Fiat Voluntas Tua

Tubuh Kristus , Amin !

| 0 comments

“Barangsiapa makan roti ini ia akan hidup selama-lamanya. ”
( Yoh 6:52-59)

Saat kami masih remaja, almarhum orang tua mendatangkan guru bule hampir setiap hari, untuk mengajarkan kami bahasa Inggris. Saya ingat berempat dengan adik-adik dijadikan satu ruangan, belajar macam-macam tapi dibuat dalam suasana bermain. Dia ajarkan kami lagu bahasa Inggris, main tekateki silang, main Hang Man,  cerita berbagai gambar yang dia bawa dan kita pun belajar menceritakan gambar-gambar yang kita buat. Setelah anak-anak selesai, giliran ibu belajar bahasa inggris privat. Cukup lama les privat itu berlangsung, mungkin 4 tahun ada juga. Saya tidak ingat Ibu kenal Uncle Joe ini dari mana, mungkin dari jalan Jaksa ya? Saya juga tidak tahu dimana dia sekarang. Tapi saya angkat topi karena cara dia mengajar membuat kami PD banget (PD : Percaya Diri) berhadapan dengan ‘bule-bule’ penyewa rumah Bapak dan Ibu. Dasar komunikasi itu cukup kuat mengantar adik-adik saya langsung nyemplung sekolah di Amrik. Kalau saya termasuk “produk lokal tapi kualitas export” :-D

Orang tua mempersiapkan kami menghadapi situasi dan suasana di negara asing, dengan belajar bahasa dan kebudayaan mereka. Hal yang sama juga akan kita lakukan kalau saja kita tahu kemana kita akan pergi. Mau sekolah di Amerika ya belajar bahasa inggris dulu, mau naik haji ya belajar bahasa arab lah. Semua perlu persiapan sehingga tidak mengalami gegar budaya. Gelagepan juga kalau dadakan disuruh pergi ke negara yang kita tidak tahu bahasanya. Coba deh ke Birma; tulisannya saja tidak bisa dibaca dan jarang yang tahu bahasa Inggris. Mau cari toilet bisa kesasar-sasar deh.

Injil hari ini mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan kekal. Kita semua memiliki pilihan bebas untuk memilih kehidupan setelah dibumi ini. Semuanya perlu persiapan. Apa bahasa yang dipakai disana? Bagaimana cara hidup disana? Makanannya apa? Sama seperti Uncle Joe yang datang dari Inggris, dia menceritakan apa saja yang dilakukan orang Inggris sehari-hari. Apa yang mereka lakukan berbeda dengan di Indonesia. Demikianlah Tuhan Jesus yang telah datang dari Surga, memberitakan dan mengajarkan apa yang berlaku di Surga nanti.

Bahasa kasih adalah yang utama, Jesus telah menunjukkan kasih Bapa kepada dunia sehingga Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan seluruh ciptaanNya. Bahkan Ia menyerahkan nyawanya, mengorbankan diriNya agar kita bisa menikmati kehidupan kekal. Beruntunglah kita yang senantiasa menanti-nanti saat menerimakan Tubuh Nya didalam Sakramen Ekaristi. Hosti itu sekejap ditelan dan larut dalam tubuh, tapi semangat Kristus ikut bersatu dalam tubuh kita. FirmanNya tidak hanya didengar tapi juga dilakukan dalam keseluruhan hidup dan karya kita. Oleh karenanya tubuh kita sesaat kemudian disebut menjadi Bait Allah, tempat Allah bersemayam. Kalau kita marah ada orang yang merusakkan dan membakar rumah ibadah, maka Jangan kita juga merusakkan tubuh kita dengan makanan, minuman dan pola hidup yang akhirnya merugikan kita sendiri. Dengan demikian kita layak menjawab “AMIN” saat menerima hosti dari Imam yang mengatakan “Tubuh Kristus”. Sejauh mana kah kita mempersiapkan diri dengan cara hidup Kristus?

===============================================================

Bacaan: Yoh 6:52-59

“Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan
berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita
untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia
dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup
yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab
daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang
memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari
sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka
telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-
lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia
mengajar di rumah ibadat”

Leave a Reply

Required fields are marked *.