Fiat Voluntas Tua

Impas? Mana Bisa

| 0 comments

Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.

Tidak boleh membalas dendam adalah salah satu nilai yang ditanamkan kepada orang tua kita saat kita masih kecil. Rasanya memang easier said than done. Coba lihat film-film action yang masuk top box office, mereka mengeksploitasi pembalasan dendam…. eh ya menang juga akhirnya. Suami saya mantan pencandu Kho Ping Ho, yang satu judulnya bisa puluhan buku. Dia hafal tuh semua tokoh dan tempat … heran, padahal namanya aja sulit di eja apalagi untuk dihafalkan. Masih banyak praktek di sekitar kita yang dikatakan menghalalkan pembalasan dendam.

Injil hari ini mengingatkan kita untuk tidak melakukan pembalasan dendam. Istilah romo Maryo gunakan sikap “diemin aja” manakala kita diperlakukan ‘jahat’. Mother Theresa mengatakan ” cintailah sampai engkau disakiti”. Wah memang bener berat banget mengikuti ajaran Kristus ini; melawan arus yang ada disekitar kita. Itulah kasih Kristus yang telah habis-habisan untuk kita, manusia yang (terkadang) masih juga jatuh dalam dosa. Ia mencintai kita habis-habisan, dan Ia ingin kita juga mencintai sesama kita habis-habisan. Persis seperti doa Bapa Kami : Ampunilah kami sepertti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Easier said than done. Mungkin sudah ribuan kali kita ucapkan, tapi berapa kali kita lakukan? Betulkah kita juga melakukan segala sesuatu dengan penuh totalitas sebagai balasan cinta kita pada Tuhan? Masih sering dijumpai pertikaian antara sesama anggota koor, sesama pengurus lingkungan dan Dewan Paroki. Bubarnya kepengurusan baik di kategorial dan ormas-ormas katolik harus melihat lagi sejauh mana ada ruang untuk pengampunan dan rekonsiliasi. Belum lagi banyaknya perpisahan orang tua yang disebabkan ‘sakit hati’ karena dilecehkan. Lalu apa bedanya kita dengan mereka yang tidak mengenal doa Bapa Kami?

Saya menemukan artikel menarik tentang revenge (balas dendam). Ternyata balas dendam harus dikelola dengan baik,kalau gak ya tidak akan ada habisnya.  Inilah  salah satu emotional competency yang perlu dibangun dalam diri manusia.

===================================================================

Bacaan Mat 5:38-42

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu,

Leave a Reply

Required fields are marked *.