Fiat Voluntas Tua

May 17, 2012
by ratnaariani
0 comments

Merenungkan MAKNA TINGGAL DALAM KRISTUS SECARA ESKATOLOGIS

”Aku menjadi tersadar beberapa detik dalam suasana hati yang campur aduk antara bersyukur dan menyesal. Aku bersyukur karena diperkenankan memahami rahasia ini dan menjadi tahu bagaimana yang seharusnya bersikap pada saat Ekaristi. Aku juga merenung sambil menyesali sikap dan perilaku diriku di masa lalu akibat dari ketidakpahamanku tentang rahasia suasana ilahi ini. Oh, betapa kita telah melecehkan Tuhan karena kebodohan kita”.

Ini adalah sepenggal pengalaman seorang bapak dan ibu yang merasa tersentuh saat merayakan Ekaristi. Bagi bapak ibu ini, perayaan Ekaristi adalah saat tinggal bersama dan dalam Yesus.

Hari ini Hari Raya Kenaikan Tuhan. Dengan kenaikan-Nya, Tuhan Yesus dimuliakan. Kini Ia duduk di sisi kanan Allah Bapa. Dia masuk dalam kemuliaan-Nya yang penuh bersama Bapa dan Roh Kudus. Akan tetapi Tuhan Yesus yang dimuliakan itu tetap tinggal dan hadir di tengah kita. Continue Reading →

May 17, 2012
by ratnaariani
0 comments

Amanat Agung

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Sedih mendengar berita jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100 dalam penerbangan demo (Joy Flight) dimana penerbangan ini diharapkan menjadi kesempatan ‘show off’ kepada para calon peminat pesawat komersial buatan Rusia. Tetapi lebih sedih lagi melihat cara media mengeksploitasi pemberitaan ini dengan menyorotkan kamera kepada keluarga bahkan sampai kunjungan ke rumah-rumah para korban. Sungguh tidak profesional dan kurang berempati, bandingkan saja dengan televisi asing bila mereka meliput kejadian malapetaka.

Mungkin sebagai orang timur kita lebih sering percaya pada pertanda, sehingga kita terkadang bertanya juga apakah ada firasat atau tanda-tanda dari mereka yang meninggal atau menjadi korban. Ada juga yang bertanya apa pesan-pesan dan amanat yang ditinggalkan pada keluarga atau ahli waris.  Tentu ditanyakan setelah yang bersangkutan telah meninggal. Pamali katanya kalau ditanyakan saat orang yang bersangkutan masih hidup. Tapi itulah yang terjadi di media, ranah privat menjadi ranah publik. Konsumsi pribadi menjadi makanan media untuk mendongkrak rating. Continue Reading →

May 15, 2012
by ratnaariani
0 comments

Garin: Soegija Bukan Film tentang Agama

foto

TEMPO.CO, JakartaSoegija, film garapan sutradara Garin Nugroho, bercerita tentang pahlawan nasional yang juga uskup pribumi pertama di Indonesia, Mgr. Albertus Soegijapranata. Pada Perang Pasifik 1940-1949, Soegija berkeliling Semarang untuk datang ke desa-desa dan mendengar keluhan penduduk di sana. Soegija juga memindahkan Keuskupan Semarang ke Yogyakarta sebagai dukungannya atas pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke DIY.

Meski bercerita tentang aktivitas Soegija sebagai uskup, Garin menolak anggapan bahwa film ini berisi tentang dakwah. Dia juga memastikan bahwa Soegija tidak bercerita tentang agama tertentu atau sebagai usaha kristenisasi. “Soegija bukan film dakwah atau tentang agama,” kata Garin dalam diskusi film Soegija, Kamis, 26 April 2012. Continue Reading →

May 14, 2012
by ratnaariani
0 comments

Merenungkan MAKNA TINGGAL DALAM KRISTUS SECARA TEMPORAL

Ada tulisan cukup besar dipasang di pintu masuk sebuah gereja: “DATANG TERLAMBAT MENGGANGGU UMAT, PULANG CEPAT TIDAK MENDAPAT BERKAT”. Tentusaja, orang dapat berdiskusi: apakah berkat Tuhan dalam Misa Kudus terbatas hanya pada yang tidak pulang duluan. Akan tetapi pesan tulisan itu sudah amat jelas: marilah kita mengikuti Misa Kudus secara utuh, dari awal sampai akhir! Dan harapan pesan ini sangat baik dan tepat. Repot lagi, ada juga umat yang mencari Misa Kudus yang serba cepat, tidak “pakai lama”. Kesannya orang macam ini tidak “ikhlas” berlama-lama bersama Tuhan dan umat dalam perayaan Ekaristi.

Bila kita membaca Injil, ternyata Yesus sangat suka berdoa. “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Mrk 1:35). Jadi Yesus rajin bangun pagi, bukan suka bangun siang alias ngebluk. Dan kalau berdoa, Yesus juga sering berdoa berlama-lama, bahkan semalam-malaman. “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah” (Luk 6:12). Continue Reading →

May 11, 2012
by ratnaariani
0 comments

Merenungkan EKARISTI DAN PERKAWINAN

Beberapa calon pengantin ketika ditanya tentang kebanggaannya terhadap perkawinan kristiani mengungkapkan bahwa mereka bersyukur karena perkawinan kristiani bercirikan kesetiaan seumur hidup. Hal ini memberi jaminan bagi keutuhan keluarga. Mereka tidak perlu khawatir akan ditinggalkan atau diceraikan pasangannya. Pandangan ini mendapat peneguhan dari makna perkawinan kristiani itu sendiri, yaitu sebagai persekutuan hidup  antara seorang pria dan seorang wanita yang terjadi karena persetujuan pribadi dan bersifat tetap atau tidak dapat ditarik kembali sehingga menuntut kesetiaan sempurna.

Tetapi mengapa perkawinan kristiani menuntut kesetiaan seumur hidup alias sampai mati? Jawabannya amat mengharukan dan sekaligus kudus: hubungan kasih antara suami dan isteri melambangkan hubungan kasih yang tak terpisahkan antara Kristus dan Gereja-Nya. Suami-isteri yang manusia rapuh boleh melambangkan dan menghadirkan hubungan kasih tak terceraikan antara Kristus dan Gereja. Hal ini hanya mungkin dan sinar kekudusan Kristus dan Gereja-Nya tetap terpancarkan dalam perkawinan dari pasangan kristiani ini apabila sumber kekuatannya didasarkan pada Ekaristi. Continue Reading →

May 10, 2012
by ratnaariani
0 comments

Merenungkan EKARISTI DAN PENGURAPAN ORANG SAKIT

Dalam perayaan Ekaristi Hari Orang Sakit sedunia, suatu paroki memberikan pelayanan pengurapan orang sakit kepada umat yang sudah lanjut usia. Pada mulanya, yang menerima minyak suci hanya yang sudah lanjut usia dan yang sakit saja. Tetapi lama kelamaan pada tahun-tahun berikutnya, ada umat yang masih sehat, dewasa, bahkan kaum muda dan anak-anak remaja, yang ikut maju antri menerima sakramen pengurapan orang sakit ini.

Ketika ditanya, mereka yang masih sehat ini berkata: “Ingin merasakan, kayak apa ya menerima minyak suci ini”. Praktek penerimaan sakramen pengurapan orang sakit yang asal-asalan, artinya juga diberikan kepada orang yang jelas masih sehat walafiat, padahal tidak ada bahaya kematian yang konkret, tentulah tidak dianjurkan sama sekali. Namanya saja sakramen pengurapan orang sakit, maka yang berhak dan semestinya menerima sakramen ini ialah orang sakit. Continue Reading →

May 9, 2012
by ratnaariani
0 comments

Ranting Yang Berbuah

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”

Semua yang baik itu berasal dari Sang Sumber kebaikan – berasal dari Yang Diatas - sumber kebijaksanaan. 3Yoh. 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Pada dasarnya setiap manusia punya sisi baik tapi juga punya sisi yang lemah. Tantangan kita adalah mengakui bahwa kita masih memiliki kelemahan, tidak menyombongkan kebaikan – karena memang bukan milik kita, tapi bersumber dari hati yang peka untuk mendengar bisikan halus Sang Pencipta. Maka diperlukan kesadaran tinggi untuk selalu menjaga apa saja yang keluar dari hati dan pikiran serta muncul sebagai ide dan perkataan. Kalau perkataan itu buruk, tidak mendatangkan kebaikan dan sukacita apalagi damai di hati orang lain – mendingan tidak usah diperkatakan lah.

Maka untuk membantu mengingatkan diri setiap saat, saya menempatkan gambar pokok anggur di atas ini sebagai background di laptop saya. Maklum pekerjaan saya menuntut saya tidak bisa jauh dari laptop. Sehingga saya senantiasa diingatkan setiap kali akan memulai dan mengakhiri pekerjaan, saya memaksakan diri merenungkan sesaat apakah hari ini saya sudah menjadi ranting yang benar, yang mau menempel erat pada sang Pokok Anggur yang benar? Apakah saya protes saat harus menekan keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hati? Bukankah itu menjadi proses yang harus saya lewati sebagai ranting yang benar, yang harus dibersihkan dari berbagai benalu kehidupan? Continue Reading →

May 8, 2012
by ratnaariani
0 comments

Damai Ditengah Keseharian

Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu
Setiap orang punya ukuran sendiri-sendiri untuk menenteramkan hatinya. Ada yang berfikir hidupnya akan tenang kalau saja dia punya ‘kemapanan’ dan ‘kepribadian’  seperti rumah pribadi, mobil pribadi, perahu pribadi dan villa pribadi. Ada lagi yang merasa hidupnya bakal lebih tenang kalau sudah menikah apalagi punya anak. Sehingga apapun dilakukan untuk mengejar ukuran-ukuran tersebut. Padahal mereka yang berkelimpahan harta dunia, ternyata juga punya pemikiran lain – mereka baru bisa damai di hati kalau penyakitnya sembuh, yang menikahpun tidak berhenti dirundung berbagai kekhawatiran hidup.Walhasil kita sering terkecoh dengan berbagai kedamaian yang ditawarkan dunia. Maka sering orang berkata – lebih mudah mati dari pada hidup di dunia , hanya untuk menggambarkan bahwa orang-orang yang bertahan hidup menemui berbagai kesulitan sehingga sulit menemukan ‘peace of mind’ – oase kehidupan, dimana kita merasakan tenang, damai dan tenteram dihati…. walaupun disekitarnya terjadi berbagai hal yang bisa mengganggu ketenangan kita. Bagaimana caranya agar kita bisa menemukan kedamaian diantara rutinitas, diantara kesibukan keseharian ibukota yang macet dan serba ribet begini? Continue Reading →

May 7, 2012
by ratnaariani
0 comments

Merenungkan: Ekaristi dan Penguatan

Pada suatu ketika, Rama Paroki mengadakan penyelidikan kanonik kepada calon pengantin. Satu persatu dari calon itu diminta omong-omong  dengan  pastor. Ternyata didapati bahwa salah satu calon pengantin tersebut belum menerima sakramen penguatan. “Sudah mau jadi manten, kok belum penguatan ta mas?” tanya Rama Paroki. “Lha tidak ngerti kapan harus menerima je, Rama” jawabnya. “Sudah menerima komuni belum?”, tanya Rama itu lagi. Jawabnya, “Sudah Rama, saya baptis dewasa, tapi penguatan kok ndak mudheng (tidak paham) kapan diterimakannya. Tahu-tahu saya lulus sekolah, kerja dan dapat calon bojo (jodoh)”. Inilah kejadian yang sering terjadi. Ada orang Katolik yang tahunya sudah menerima baptis dan sudah boleh komuni. Sementara sakramen lain, termasuk penguatan tidak masuk dalam hitungannya.

Sakramen krisma atau penguatan termasuk sakramen inisiasi, selain baptis dan Ekaristi pertama. Krisma (dari bahasa Yunani: chrisma = pengurapan) atau penguatan (terjemahan kata Latin: confirmatio) diterimakan oleh Bapa Uskup sebagai pemimpin Gereja yang resmi di keuskupan kita. Sakramen ini diterimakan dengan urapan minyak krisma oleh Bapa Uskup pada dahi penerima Krisma dengan kata-kata: “NN, terimalah tanda karunia Roh Kudus”. Dengan penerimaan sakramen krisma ini, seorang Katolik dilantik melalui pencurahan Roh Kudus menjadi warga Gereja yang penuh dan harus siap ikut bertanggungjawab dengan segala tugas dan kewajiban Gereja sebagai saksi Kristus di tengah masyarakat! Continue Reading →

May 7, 2012
by ratnaariani
0 comments

Hidup Yang Berbuah, Bukan Hidup Yang Berhasil

Di Keuskupan Agung Semarang dalam bulan Mei 2012 ini mengajak merenungkan tentang kerohanian. Dan ini salah satu renungannya. Yang menarik dari renungan ini baik direnungkan terus dalam kehidupan ini:
Sebagai murid-murid Kristus kita diharapkan menghayati spiritualitas hidup yang berbuah bukan hidup yang berhasil (bdk. Yoh 15:8).

Merenungkan

TINGGAL DALAM KRISTUS DAN BERBUAH

 Setiap orang pasti ingin agar hidupnya berhasil, sukses dalam meraih prestasi, jabatan tinggi, kekuasaan atau kekayaan. Ia merasa puas, bangga dan bahagia jika berhasil mendapatkan semuanya. Ini tentu baik namun mengandung bahaya. Orang yang orientasinya adalah hidup yang berhasil cenderung menjadikan diri sendiri sebagai pusat hidupnya. Ia akan bercerita mengenai keuletannya, perjuangannya, ketekunannya dalam meraih ini dan itu. Ia cenderung memuji dirinya sendiri dan jatuh dalam kesombongan. Continue Reading →