Fiat Voluntas Tua

Antara Tahu dan Kenal

| 0 comments

“Bagaimana Engkau mengenal aku?”

Kalau hanya mengandalkan berita-berita di media, banyak orang sudah memiliki persepsi negatif terhadap Indonesia. Citra Indonesia sebagai negara terkorup, sumber terorisme bahkan penduduknya yang biadab, mungkin sulit hilang dalam waktu dekat akibat pemberitaan media yang tertanam selama ini. Mereka yang belum pernah datang ke Indonesia mungkin akan berpikir dua kali saat ditawari untuk berkunjung kesini. Bila mereka membaca tentang prestasi beberapa anak Indonesia seperti peraih Olympiade Fisika International, prestasi atlet bulu tangkis dan juga beberapa grupmusik, mungkin mereka juga punya pertanyaan yang sama seperti Natanaeil ” Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Indonesia?”

Tapi coba tanyakan pada para expat yang sempat tinggal dan menetap di Indonesia. Mereka tidak menampik pernah ada kejadian-kejadian tersebut, tapi mereka pun masih merasakan adanya hal-hal baik yang membuat mereka betah di Indonesia. Bahkan pernah seorang nyonya bule, menangis meninggalkan rumah sewaannya di kemang. Dia akan begitu kehilangan pohon-pohon buah dirumahnya seperti mangga, belimbing bahkan duren kegemarannya. Pernah dia perintahkan pembantu untuk menjaga buahnya agar tetap ada saat anaknya datang berlibur di Indonesia. Dia juga mungkin tidak akan bertemu lagi dengan para supir, satpam dan pembantu-pembantunya yang baik hati.  Dia pernah mengalami macet dan naik ojek, bahkan punya langganan tukang ojek. Itulah Indonesia yang ia kenal, yang orang asing lain tidak mengalaminya.

Maka kalau kita bertemu dengan orang asing yang mengatakan dia adalah utusan Allah dan berasal dari (misalnya) daerah terbelakang dan minus di Indonesia, mungkin kita juga akan mengatakan hal yang sama seperti Natanael. “mungkinkah ada yang baik dari daerah itu?” Maka jawabannya hanya bisa pas bilamana ada pengalaman pribadi,pengalaman yang menyentuh hati dan mungkin menjadi sangat privat karena belum tentu orang lain mengalaminya.

Pengalaman inilah yang membuat Filipus, yang telah menjadi murid Yesus, mengenal Yesus secara pribadi, memahami pekerjaanNya serta keperdulianNya, membuat ia berani mengajak Natanaeil untuk berjumpa dengan Yesus. Tentu saja Natanael tidak langsung percaya karenanya. Ia baru percaya saat Yesus mengatakan bahwa Ia telah melihat Natanael dibawah pohon ara sebelum bertemu Filipus.  ia baru percaya setelah mengalami sendiri perjumpaan dengan Yesus.

Maka penting sekali bagi kita penganut Kristus, untuk tidak sekedar tahu siapa Yesus seperti apa yang tertulis dalam Alkitab. Atau tahu tentang Yesus seperti kata orang-orang disekitar kita, yang telah mengalami berbagai keadaan. Tapi kita perlu mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi, harus ada pengalaman iman yang membuat kita percaya bahwa Ia adalah Anak Allah, Sang Juru Selamat. Kalau belum, mintalah pengenalan lebih dalam akan Dia agar kita sungguh mengenal Sang Sabda itu sendiri. Kalau tidak memiliki perjumpaan pribadi, maka kita berhenti hanya sekedar tahu siapa Yesus, dan akhirnya mudah diombang-ambingkan dalam berbagai pengajaran dan kesulitan kehidupan. Pengalaman iman memang bersifat subyektif bahkan privat, sehingga mereka yang sungguh mengalami hal ini imannya tidak mudah tergoyahkan. Bahkan pengalaman iman membuat kita semakin mengenal Yesus. Akhirnya membuat kita berani mengajak orang lain seperti Filipus mengajakNataneil untuk mendapatkan pengalaman iman serupa bersama Kristus.

Demikian juga sebagai warga negara yang baik, marilah kita juga mewartakan apa yang baikdari Indonesia kepada dunia, sambil bekerja sama memperbaiki citra burukyang masih melekat pada bangsa ini. Jadilah karyawan yang baik, pengusaha yang tahan uji, atlit dan pemusik yang berprestasi tingkat internasional dsb. Baik buruknya citra bangsa ini, tergantung pada kemauan setiap orang untuk memperbaikinya.

====================================================================

Bacaan Yoh 1:47-51

1:47 Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.”
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.