Fiat Voluntas Tua

Ember Bocor

| 2 Comments

Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.

Saya ingat suatu permainan yang sering dilakukan dalam ‘leaderhip game in communication’, yaitu membisikkan satu kalimat secara berantai. Kita bisa tertawa-tawa mendengar perbedaan besar dari kalimat pertama yang terdiri dari 15 kata, berakhir dengan kata-kata baru yang sangat berbeda bahkan tidak ada artinya, dan tersisa tinggal 5 kata.

Mungkin malaikat di Surga juga tertawa-tawa melihat kebodohan kita dalam menyampaikan berita-berita yang ‘diragukan’ kebenarannya. Bicara ke si A begini,ke si B versinyalebih ‘lengkap’, ke si C udah improvisasi lain lagi. Apalagi kalau berita tersebut tentang kejelekan boss kita atau orang yang kita tidak sukai, bisa ditambahkan kata-kata baru. Anak saya bilang yang begini ini si Ember Bocor. Berita yang belum tentu benar saja bisa jadi heboh kalau dia yang cerita, seolah-olah dia saksi utamanya.

Injil hari ini mengingatkan saya untuk mengikuti tindakan Yesus, bila kita berhadapan dengan orang yang menceritakan keburukan orang lain. Memilih diam, tidak perlu menanggapi dan bereaksi, bahkan Yesus pun tidak menghukum dan justru mengampuni orang berdosa ini. Kitapun masih sering jatuh dalam kesalahan-kesalahan, juga tetap diampuniNya bila kita datang mengakui kesalahan kita. Bahkan secara tersirat perumpamaan ini mengatakan yang paling tua, justru dosanya paling banyak. Kalau kita tidak berhati-hati, maka semakin tua bukannya semakin ‘bersantan’ seperti kelapa; alih-alih jadi bijaksana, malah dosanya semakin banyak. Bahkan kalau kita merasa benar, dan merasa berhak menghakimi orang yang berdosa maka dosanya malah lebih parah dari si pendosa. Hii… Zereeemm..

Prinsip praduga tak bersalah perlu dipegang teguh. Saya pikir tidak ada salahnya kita berpikir bahwa semua orang itu baik, sampai suatu saat dibuktikan ia tidak baik. Relasi kita dengan orang lain menjadi jauh berbeda kalau kita bersikap bahwa semua orang itu tidak baik, perlu dicurigai, sampai kedapatan bahwa ia ternyata memang orang baik. Justru kita bisa seperti orang Farisi yang pagi-pagi hari pekerjaannya mengorek-korek kesalahan orang lain. Wah… wah.. justru dengan cara itu kita memberikan hukuman yang jauh lebih berat dari hukum rajam.

Bisa saja kita mengingatkan mereka yang bersalah, doakan mereka  dan berilah kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Well, everybody makes mistakes, it’s history …. no body can change it. But with God we can change our future to be His Glory and victory.

===========================================================

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

Bacaan : ( Yoh 8:1-11)

“Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan- Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”


2 Comments

  1. Ratna,
    I enjoyed reading your articles. Thanks for a lot of inspirational stories. I think a lot of people find it the same. Keep writing, Rat !!!
    Way to go… May God give his words through your writings.

    Thanks.
    -Hendra

  2. Happy Easter Hendra. May the Light of Christ be with you as well. Keep in touch Bro

    RA

Leave a Reply

Required fields are marked *.