“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?”
Paling mudah memang mencari kambing hitam dalam setiap permasalahan. Tunjuk orang lain, apalagi yang jauh, tidak bisa membela diri, itulah yang termudah. Apalagi menyalahkan Tuhan yang tidak terlihat pada saat kita mengalami kesulitan dan tantangan. Kita lupa bahwa saat kita menunjuk, hanya satu jari mengarah ke orang lain sedangkan tiga jari lainnya mengarah kepada kita. Artinya, sebelum menunjuk dan menghakimi orang lain, apakah kita sudah melakukan bagian kita? Apakah kita tidak lebih baik dari mereka? Lagipula siapakah kita kok berani-beraninya menghakimi orang lain?
Itulah yang terjadi pada orang-orang Farisi, memperdebatkan diantara mereka sendiri tentang siapa Yesus. Mereka sudah melihat dengan mata kepala sendiri apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus, bahkan Yesus sudah mengatakan juga siapa Dia sebenarnya. Tetapi dasarnya memang mereka tidak percaya, maka mereka terus menerus berada dalam kebimbangan. Sementara itu para pengikut Kristus yang semakin percaya terus berkarya dan memberitakan Kabar Gembira.
Berapa banyak dari kita sebenarnya juga jatuh pada kelompok Farisi; sudah lama dibaptis menjadi pengikut Kristus tapi tidak juga percaya bahwa Kristus lah Juru Selamat yang sungguh tidak ada bandingannya lagi. Ketidakpercayaan membawa kita pada kebimbangan, bimbang saat mengambil keputusan, bimbang saat menghadapi masalah. Dan akhirnya mencari jalan keluar yang justru menjauh dari jalan Tuhan karena lebih mempercayai oknum, benda-benda bahkan kekuatan-kekuatan lain yang dirasa lebih ‘canggih’; kekuatan-kekuatan lain yang diharapkan dapat memenuhi harapan pribadi.
Maka marilah kita tidak berlambat-lambat dan akhirnya meragukan Kristus Sang Juru Selamat. Suara dan SabdaNya lah yang senantiasa memanggil kita kembali untuk pulang ke rumah, kembali ke kawanan domba. Ialah sang Gembala Baik yang senantiasa mencari domba-domba yang jauh terpisah dari kawanannya karena Ia tidak ingin satupun domba yang telah dipercayakan kepadaNya menjadi terhilang.
Kebimbangan akan membuat kita tidak lagi percaya pada FirmanNya, tidak lagi mengandalkan DIa dan akhirnya tidak lagi efektif menjadi Saksi Kristus. Kita sendirilah yang rugi karena kita sendiri berlambat-lambat sehingga membuat jam waktu kehidupan kita semakin pendek. Kita sendiri lah yang kehilangan kesempatan menikmati rahmat dan cinta Tuhan akibat ketidak percayaan. Ketidak percayaan kita adalah penghalang besar yang menutupi mata dan telinga kita akan panggilanNya walaupun setiap saat mengikuti Misa mulut kita mengucapkan…Aku Percaya, betulkah kita masih percaya dengan segenap hati, segenap akal budi dan seluruh pikiran kita kepada Yesus Kritus?
Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian,
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa;
dari situ la akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal. Amin.
====================================================================== Bacaan Yoh 10:22-30
“Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu.”
May 5, 2009 at 1:27 pm
Amen…..Yesus Kristus adalah Tuhan mari kita memuji dan menyebah DIA senantiasa dalam hidup kita.
Alberto
East Timor