Fiat Voluntas Tua

Cadre (R. Maryono, SJ)

| 0 comments

Ia memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul (Luk6:13)

Sebentar lagi, kalau kampanye pemilu dimulai, kata KADER akan muncul di mana-mana. Kalau saya bertanya kepada orang-orang, apa artinya KADER? Biasanya mereka menjawab “calon”. Jadi kader partai  Anu berari calon yang akan pegang pimpinan Anu.

KADER berasal dari bahasa Perancis CADRE. Cadre adalah sekelompok pajurit yang dilatih khusus dan nantinya ditugaskan di frontier post (garis depan). Mereka memang tangguh dan dilatih untuk menghadapi segala permasalahan di medan tempur secara mandiri tanpa harus maju-mundur mohon petunjuk dari jemdralnya. Kata CADRE kalau diterjemahkandalam bahasa Indonesia kira-kira sama dengan KOPASSUS. Di Rusia, jaman dulu, Stalin juga menyebut tokoh-tokoh parti komunisnya dengan kata “KADR” dan membekali suatu semboyan “Cadres decide everythings!”.

Dalam Kitab Suci, siapa yang disebut dengan Kader? Kitab Suci memang tidak pernah memakai kata itu tetapi ada pribadi-pribadi yang dididik oleh Yesus menjadi Kader. Kitab Suci menyebutmereka RASUL. Rasul memang Kader. Ada duabelas Kader yang dipilih dan dididik secara khusus oleh Yesus. Ada yang sukses ada yang berkhianat. Bagaimana kiprah mereka sebagai RASUL? Ini baru bisa kita saksikan setelah Yesus bangkit. Silakan baca Kisah Para Rasul.

Nah, para sedulur, Anda semua sudah pada dibaptis. Baptis merupakan pelantikan Anda sebagai seorang RASUL. Berarti, Anda semua memang dilahirkan sebagai PEMIMPIN. Bagi orang yang sudah dibaptis dan selalu menjadi PECUNDANG,  a looser, pembaptisannya tidak efektif. Pembaptisannya cuma administratif! Yang demikian ini merupakan penghinaan bagi pembaptisan.

Eh, dalam pembicaraan soal kaderisasi kaum muda yang dibicarakan kebanyakan adalah bagaimana mengadakan latihan rapat, diskusi, debat, public sleeping,eh sorry public speaking. Bagaimana kalau kita sekarang berlatih untuk menjadi Rasul yang kalau digebrak orang kita tetap berani menghadapi tanpa lutut bergetar. Kalau ide kita ditolak, kita tetap mampu berargumentasi tanpa harus “mutung”. Kalau kita dimusuhi oleh orang yang menentang ide kita, kita tetap jalan. Kalau teman-teman meninggalkan kita, kita tidak loyo. Pokoknya, tahan banting laaah! Dalam hal seperti ini, saya sering pakai semboyan “seandainya saya sampai mati… lebih baik mati sombong daripada mati minder!” Itung-itung, sombong dan minder sama-sama masuk neraka. Tetapi, masuk neraka pun saya hadapi dengan kepala tengadah. Mungkin, Tuhan jadi bingung, ya!

===================================================================

Bacaan Luk 6:12-19

6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Leave a Reply

Required fields are marked *.