Fiat Voluntas Tua

In Memoriam: My Father is My Hero

| 0 comments

“Barangsiapa percaya kepadaKu ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan”

Paroki kami termasuk paroki tengah kota dimana hampir separuh umatnya masuk golongan lansia. Anak-anak muda yang menikah, satu-persatu pindah ke paroki pinggiran. Ternyata yang lansia pun satu-persatu ikut pindah juga; biasanya ke TPU Kampung Kandang atau ke TPU Tanah Kusir. Orang tua saya pindah ke Tanah Kusir. Itupun satu kapling dipakai berdua.

Pagi ini memang spesial, ada ujub khusus dalam Misa harian tadi yaitu memperingati 1000 hari berpulangnya Bapak. Setelah Misa beberapa orang datang menyalami, terutama mereka yang punya nostalgia dengan almarhum; baik di De Brito, UGM dsb. Yang mereka kenang adalah segala yang baik dari bapak; saya pun belum lahir. Selesai Misa saya meneruskan ‘nyekar’ ke makam mumpung masih pagi; lagipula nanti sore ada Misa Syukur dengan seluruh keluarga besar. Bisa-bisa malah tidak sempat ke makam karena mempersiapkan banyak hal.

Cukup lama saya merenungkan kutipan Injil di makam yang merupakan permintaan mereka. Sabda Tuhan itu memang mereka hayati dan mereka lakukan dalam kesehariannya. Seingat saya semenjak pindah dari Jogya, kami tinggal cukup lama disekitar gereja Theresia. Selama puluhan tahun Bapa-Ibu pergi ke gereja setiap pagi, kecuali sakit atau keluar kota. Pernah saya bertanya saat masih SMP, apa bedanya Misa harian dan Misa Minggu? Kenapa Bapak Ibu harus ke gereja setiap hari? Gak bosan? Mereka katakan: Misa harian seperti makanan yang kita butuhkan dan nikmati setiap hari di rumah. Misa hari Minggu seperti makan besar di pesta perkawinan dimana kita bertemu banyak orang. Kamu akan mengerti kalau kamu bisa melakukannya. Betul … puluhan tahun kemudian, saya baru mengerti jawabannya.

Anak perempuan umumnya memiliki hubungan dekat dengan ayahnya. Saya tidak heran kalau anak perempuan saya lebih akrab dengan ayahnya dibandingkan kakaknya. Demikian juga dengan saya, walaupun saya sangat dekat dengan ibu, tetapi dibanding adik-adik saya lah yang paling ‘nempel’ tidak bisa berjauhan dengan Bapak. Sewaktu kuliah dan di awal pernikahan saya tinggal di Bandung; sehingga hampir setiap minggu kami masih bisa bertemu. Kadang Bapak Ibu ke Bandung, kami ke Jakarta atau janjian bertemu di Cipanas.

Kualitas relasi dibangun melalui kuantitas perjumpaan. Saya tidak menyesal memilih meninggalkan karir agar dapat menemani Bapak di hari tuanya. Relasi kami semakin dekat menjelang tahun-tahun akhir hidupnya. Penyakit Parkinson membuatnya sulit bergerak cepat dan mudah lelah. Tetapi di saat produktifnya selalu disempatkannya menulis; membaca surat kabar tetap dilakukan walau dibantu dibacakan pendampingnya. Selain banyaknya bahasa asing yang dikuasainya, kemampuannya menuangkan ide dan pemikiran melalui tulisan yang mudah dipahami orang lain adalah hal yang paling saya kagumi. Saya belajar banyak pengalaman hidup darinya, terutama bagaimana ia mempersiapkan kematiannya dan menyongsong kehidupan baru nantinya bersama Yesus. Bapak dan Ibu adalah teladan kami dalam melaksanakan Firman Tuhan sesuai Injil hari ini. Mereka setia melaksakan pewartaan Sabda sampai akhir hayatnya.

Dalam Misa Syukur sore tadi, kami berdoa mohon kekuatan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan berikan, membimbing anak-anak terutama meneruskan keteladanan Bapak dan Ibu dalam hidup merasul sebagai saksi Kristus. Kami percaya doa mereka menemani kami agar tetap setia dalam penziarahan hidup. Tx God for giving me such golden years with my father. He is still my hero.

================================================================

Bacaan :Yoh 14:6-14

“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.

Leave a Reply

Required fields are marked *.