Fiat Voluntas Tua

Proficiat untuk Bapak Kardinal Julius Darmaatmadja SJ

| 0 comments

Hari ini tepat pesta perak perayaan tahbisan Uskup bagi Gembala kita Bapak Kardinal Julius Darmaatmadja. Membaca otobiografinya dalam majalah HIDUP #26-2008 sungguh menjadi penziarahan iman tersendiri dalam mengenali panggilan Tuhan Bapak Kardinal sebagai Gembala. Berasal dari paroki yang termasuk tertua di Indonesia, Muntilan yang juga disebut Bethlehem van Java, Pastor Van Lith menaburkan benih-benih panggilanNya disana yang akhirnya di panen untuk Gereja Indonesia. Sebagai salam hormat saya, saya sertakan Surat Gembala berkenaan dengan perayaan 25 tahun tahbisannya sebagai Uskup. Semoga kasih Tuhan dengan segala hikmatNya menyertai Bapak Kardinal senantiasa.

1. Para imam, bruder, suster dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. Tanggal 29 Juni 2008 ini , saya akan genap 25 tahun menjadi Uskup. Tahbisan uskup dan tahbisan imam merupakan rahmat bagi seluruh umat. Dengan tahbisan tersebut pelayanan sabda, pengudusan dan penggembalaan didalam Gereja dilestarikan dimanapun sepanjang jaman. Dengan itu karya penyelamatan Yesus dihadirkan ditengah umat dan masyarakat. Saya menyambut rahmat itu “In Nomine Jesu” dalam nama Yesus, yaitu Allah yang menyelamatkan. Maka saya mengajak anda sekalian untuk bersyukur, sekaligus mendoakan saya agar saya selalu setia melaksanakan tugas saya sebagai Uskup, sebab Allah Bapa selalu setia. Tak lupa kita mohon berkat bagi seluruh Keuskupan dan masyarakat kita, yang sedang mengalami situasi yang tidak mudah.

2. Saudara-saudari yang terkasih, dalam bacaan I tadi (Yer 20:10-13) , Nabi Yeremia didalam kesulitan hidupnya melihat Tuhan sebagai pahlawan, sebagai pembela yang gagah perkasa. Lalu ia mengajak untuk memuji Tuhan. Saya juga mengajak Anda semua bersyukur bersama saya. Yesus Sang Gembala Baik telah mengutus saya menjadi Uskup 25 tahun yang lalu dan menyuruh saya menebarkan jala, seperti dulu Ia memerintahkan kepada Petrus, Yesus dan RohNya ini juga saya alami sebagai Pahlawan dan Pembela saya. Saya kira Anda pun kerap mengalami kekuatan dari Dia dan Roh Nya pada saat Anda menjumpai kesulitan dan mohon kekuatan dari padaNya. Memang karunia Allah, seperti dikatakan dalam bacaan II tadi (Rm 5:12-15), selalu lebih besar dari dosa-dosa kita. Sebab karunia yang kita terima adalah Yesus Putra Allah sendiri dan Roh KudusNya. Burung pipit pun dijaga oleh Bapa sehingga tak seekorpun jatuh kebumi di luar kehendakNya. Kita juga dijaga, agar jangan terperosok ke dalam neraka, dengan mengaruniakan kepada kita Allah Putra dan Roh KudusNya.

3. Banyak diantara kita sekarang sedang mengalami kesulitan ekonomi yang makin parah. Dari kesulitan ekonomi dapat muncul segala macam kesulitan lainnya. Saya harap, dalam kesulitan hidup Anda justru menjaga agar keluarga tetap dalam suasana iman, tetap terjaga hubungan yang harmonis yang mampu menciptakan suasana damai. Sehingga, rumah menjadi tempat yang dirindukan siapapun dan menjadi tempat penyembuhan segala luka dan derita hidup. Semoga keluarga Anda dapat membuat Anda teguh dalam perjuangan hidup ini dan memperingan beban dan derita hidup Anda. Kesulitan yang dihadapi bersama-sama dengan saling pengertian dan saling mendukung, memang memberi kebahagiaan tersendiri Sedangkan tidak damainya keluarga memperparah derita hidup.

4. Situasi sulit sekarang ini merupakan situasi nasional. Dari mass media terungkap: ” Setelah melewati seabad Kebangkitan Nasional, sepuluh tahun reformasi, dan hampir 63 tahun kemerdekaan,…. ironisnya sampai saat ini negara belum mampu memenuhi kewajibannya untuk menyejahterakan rakyat” (Kompas Senin 26 Mei 2008). Juga disebutkan bahwa “jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 37,17 juta orang (16,58% dari BPS Juli 2007). Karena masih dibelit oleh tingkat pendidikan dan kualitas kesehatan yang rendah, sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, kualitas penduduk Indonesia hanya ada di peringkat ke 107 dari 177 negara (UNDP, 2007)”(Ibid.). Situasi sulit ini dapat berkepanjangan karena masalah kekurangan pangan juga sedang melanda dunia. Mengutip majalah The Economist (12-18 April 2008), harian Kompas (ibid hal 6) juga mengatakan ada kemungkinan besar tahun 2008 dan 2009 dunia akan terlanda depresi ekonomi, dengan tingkat pertumbuhan dibawah 3 %. Kelaparan dan kekurangan pangan dapat meluas.

5. Sekarang di antara kita sudah banyak yang berada dalam kesulitan ekonomi. Maka saya menghimbau umat seluruh KAJ khususnya dan Indonesia pada umumnya agar kita meningkatkan solidaritas. Siapa yang punya supaya memberi yang tidak punya; paroki yang mampu supaya membantu paroki yang lebih lemah; dan hendaknya paroki – lewat lingkungan- memastikan agar jangan sampai ada satupun umat kita yang membutuhkan bantuan untuk hidup tidak mendapatkannya. Perhatian kita juga terbuka bagi semua. Terhadap dunia international Paus juga telah menghimbau agar :”Siapa pun yang terberkati makanan kehidupan, tidak bisa diam saja terhadap mereka yang tidak memiliki makanan sehari-hari” Demikian kata Paus pada hari Minggu 25 Mei 2008 yang lalu menjelang diadakannya KTT bidang pangan dan pertanian dari PBB atau FAO di Roma.

6. Mengingat masalah pangan dapat lama tak teratasi, maka semua pihak perlu ikut serta menanggapi secara serius. Peringatan 25 tahun saya menjadi Uskup, selayaknya sederhana. Maka tak akan ada pesta khusus. Saya mengajak Anda sekalian bersyukur bersama saya, dan berdoa bagi saya; dengan cara mendoakan saya dalam keluarga atau dalam misa di paroki Anda masing-masing, dan siap membagikan apa yang dimiliki kepada yang lebih papa. Saya akan merayakan 25 tahun tahbisan saya sebagai Uskup di gereja Katedral pada tanggal 29 Juni 2008 bersama siapa saja yang hadir. Tak ada seorang pun yang mendapat undangan khusus. Saya berterima kasih secara sama, baik kepada yang hadir maupun yang mendoakan saya dari jauh. Untuk para imam Keuskupan Agung Jakarta karena pasti tidak dapat hadir karena melayani Umat di paroki masing-masing, saya memberi kesempatan untuk misa bersama saya pada hari Senin tanggal 30 Juni jam 10 siang. Karena dapat terjadi bahwa banyak umat hadir pada tanggal 29 di Katedral, saya mengharapkan agar para biarawan-wati yang akan hadir, begabung dengan para imam pada tanggal 30 Juni tersebut untuk memberi tempat bagi umat.

7. Dengan demikian lewat Anda yang mampu, solidaritas kita kepada mereka yang sedang dalam kesulitan ekonomi segera dapat dinikmati dan perayaan kita membawa berkah dan sukacita bagi mereka. Mari kita serentak berdoa agar ramalan depresi ekonomi dunia tak terjadi dan mereka yang mampu menanggulanginya baik di tingkat internasional maupun di tingkat nasional dapat mencegah dan bahkan memulihkan situasi secepatnya. Mari kegiatan solidaritas kita atur dan kita organisasikan secara cermat; kita bangun jaringan yang merata, sehingga siapapun dimanapun yang membutuhkan bantuan untuk hidup dapat diketahui dan dibantu. Mari Perayaan Ekaristi kita jadikan dasar dan kekuatan solidaritas kita. Karena dalam Ekaristi Tuhan hadir menyelamatkan, jadi solidaritas kita “In Nomine Jesu” dalam Nama Yesus. Amin.

Dari Uskup Anda

Julius Kardinal Darmaatmadja SJ

Leave a Reply

Required fields are marked *.