikah malah pakai nama suami. Di sekolah jadi ‘mamanya sekar’ sesuai murid yang terdaftar saja lah. Sehingga mereka seolah mengandalkan ayahnya,  dan tergantung suaminya dan tidak perlu menjadi dirinya sendiri. Jadi kapan perempuan dikenal dengan ‘nama’nya?

Injil ini mengingatkan kita kembali, bukan masalah asal-usul kita yang penting. Anak siapa, keturunan keluarga mana, suku apa, gak penting lah. Tapi justru apa yang baik, yang bisa dinikmati banyak orang, itulah yang membuat orang bertanya apa yang menjadi sumber kekuatan kita. Tidak ada jaminan bahwa menjadi pengikut Kristus bukan hanya sekitar nama baptis yang ditambahkan. Tidak ada jaminan bahwa kita tidak akan kena resesi, atau kebal penyakit, atau tidak bakal bangkrut dan tertipu.

Tapi saat masalah dan musibah datang, dan kita tetap memilih bertahan dan berpegang pada iman percaya pada Kristus, tetap berpengharapan dan masih bisa tersenyum. Maka orang akan bertanya kok bisa masih tersenyum walau kesulitan silih berganti. Ada nada keheranan melihat pasangan yang begitu sabar menghadapi kelakuan anaknya yang menjadi korban narkoba. Termasuk keheranan karena berani tidak menggugurkan kandungan walau tidak akan menikah.

Akhirnya iman percaya kita akan dipertaruhkan saat menghadapi tantangan dan rintangan. Jangan andalkan kekuatan diri, jangan juga andalkan manusia lain, tapi disitulah buah iman kita dipertanyakan, apakah berbuah manis, asam atau malah pahit? Atau jangan-jangan tidak berani berbuah karena takut mengambil resiko?  Sama halnya kalau beli pohon strawberry mahal-mahal, jauh lagi  belinya di ciwidey… eh gak pernah berbuah, mungkin lebih baik dibuang saja ya?

===============================================================================================

Bacaan Luk 6:43-49

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya — Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan –, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”

One Comment

  1. Aku setuju dgn anda. Dapat saya tambahkan ibarat Pohon anggur digambarkan dgn POHON KEHIDUPAN . Agar pohon anggur menghasilkan buah yg baik ,harus kita rencanakan dgn lahan yg pasti, penanaman, pemeliharaan. 1. LAHAN : Lahan harus pasti peruntukannya dgn tanaman anggur,ini menggambarkan keyakinan agama yg kita imani harus agama yg benar. 2. PENANAMAN : Penanaman harus benar sesuai dgn kedalaman galian,jarak,dan sifat pohön anggur. ini menggambarkan tempat kita memuji/menyembah Tuhan tempat persekutuan dgn Nya harus pas dan benar (jgn lengah. 3. PEMELIHARAAN : pemupukan dan pembersihan harus tepat waktu. Pemeliharaan hrs rutin sesuai dgn waktu yg ditentukan / dibutuhkan ,ini menggambarkan firman Tuhan hrs rutin didengarkan,dipahami dan dilaksanakan. KESIMPULAN : 1. Klw ini kita laksanakan kita menjadi memberikan yg terbaik kpd manusia. 2. Buah yg baik dihasilkan dari pohon yg baik. 3. Pohon yg baik ditandai dgn akar yg ,batang, daun,dan buah yg baik. Akar menggambarkan spy kita menjadi saluran berkat bagi org lain. Batang menggambarkan kita harus kokoh berdiri malaupun ada hujatan ,penghinaan org lain. Daun menggambarkan kita harus bisa menjadi pelindung,pembawa kedamaian. Buah menggambarkan kita benar2 mengasihi org lain dgn tdk mengharapkan balasan darinya kekita. (kasih AGAPE ) . Trmksh dan mohon ma’af klw merasa ada kata2 yg tdk sesuai dgn harapan anda.

Leave a Reply to Emil Cancel reply

Required fields are marked *.