”Aku menjadi tersadar beberapa detik dalam suasana hati yang campur aduk antara bersyukur dan menyesal. Aku bersyukur karena diperkenankan memahami rahasia ini dan menjadi tahu bagaimana yang seharusnya bersikap pada saat Ekaristi. Aku juga merenung sambil menyesali sikap dan perilaku diriku di masa lalu akibat dari ketidakpahamanku tentang rahasia suasana ilahi ini. Oh, betapa kita telah melecehkan Tuhan karena kebodohan kita”.
Ini adalah sepenggal pengalaman seorang bapak dan ibu yang merasa tersentuh saat merayakan Ekaristi. Bagi bapak ibu ini, perayaan Ekaristi adalah saat tinggal bersama dan dalam Yesus.
Hari ini Hari Raya Kenaikan Tuhan. Dengan kenaikan-Nya, Tuhan Yesus dimuliakan. Kini Ia duduk di sisi kanan Allah Bapa. Dia masuk dalam kemuliaan-Nya yang penuh bersama Bapa dan Roh Kudus. Akan tetapi Tuhan Yesus yang dimuliakan itu tetap tinggal dan hadir di tengah kita. Continue Reading →