Fiat Voluntas Tua

Refleksi Natal 2008: Betlehem Rumah Roti (Mgr Pujasumarta Pr)

| 0 comments

Hari-hari ini mata semua orang tertuju ke suatu kota kecil di Tanah Palestina, kota yang dikenal dengan nama Betlehem. Saya ingat, Betlehem itu artinya rumah roti. ( Lh: http://id.wikipedia .org/wiki/ Betlehem). Di Betlehem itulah lahir Sang Juru Selamat, karena Ia menjadikan diri-Nya Roti Hidup bagi kita semua. Ia, yang menjadi Roti Hidup itu, kita rayakan kelahiran-Nya di Betlehem, rumah roti.

Mari kita juga membangun kesediaan untuk berbagi dengan menjadi roti hidup bagi sesama kita pula, terutama bagi mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Dari rumah roti itu tersimpan suatu gerakan kecil yang berdampak sangat luas, yaitu gerakan berbagi lima roti dan dua ikan.

GERAKAN BERBAGI LIMA ROTI DAN DUA IKAN

Dari Betlehem ke Seluruh Dunia

Dari Betlehem mulailah gerak perjalanan Sang Roti ke Tanah Mesir, suatu tanah keselamatan untuk keturunan Yakob pada masa kekurangan roti di Palestina. Ke Mesir itu pula Roti diamankan, agar tidak hancur sebelum matang. Setelah dipertimbangkan kondisi mendukung, Sang Roti lalu diboyong ke Nazareth. Dalam kesederhanaan hidup di Nazareth itu Ia tentu juga membantu ayahanda-Nya untuk bekerja setiap hari mengumpulkan kayu bakar untuk memanggang roti. Dan di dapur Ia menolong ibunda-Nya memanggang roti, rejeki sehari-hari. Ia tahu apa artinya membuat roti yang enak dimakan. Roti harus dipanggang sampai matang. Dan memang setelah matang, siaplah Sang Roti menempuh perjalanan yang panjang, berkeliling sekitar danau Tiberias. Di pantai danau Tiberias ada sebuah kota namanya Betsaida. Di Betsaida, rumah ikan itu, Sang Roti mengadakan mukjizat penggandaan lima roti dan dua ikan. Penggandaan itu ternyata tidak hanya terjadi tempo dulu, tetapi juga pada zaman kita sekarang ini.

Masih saya ingat dengan jelas cerita tentang Candra yang saya kemukakan pada waktu homili pada perayaan Ekaristi pembuka Kongres Ekaristi Keuskupan I (KEK I) Keuskupan Agung Semarang, 27 Juni 2008, di gereja Santo Yusup Ambarawa. Cerita itu saya undhuh dari email Br. Yoanes FC yang menuturkan, bahwa Candra tidak boleh mengikuti ujian karena belum membayar uang sekolah.

BERKAT MULTIPLY

Gloriamaries, nama yang kukenal dari weblog Multiply tinggal di Jerman, memperhatikan peristiwa iman KEK I, yang bertemakan: Ekaristi, Berbagi Lima Roti dan Dua Ikan. Hatinya tergerak oleh belaskasih untuk menjadi orangtua asuh bagi Candra Silakan click: http://gloriamaries .multiply. com/journal/ item/4/Virus_ yang_terbagi_ VIRUS_KEK_ I_I_. Melalui relasinya dengan teman-teman di Eropa gerakan berbagi itu pun digulirkan, dan tersentuhlah hati lebih banyak orang untuk berbagi. Berkat Multiply, gerakan berbagi disebarluaskan ke seluruh dunia.

Gerakan berbagi itu pun sampai di Karawang, menyentuh hati seorang pelukis Mas Igas, yang melukis lukisan “Bunda Teresa” sedang menggendong seorang anak (Lh: http://agusigas. multiply. com/photos/ album/6/Lelang_ Lukisan_Igas. _S). Karena peduli ia mempersembahkan buah karya untuk keperluan dana pendidikan. Lukisan itu pun dilelang, dan hasil lelang digunakan untuk menolong Candra dan teman-temannya. Melalui MP lelang lukisan dilakukan selama sebulan. Hasil akhir diperoleh harga untuk lukisan tersebut 650 Euro. (Lh: http://gloriamaries .multiply. com/photos/ album/51/ Lelang_Lukisan_ 29_Oktober- 30_November_ 08.

Syukur kepada Allah!

Ketika ia berkunjung ke Indonesia, ia menyempatkan diri bertemu dengan Mas Igas di Karawang, bertemu dengan Br. Yoanes FC serta Candra dan teman-temannya di Nandan Yogyakarta, serta bertemu dengan sanak saudara dan teman-temannya di Manado, dengan misi menggulirkan gerakan berbagi lima roti dan dua ikan.

Sementara itu Br. Yoanes FC merintisi mailist: Komunikasi_KAS@ yahoogroups. com yang mampu menyebarluaskan gerakan berbagi ini.

Melalui berbagai peristiwa yang menyimpan karya Allah itu Gloria menyampaikan refleksinya pada Natal 2008 sbb. (Lh. http://pujasumarta. multiply. com/:)

Salam damai, Mgr.

Persiapan Natal di rumah berjalan biasa-biasa saja seperti tahun-tahun kemarin.

Tapi persiapan menyambut Yesus dalam hatiku begitu besar. Masa penantian ini sangat bermakna besar bagiku. Memasuki masa Adven entah kenapa pikiranku sering mengajak aku kembali pada hari-hari yang sudah berjalan.

Karena keisenganmu membaca Kongres Ekaristi Keuskupan I Keuskupan Agung Semarang aku bisa mengenal Candra dan Mgr. dan Bro Yoanes. Lewat Gerakan Berbagi Lima Roti dan Dua Ikan aku pun lebih mengenal anak-anak lainnya. Bahkan gerakan berbagi lima roti dan dua ikan ini sampai di Manado, Belanda, German… Semoga berjangkit terus sampai ke ujung dunia.

Bagiku tahun ini adalah tahun yang penuh rahmat, dan tahun yang berat pula. Berat ditinggalkan oleh orang-orang yang kucintai, pergi untuk menghadap yang Kuasa.

Dari semua yang kualami membuat aku makin kuat, dan semangat serta sedikit lebih dewasa.

Natal tahun ini akan begitu special bagiku….

Peristiwa-peristiwa kecil yang kualami sepanjang tahun ini…. semakin menyadarikan aku bahwa semua itu memang akan indah….indah. … dan akan tetap indah pada waktunya.

Selamat menyambut Natal, Mgr.

Salam damai,

Terimakasih, Gloria, atas kebaikan hatimu dan kepekaan hatimu untuk menemukan karya Tuhan dalam hal-hal sederhana dan biasa.

Gerakan Berbagi itu berlanjut terus, bahkan didukung oleh multimedia modern dengan website: http://www.kongres- ekaristi. org/. Semoga dengan demikian, kita bersedia menjadikan hidup kita sebagai Betlehem-Betlehem zaman sekarang, tempat hati kita menjadi roti hidup bagi sesama kita.

Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru 2009! Salam, doa ‘n Berkah Dalem, + J. Pujasumarta (Uskup Bandung)

Leave a Reply

Required fields are marked *.