Fiat Voluntas Tua

Bimbang = Tidak Percaya = Bukan Domba Ku

| 0 comments

Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? ”
(Yoh 10:22-30)

Memang paling sedih kalau ada dalam posisi Status Quo, kesini tidak, kesana kagak, bingung mau dibawa kemana. Lebih bingung lagi apa yang harus dikerjakan jadi serba salah. Buat yang jomblo mungkin bingung, mau melajang terus apa mau married, tapi sama siapa? Buat yang jobless lebih pusing lagi, gimana mau married, kerjaan aja gak ada, siapa yang mau diajak nikah sama pengangguran? Tapi lebih sedih lagi memang kalau terombang ambing dalam iman. Apa sih kebenaran itu sendiri? Saya ini melangkah kemana? Dan siapa kah yang saya ikuti?

Sayangnya ada orang-orang yang seperti orang Yahudi, yang mempersalahkan Yesus sebagai oknum yang membuat mereka bingung. Padahal jelas sekali Yesus telah menyatakan diriNya, bahkan perbuatan ajaib yang dilihat orang Yahudi tidak kurang banyak, kok ya masih tidak percaya? Justru mereka sendiri yang membuat diri mereka terombang-ambing, antara percaya dan tidak percaya. Antara kagum tapi juga takut untuk mengakui Yesus, takut untuk dikira tidak solider dengan sesama Yahudi lainnya. Tidak berani mengambil sikap dan tidak mau ambil resiko, membuat mereka mudah menyalahkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Injil hari ini mengingatkan agar kita tegas dalam mengambil sikap, memilih mau percaya dan siap ikut Yesus Sang Gembala. Tidak hanya cuma sekedar nebeng KTP daripada kosong, tapi mau belajar mengenal ‘suara’Nya, mengenal apa yang ada di hati dan pikiranNya, tindakanNya seperti dalam Kitab Suci. Ikut kemana Dia pergi kalau gak mau kelaparan dan kehausan.  Juga belajar menerima kehadiranNya dalam hidup iman kita melalui Sakramen. Kalau kita benar2 bisa mengenali suara sang Gembala, kita akan tahu kapan saja Ia memanggil kita saat kita mulai keluar jalur, jalan-jalan iseng2 keluar kandang. Tapi kalau kita tidak berusaha mengenal suaraNya, biar dipanggil pakai ‘paging’ or halo-halo, kita pikir … ah, itu bukan panggilan buat saya, itu untuk orang lain kok. Giliran saya nanti saja lah. Kuping dan hati kita jadi budeg, gak merasa bahwa panggilan tersebut adalah “a wake up call”. Jangan sampai kita baru mendengar saat ‘tanda bahaya’ sudah berbunyi. Kita pikir kita berjalan menuju ke padang rumput, padahal kita menuju ke bibir jurang maut. Sang Gembala pasti berteriak memanggil-manggil si domba dengan namanya, agar tidak meneruskan tindakannya. Kalau saja domba itu mendengar namanya dipanggil pasti dia akan selamat.

Lets begin with the first step, to believe in Him and trust Him. Pernah dengar lagu sekolah Minggu ini? Nyanyi Yuk: Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari, Doa Tiap Hari, Doa Tiap Hari… Kalau mau TUMBUH! Anak kecil aja tauk… Piiisss… ;-)

===============================================================

Bacaan (Yoh 10:22-30)

“Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di
Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait
Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia
dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami
hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus
terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya
kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang
Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian
tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-domba- Ku. Domba-domba- Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup
yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-
Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada
siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan
Bapa.Aku dan Bapa adalah satu

Leave a Reply

Required fields are marked *.