Fiat Voluntas Tua

Ngrasani = Berpikir Negatif

| 0 comments

“Apabila saudaramu berbuat dosa tegorlah dia di bawah empat mata”

Sering kita mendengar pendapat orang bahwa bila ada sekumpulan perempuan, pasti mereka dengan mudah mulai ngerumpi, bergossip dan ngarasani orang lain yang tidak berada diantara mereka. Tapi ternyata hal ini tidak ada hubungannya dengan gender karena laki-laki yang berada ditengah perempuan, juga diantara mereka pun melakukan hal yang sama.

Kita dengan mudah membicarakan orang lain, yang umumnya adalah kejelekan dan kelemahannya, bahkan kalau perlu agar kita terlihat lebih tahu dan lebih hebat, ditambahkan berbagai bumbu dari nara sumber yang kita sendiri tidak tahu.  Tanpa sadar  melalui perkataan dan pembicaraan tersebut kita sudah menumbuhkan bibit berpikir negatif disekitar kita, termasuk menyuburkannya dalam pikiran kita. Mengapa?

Pikiran adalah hal yang tidak dapat dibaca oleh orang lain, hanya kita sendiri yang mengenalinya. Tetapi hasil dari pikiran akan tampak oleh orang lain dalam tingkah laku, perbuatan dan perkataan. Maka perkataan yang paling sering keluar dari mulut kita akan mudah ‘terbaca’ oleh orang lain untuk melihat ‘kedalaman’ otak dan bahkan hati kita.  Orang yang berpikiran terbuka dan selalu positif, melihat sisi baik dalam setiap segi dan keadaan, pasti menggunakan kata dan kalimat positif. Mereka mendukung dan memberi harapan bahkan mungkin mengelak memberikan komentar terhadap hal yang tidak mereka setujui.Lebih baik memilih diam bilamana argumentasi akan fakta ternyata tidak ditanggapi.

Disisi lain, orang yang negative thinking, bahkan curiga akan segala sesuatu, melihat dengan mudah keburukan orang lain, akan dengan mudahnya membicarakan segala hal yang negatif serta menyebarkannya. Virus gossip bisa lebih membahayakan dari H1N1 karena ia bisa membunuh suasana kerja, membunuh pertemanan bahkan hubungan suami istri. Hancurnya sebuah pelayanan bisa berawal dari virus gossip, bahkan keharmonisan dalam lingkungan bahkan paroki dan organisasi bisa hancur karena diawali dari gossip tingkat tinggi diantara para pengurusnya.

Maka tidak mudah melakukan apa yang diajarkan Yesus untuk menegur yang salah secara empat mata, secara pribadi. Umumnya kalau kita melihatnya, jangan-jangan kitalah yang lebih mudah menyampaikannya ke orang lain, menjadi sumber gossip yang justru membuat posisi orang tersebut bukannya menjadi lebih baik, tetapi menjadi rusak reputasinya karena kita. Atau kita sendiri tidak mau ‘posisi’ kita terancam menjadi ‘bad guy’ karena menegur seseorang ? Kita memilih ‘diam’ atau mendiamkan kelakuan buruk seseorang dan berharap orang lain saja yang melakukannya, yang akhirnya membuat tidak ada seorangpun juga yang menegur karena yang lainpun berpendapat yang sama.

Marilah kita juga melakukan pemeriksaan diri, apakah kita berani menyatakan kesalahan orang lain untuk membantunya menjadi pribadi yang lebih baik, atau justru menjerumuskannya dengan mendiamkannya dan bahkan merusakkan reputasinya dengan ngrasani kiri kanan. Beranikah kita mengajak membicarakannya secara pribadi dan akhirnya menutup pembicaraan dengan mendoakannya bersama? Dengan demikian kita mengajaknya menyadari bahwa  rahmat Allah pun akan membimbingnya untuk memperbaiki kesalahannya. Cukup dua orang sepakat meminta(rahmat)Nya, maka niscaya anda pun merasakan kebahagiaan karena limpahan rahmat sukacita juga dinikmati lewat ucapan terima kasih dari rekan anda. Jauh lebih baik daripada kita berkumpul dua-tiga orang, bukannya berdoa, malah membicarakan (keburukan) orang lain kan?

===================================================================

Bacaan Mat 18:15-20

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.