Fiat Voluntas Tua

Kita Adalah Pekerja (Alm Uskup Agung Oscar Romero)

| 0 comments

Dua minggu sebelum kematiannya, akibat tembakan oknum militer El Savador, Uskup Agung Oscar Romero (1917-1980) mengatakan : ” Menjadi martir adalah karunia Allah yang saya rasa saya belum mendapatkannya. Tapi bila Tuhan berkenan menerima persembahan hidupku, maka darahku akan menjadi benih kebebasan, dan tanda datangnya harapan akan kenyataan. Seorang Uskup akan mati, tapi Gereja Tuhan, yaitu umatNya, tidak akan pernah mati. Kalau mereka (=militer) membunuh saya, saya akan hidup kembali dalam hati umat Salvador. Berikut adalah salah satu kutipan acara kotbah yang diliput radio-radio diseluruh negeri sebagai “The Voice of Voiceless”, yang mengutamakan ditegakkannya HakAzasi Manusia, berusaha menghentikan kekerasan rezim militer kepada kelompok sipil khususnya orang miskin.

Ada manfaat bila sesewaktu kita mundur sedikit danmencoba melihat jauh ke depan. Kerajaan Allah tidak saja diluar jangkauan usaha kita,bahkan di luar jangkauan visi kita.

Sepanjang hidup, kita hanya mencapai setitikkecil dari upaya luar biasa yang disebut karya Allah. Taksatupun yang kita buat itu lengkap, dengan kata lain Kerajaan Allah selalu berada di luar jangkauan kita. Tak ada pernyataan dapat menjelaskan semuanya yang perlu dikatakan. Tak ada doa yang dapat menyatakan iman kita secara penuh. Tak ada pengakuan dosa yang membawa kesempurnaan, takada kunjungan pastoral yang membawa keutuhan. Tak ada program yang menyelesaikan misi Gereja, tak ada tatanan tujuan dan sasaran yang meliputi segala sesuatu.

Itulah hakekat kita, Kita menanam biji yang suatu hari akan tumbuh, Kita menyiram biji yang sudah ditanam, memahami bahwa ada janji masa depan yang dikandungnya. Kita meletakkan landasan yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. Kita menaburkan ragi yang memberikan dampak, jauh di luar jangkauan kemampuan kita.

Kita tak dapat melakukan segala sesuatu, dan ada perasaan yang memerdekakan kala kita memahaminya. Hal itu memampukan kita melakukan sesuatu, dan melaksanakannya dengan sebaik-baknya, Mungkin tidak lengkap, namun itulah sutatu awal, sebuah langkah sepanjang perjalanan, suartu peluang supaya rahmat Allah bisa merasuk, dan melakukan selebihnya. Kita mungkin tak akan melihat hasil akhirnya, tetapi itulah perbedaan antaraPencipta dan pekerja.

Kita adalah pekerja, bukan Pencipta, pelayan bukan Mesias. Kita adalah nabi dari suatu masa depan yang bukan milik kita.

Leave a Reply

Required fields are marked *.