Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Minggu-minggu ini benar-benar membuat saya harus berani keluar dari ‘comfort zone’ zona nyaman. Zona yang membuat saya nyaman dengan peran-peran yang ada; dengan tugas tanggungjawab yang diberikan. Tapi saat mendengar apa yang dikatakan anak saya pada romo, membuat saya merefleksikan diri “siapakah yang harus digembalakan?”. Romo iseng bertanya pada si bungsu “Kapan kamu ketemu ibumu?” Dengan spontan ia bilang ” saat aku mau tidur”.
Rasanya tindakan saya tidak separah itu. Tidak setiap hari saya pulang larut malam untuk berbagai acara. Bahkan siang atau sore saya sempatkan pulang ke rumah dulu bertemu anak-anak bilamana akan ada pertemuan lain malam hari. Tapi rupanya yang terekam dalam benak anak saya adalah ibu yang lebih sering datang pada saat ia mau tidur. Gawat…lampu merah menyala ! Saya harus mengerem semua kegiatan yang seabreg dan merefleksikan kembali kualitas hubungan dan kuantitas perjumpaan antara saya dan keluarga. Kualitas hubungan dibangun dari kuantitas dari perjumpaan. Kalau tidak dijaga dan disempatkan untuk bertemu, lalu kapan kita bisa memiliki hubungan yang berkualitas.
Homili romo Haryatmoko SJ hari ini memberikan harapan pada saya untuk memeriksa diri sejauh mana saya telah menjadi gembala yang baik bagi orang-orang disekitar saya, khususnya anak-anak saya. Para murid diutus untuk fokus terlebih dulu pada domba-domba umat Israel,bangsanya sendiri; merawat dan memperhatikan mereka terlebih dulu. Artinya kita perlu amat sangat memperhatikan orang-orang yang ada disekitar kita, orang-orang yang mencintai kita. Mereka lebih diutamakan dari mereka yang jauh dan tidak berhubungan. Setuju sekali, saya menyadari predikat orang lain yang diberikan kepada saya tidak relevan bagi anak-anak; lebih penting siapakah aku dihadapan anak-anakku.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan bila kita ingin menjadi pewarta Kabar Baik; gembala yang baik bagi domba-domba yang terdekat. Pertama, pewarta Kabar Baik mau mencari cara terbaik untuk dapat mendekati dan mengenal dombanya. Menghadapi anak-anak sekarang tidak bisa disamakan dengan saat kita jadi anak-anak. Harus dicara kreatif untuk menyapa mereka.
Kedua, pewarta kabar baik tidak membebani,justru melayani dan lebih banyakmendengarkan. Kalau kita lebih banyak berkeluh kesah maka kita justru membebani mereka dengan masalah kita. Kitasibuk menceritakan beban kita dan lupa bahwa sesungguhnya merekalah yang seharusnya kita dengarkan.
Ketiga, pewarta kabar baik tidak memaksakan apa yang dia mau. Ia harus berani memberikan kebebasan dan mendampingi setiap pilihan demi pengembangan ‘domba-domba’nya. Ia harus berani memberikan kesempatan ‘bertumbuh’ bagi domba-dombanya.
Semoga kitas selalu mendapat kekuatan untukmelaksanakan tugas perutusan Kristus dalam menggembalakan domba-domba disekitar kita, khususnya keluarga yang telah dipercayakan kepada kita, sebagai bagian dari perutusan Kristus di dunia saat ini.
Bacaan Mat 9:36-10:8
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
10:3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.