Fiat Voluntas Tua

Pembawa Hoki

| 1 Comment

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan -Yoh 10;10

pc250022Saya sering dikomentari beberapa kawan yang memperhatikan tahi-lalat di pergelangan tangan kanan. Demikian juga dengan mereka yang bisa melihat garis tangan dan yang bisa lihat ‘aura’ memberikan komentar serupa. Kata mereka saya pembawa hoki, pintar cari uang, bawa rejeki dsb. Wah.. seneng juga sih mendengarnya. Tapi apa betul begitu? Membawa rejeki  untuk diri sendiri atau untuk orang lain?

Kami sekeluarga termasuk penggemar makan enak, kadang masak sendiri tapi lebih sering  jajan diluar; maklum kami juga penganut diplomasi meja makan. Urusan berat bisa jadi ringan kalau diselesaikan di meja makan. Bukankah Yesus juga begitu, buktinya sering sekali kita jumpai Dia  makan bersama para murid bahkan dengan para pendosa sekalipun.

Kalau masuk daerah yang tidak dikenal maka kami pasti mencari tempat makan yang banyak pengunjungnya…. kalau ramai pengunjung pasti enak dan mungkin murah – dilihat dari  jenis kendaraan yang parkir lah. Tapi sering juga kami menggunakan ‘feeling’ saja dalam memilih tempat makan.  Walaupun sepi seringkali kami tetap masuk juga, sekedar mencoba variasi baru lah. Begitu selesai memilih pesanan kami sekeluarga berdoa sebelum makan dengan tidak lupa membuat tanda salib, sebuah kebiasaan yang dilakukan sejak bayi bahkan sampai mereka mahasiswa. Gak usah malu kalau kita katolik, kan?

Rupanya anak bungsu saya memperhatikan bahwa beberapa kali kami masuk ke restoran yang sepi,  ternyata saat kami sedang makan beberapa tamu lain berdatangan. Kata si bungsu  “Bunda, kita harus dapat discount nih. Soalnya kita tamu pertama dan setelah kita selalu ada beberapa meja lagi terisi, kan restonya jadi ramai gara-gara kita datang duluan.”

Hhm.. saya baru nyadar juga. Saya katakan: itulah jawaban Tuhan atas doa kita nak. Memang  kami selalu  berdoa meminta berkat untuk yang empunya rumah makan dan karyawannya. Rupanya inilah namanya pembawa berkah ya? Buktinya doanya langsung dijawab Tuhan tuh? Jangan-jangan anda juga pernah mengalaminya sebagai  pembawa berkat bagi orang lain, cuma gak nyadar juga…

Yesus telah mengingatkan para muridNya bahwa misiNya datang ke dunia adalah membawa dan memberikan hidup, bukan sekedar hidup tapi hidup yang berkelimpahan (Yoh 10,10b). Woow… luas banget artinya tuh, kelimpahan menurut siapa nih? Kalau sampai Yesus yang punya dunia dan akhirat yang mengatakannya, berarti hidup berkelimpahan yang dimaksud berbeda dengan apa yang kita pikirkan dan mungkin malah tak terbayangkan. Termasuk hidup penuh kedamaian, kesejahteraan, sukacita, kebahagiaan dsb. Tapi untuk siapa kah? kita sendiri atau untuk orang lain?

Yesus telah menyerahkan semua milikNya bahkan hidupNya bagi kita agar kita memiliki hidup berkelimpahan. Tentunya kita juga diharapkan mampu memberikan apa yang kita miliki demi menjadi saluran berkat, rahmat, damai sejahtera bahkan sukacita dan kebahagiaan bagi orang lain. Siapkah kita menjadi saluran berkat dan rahmatNya untuk orang lain? lalu untuk kita dapat apa dong? hhm.. dasar manusia pasti mikir untung-ruginya ya :D  Lha Yesus saja tidak pernah bertanya pada BapaNya, apa yang menjadi bagian Dia, masa ya kita berhak tanya juga? tapi  kalau kita bisa mendapatkan kepercayaan Bapa pun itu merupakan  suatu anugerah.

Sebaliknya kalau kita hanya memikirkan diri sendiri, jangan-jangan kitalah yang  menjadi pencuri berkah dan rahmat untuk orang lain. Sehingga yang terjadi justru kita lah yang kehilangan damai, sejahtera, sukacita dan hanya kegelisahan saja yang mengelilingi kita. Itulah kehidupan yag ditinggalkan  setan pencuri berkat dan pembunuh rahmat sejahtera (Yoh 10,10a).

Semoga kita semua bisa dan selalu siap menjadi alat bagi saluran berkat dan rahmat dimanapun kita berkarya, kemanapun kita melangkah, kapanpun kita bekerja dan apapun yang kita kerjakan. Sehingga orang lain bisa mengatakan bahwa anda memang pembawa rejeki, pembawa hoki dan bisa mendatangkan sukacita banyak orang. Berbahagialah mereka yang diundang dalam perjamuanNya…

==================================================================

Bacaan Yoh 10:1-10

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

One Comment

  1. waahh…
    koq sama ya mbak… saya jg punya tahi-lalat di pergelangan tangan kanan ^_^
    salam kenal…

Leave a Reply

Required fields are marked *.