Fiat Voluntas Tua

Sangkal diri, pikul salib

| 1 Comment

Menjadi pengikut Kristus memang gak mudah. Kalau gampang ikut Yesus,  maka gak perlu ada darah para martir. Semangat yang ditinggalkan murid2 Kristus  menuntut semangat martir, berani kehilangan nyawa demi Kristus. Kalau mudah ikut Yesus, para romo tribunal gak pusing melayani permintaan pembatalan nikah.  Demikian juga kalau gampang mengikuti ajakan Kristus, kenapa juga banyak yang memilih lepas “jubah”?

Kita mungkin dengan mudah menuduh orang2 yang ikut korupsi bahkan dikatakan sudah pada tingkat berjamaah, rame-rame dilakukan;  kalau gak mau ikutan maka kita bisa mati sendiri. Bahkan dimatikan rame-rame oleh orang2 disekeliling kita. Pernah kah terpikir kalau kita ada pada situasi mereka yang korupsi? Gimana kalau kita disodorin amplop  sehabis duduk di rapat sidang Komisi? Mungkin bisa jadi mengambil keputusan yang sama? Boro-boro mau kehilangan nyawa, kehilangan posisi dan atribut aja bisa mencak-mencak.
Pada dasarnya berbuat dosa itu enak, makanya diulang lagi, berkali-kali. Ah gpp kan sekali-kali refreshing. Gak ada yang tau kok. Sama-sama tahu “haram” hukumnya, ternyata nekad dan bisa ngerti banget bahwa yang “haram” itu “uenak”.  Akhirnya ada yang kedua, lagi dan minta lagi, gak nyadar bahwa dia udah lewati garis demarkasi.
Seperti makan enak, lunch time, dinner di resto2 bahkan makan fast food hampir tiap minggu… wah uenak bener. Gak nyadar pelan2 menabung kolesterol. Sudah tahu  bahwa “Hidup lebih penting daripada makanan”, masih juga gak memilih makanan dengan bijak. Gak mikir untuk memilih cara makan dan pola hidup yang membuat umur panjang. Saat terserang stroke, sekeluarga ikut pusing mencari penyembuhan yang cespleng, yang instan, ikut  ziarah kemana-mana, cari romo yang punya karunia penyembuhan. Lupa bahwa “salib” yang ditanggung adalah akibat perbuatan sehari-hari tapi dilakukan bertahun-tahun.
Sangkal diri, pikul salib setiap hari untuk ikut Yesus diikuti dengan ketaatan pada hal yang sekecil-kecilnya, yang remeh temeh, yang tiap hari harus kita putuskan. Apa yang harus kita katakan, juga harus dipikir dan dipertanggungjawabkan. Tindakan apa yang kita pilih dari berbagai alternatif yang ada.  Mau taat pada Yesus atau tidak, atau sekali-sekali taat? berarti akan ada dua kali,tiga kali, empat kali gak taat…
Saya teringat beberapa tahun lalu ada gelang karet ABG dengan tulisan WWJD, so inspiring … WWJD What Would Jesus Do….kalau Jesus jadi saya seperti sekarang, disituasi seperti ini, kira2 Dia akan bilang apa, bicara apa, bertindak bagaimana…  Renungkan beberapa detik dan dengarkan kata batin anda. Ijinkan Roh Kudus berbicara dalam batin.
Selanjutnya ……terserah anda ! Mau  memilih ikut Yesus atau sekali-sekali gak ikut Yesus. Mimpi gak sih kalau setiap murid Kristus, awam dan klerus,  bisa taat seperti itu sampai hal yang sekecil-kecilnya, mungkin Indonesia bisa gak sama lagi seperti sekarang ya…
========================================================

Bacaan: Lukas 9: 22-25

Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

One Comment

  1. sy cuma minta doa supaya sy setia ama tuhan dan ga sakitin dia dalam kehidupan sy sehari hari,,,,,amin

Leave a Reply

Required fields are marked *.