Fiat Voluntas Tua

Jangan Salah Ambil Ragi

| 0 comments

Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes

Ragi digunakan untuk membuat adonan roti; sedikit ragi dibutuhkan untuk membantu adonan mengembang naik dalam beberapa waktu. Kalau yang dipakai dari kualitas buruk, maka adonan tidak mengembang dan jadi bantat. Demikian juga Kerajaan Surga di umpamakan oleh Yesus sebagai ragi (Mat 13:33). Dimulai dengan yang sedikit tetapi pengaruhnya besar.

Injil hari ini mengingatkan kita untuk tidak mencampurkan ragi yang salah dalam kehidupan kita; yaitu ragi orang Farisi dan Herodes. Yang dimaksud ragi Farisi adalah ajaran mereka (Mat 16:12) atau sikap munafik (Luk 12:1). Orang Farisi membuat aturan agama yang mementingkan upacara dan tanpa hati, yang berbuat supaya dilihat dan dipuji orang. Karena dilakukan oleh para pemimpin, maka ditiru saja oleh orang banyak. Ragi Herodes adalah tindakan para pemimpin yang memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, bagi pembenaran dirinya sendiri. Ia memerintahkan untuk menangkap dan akhirnya memenggal Rasul Yohanes Penginjil yang dengan berani menegurnya karena ia mengawini Herodias, istri Filipus, saudaranya sendiri (Mat 14:3-7)

Yesus tahu benar murid-murid-Nya tinggal di tengah kenyataan dunia yang penuh kepalsuan dan kebohongan sampai berbagai manuver politik. Ia tidak memisahkan mereka dari dunia dengan berbagai manipulasi kebenaran dan keadilan didalamnya. Oleh karenanya, sejak Pentakosta kita telah dikaruniai Roh Kudus untuk dapat membedakan, memilih dan melakukan yang baik. Maka penting sekali kalau pemahaman atas ajaran agama tidak berhenti pada melakukan aturan, taat berdoa dan setia dalam devosi; tapi juga diimani dan dihayati sampai ke hati, sehingga membawa kita untuk bertindak dan berkarya untuk membawa dan memperjuangkan keadilan bagi banyak orang. Itulah ragi Kerajaan Surga yang seharusnya ada di bumi ini. Ambil sejumput saja, lakukan dan dampaknya pasti besar bagi sekitar kita.

Marilah kita doakan seluruh korban dan pelaku tragedi Mei 10 tahun silam yang terhitung sebagai pelanggaran HAM berat yang dicatat oleh PBB. Tragedi nasional yang merupakan sejarah pahit bangsa ini akibat dari salah menggunakan ragi. Semoga para korban ketidakadilan mendapatkan pemulihan akan traumanya, juga untuk yang meninggal mendapatkan tempat terbaik karena kerahiman Allah. Dan bagi keluarga korban, semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam memperjuangkan keadilan. Bagi para pelaku agar menemukan kebenaran yang membebaskan mereka dan kiranya Tuhan memberikan pengampunan. Bagi para pemimpin bangsa ini, semoga semakin arif dan bijaksana membawa bangsa ini keluar dari krisis multidimensi. Dan bagi kita semua yang masih ada, mari kita bergandeng tangan memperbaiki yang salah dan carutmarut serta merajutnya kembali menjadi kebaikan, mengharumkan kembali nama Indonesia di mata dunia. Berkah Dalem.

====================================================================
Bacaan : Mrk 8:14-21

“Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu
mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah- mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.”"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” Lalu
kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

Leave a Reply

Required fields are marked *.