“ Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Malu bertanya, sesat dijalan…
April 19, 2012 | 0 comments
“Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya”
Sudah dua tahun ini saya tidak berupaya mendapatkan SIM, maklum sudah ‘expired’.sehingga harus membuat SIM baru. Akhirnya kemarin bertiga dengan adik-adik kami pergi membuat SIM di layanan SIM Daan Mogot. Sengaja kami berangkat pagi sekali menghindari macet di jalan dan antrian disana. Karena kami bertiga tidak paham seluk-beluknya pembuatan SIM, tentu harus bertanya sana sini. Yang pasti kami menghindari ‘calo’ karena kami sepakat bahwa hal tersebut tidak baik dan tidak benar. Mencari jalan pintas dengan menghalalkan cara. Sama juga dengan korupsi kan? Tentu yang kami tanya adalah para petugas yang dengan ramah menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan SIM. Rupanya informasinya memang banyak terpampang di papan dan dinding layanan .Syukurlah pelayanan SIM saat ini jauh lebih profesional, lebih transparan dan serba computerized. Bahkan kalau mau ujian SIM BII menggunakan simulator truk. Wuih…
Hal serupa pasti juga kita lakukan bila kehilangan arah saat memasuki satu kota atau daerah yang asing bagi kita. Tanya sana sini, kalau perlu telpon teman yang berasal dari darah tersebut. Paling gampang cari tukang ojek setempat, minta dia memandu didepan, kasih uang dan pasti beres alamatnya bisa ketemu.
Itulah yang kita tangkap dari Injil hari ini.Manusia mana yang tidak ingin kembali ke Surga saat kehidupan di bumi selesai, begitu banyak cara ditempuh agar bisa sampai kembali di Surga. Tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya Yesus sendiri ditusu Bapa menyatakan diriNya dengan hadir di bumi. Bukan hanya telah mengatakan diriNya berasal dari Surga, tetapi kedatanganNya memang sudah dinubuatkan para nabi. KehadiranNya di bumi juga telah menunjukkan ‘kelas’nya tersendiri. Ia tidak serta merta ikut larut dengan kebiasaan manusia bumi… berbuat dosa. Ia memang menjadi manusia, tetapi manusia yang suci yang tidak bernoda.
Maka kalau kita percaya Dialah sumber jalan keselamatan untuk kembali kepada Bapa, tentu kita perlu mencari tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk sampai kesana. Siapa yang berasal dari atas, dari Surg,a tentu tidaklah seperti manusia di bumi yang hidup bergelimang dosa. Yesus telah membuktikan kesetiaanNya dalam penderitaan sengsaraNya sampai wafat dikayu salib dan bangkit di hari ketiga untuk menebus seluruh dosa manusia. Well… sayangnya tidak semua manusia menyadarinya, tidak semua manusia menerima tawaran keselamatan dariNya, tidak semua manusia mengiyakan bahwa Ia telah turun dari Surga menjelma menjadi manusia.
Itulah pilihan yang diberikan kepada kita, apakah kita percaya pada Yesus. Apakah seluruh kesaksian para murid yang tertulis dalam Alkitab masih kurang? Tentu saja masih kurang, karena kita tidak bisa begitu saja memahaminya. Perlu upaya dalam mencari dan memiliki pengalaman iman bersama Tuhan. Tapi percayalah Ia lebih rindu menghampiri kita, Ia lebih ingin kita kembali kepaaNya. Yang penting kita juga harus membangun relasi dengan Tuhan, melalui doa, merenungkan Kitab Suci serta mengikuti Sakramen dengan teratur. Pasti semua pertanyaan dan kegundahan hati kita mendapatkan jawaban dariNya.Banyak saudara-saudara seiman kita memiliki pengalaman dicintai Tuhan, semoga itu semua cukup meneguhkan kita untuk terus mengarahkan kehidupan kita kepadaNya.
Bacaan Injil Yoh 3:31-36