Fiat Voluntas Tua

Peristiwa Hosti Berdarah di Kidul Loji

| 14 Comments

(Via BBM) Berita dari Rm Agoeng – Komsos KAS – menulis di milist Paguwuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), ttg kronologi kejadian di Kidul Loji:

“1. Pada tgl 15-4-12 Perayaan Ekaristi dipimpin Rm V Suparman (bukan Rm Saryanto). Sampai Liturgi Ekaristi komuni berjalan lancar2.

2. Saat Komuni seorang Prodiakon menerimakan komuni kpd salah seorang umat muda/remaja. Saat mau disantap, hosti jatuh. Dicari tdk ketemum. Anak td diberu hosti lain lantas disantap. Komuni dilanjutkan.

3. Selesai Komuni, prodiakon matur pd Rama dg takut dan gemetar. Lantas hosti dicari lagi, di tempat dekat pembagian komuni ditemukan gumpalan darah sebesar hosti.

4. Gumpalan darah dilap dengan purificatorium kemudian purificatorium dibersihkan dg air suci. (Purificatorium adalah kain putih yang digunakan prodiakon untuk memegang sibori/piala berisi hosti)

5. Prodiakon yang membagi komuni, anak anyg menerima komuni, ibu dari anak tsb dan beberapa umat diajak berdoa bersama dan mohon ampun atas kelalaian.

6. Kemudian purificatorium disimpan di piscis, diletakkan di kapel pastoran.

7. Jam 24.00 Rm Parman bersama Rm Saryanto melihat purificatorium yang disimpan. Yang bekas dibersihkan masih basah dan bercak darahnya mulai pudar, tetapi di bagian kering ada bekas darah warna merah kecoklatan. Baunya wangi.

8. Purificatorium disimpan kembali di kapel.

Begitu kronologi yang saya dapat dari Rm Saryanto.”

From: “Aloys Budi Purnomo Pr”

……..Kemudian dilanjutkan percakapan sehari kemudian…..

Atas peristiwa “Hosti jatuh, dan ditemukan sudah dalam rupa segumpal Darah bau harum di Gereja Kidul Loji DIY (15/4/2012).
[Maaf menggunakan bahasa Jawa]

Saya berkontak dengan Rm Parman Pr melalui sms sebagai berikut.

Tadi malam Senin, 16/4/2012:

Saya (S): Rama, saya turut terharu dan bersyukur membaca peristiwa yang terjadi di Kidul Loji. Panjenengan binerkahan ing Gusti nampi prekawis luhur lan minulya punika. Nyuwun berkah lan sembahyangan kangge kawula tiyang sekeng lan dosa punika lantaran panjenengan ing Ngarsanipun Sri Yesus ing Kapel Pastoran. Salam

Rm Parman (P): Rm, kula ingkang nyuwun donga lan sembahyanganipun. Berkah Dalem.

S: Ngo-dinonga Rama! Matur sembah nuwun! Kawula mrinding rikala maca kronologi peristiwa punika. Sae sanget!

P: Sembah Nuwun Rm. Mugi Gusti kepareng ngetingalaken pikajeng sae dateng kita sadaya. Berkah Dalem.

S: Amin. Raos kula, punika pratanda supados panjenengan miwiti Adorasi Ekaristi Abadi ing Kidul Loji, Rama. Enggal kawujudaken langkung sae, Rama.

P: He he he. Adorasi sampun dipun wontenaken saben jumat pertama lan saben malam minggu. Nanging dereng abadi Rm.

S: Pramila, punika ateges langkung gampil malih lumebet ing Adorasi Ekaristi Abadi! Prinsipun sederhana: apesipun betah 168 adorator tetap kangge wiwit. Menawi kersa, kawula remen menawi pareng sharing hehehe

P: Berkah Dalem Rama, rm Vikep, rm Noto lan kula sampun sowan. Nuwun.

S: Sembah nuwun, Rama. Berkah Dalem

Selasa pagi ini, 17/4/2012:

S: Sugeng enjing Rama, kados pundi kabar kabingahan enjing punika? Sampun sowan Rah Dalem Gusti ing piksis? Kados pundi? Sembah nuwun. Berkah Dalem

P: Berkah Dalem Rama, rm Vikep, rm Noto lan kula sampun sowan. Nuwun.

S: Punapa wonten perubahan? Taksih ganda arum?

P: Rm, rah darah yg kemarin berwarna merah kecoklatan sudh agak berubah terang. Tk.

S: Taksih wangi punapa mboten?

P: Taksih Rama

S: Wah, jan saestu elok Rama, menawi panjenengan kersa, kula aturi nyerat peristiwa persisipun, awit nandalem ingkang ngalami. Mangke kawula muat ing INSPIRASI.

P: Punika kasinggihan Rm. Mangke alon2 kula tak nyerat. Nyuwun pangestu.

S: Sumangga Rama, kawula tengga. Kula ndamel postingan kados ingkang kaserat Rm Agoeng berdasarkan versi Rm Vikep. Panjenengan ingkang ngalami temtu langkung “nges”. Sungkem kawula katur Sri Yesus menawi samangke panjenengan sowan malih. Sembah nuwun. Berkah Dalem

P: Sembah nuwun. Berkah Dalem

S: Menawi sampun saged kakintun lumantar email kawula aloybudipurnomopr@gmail.com syukur menawi wonten dokumentasi/fotonipun. Sugeng makarya. Berkah Dalem

P: Berkah Dalem. Sugeng makaryo Rama.

Refleksiku:
Yang bagiku mengharukan dan mengagumkan adalah bahwa aroma harum itu masih terasa sebagai semerbak surgawi di dunia yang beraroma dosa ini. Mari dengan rendah hati kita berdoa silih dan mohon ampun atas dosa-dosa kita:

“Yesus yang penuh kasih,
Engkau begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa kami sering mengabaikan kasihMu. Maka kami akan melakukan silih atas segala kelalaian dalam hidup kami yang amat melukai hatiMu.

Hati Yesus yang mahakudus, janganlah memperhitungkan dosa kami.

Kami mohon ampun atas dosa-dosa yang amat memalukan.
Kami akan melakukan silih bagi mereka yang tegar hati dalam ketidakpercayaan, bagi mereka yang meninggalkan Tuhan,
dan bagi yang tersesat seperti domba yang tanpa gembala,
dan juga bagi mereka yang mengingkari janji baptisnya, dan yang menghindari beban ringan perintahMu.

Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Kami ingin melakukan silih
atas segala dosa masyarakat kami, atas nafsu liar dan rendah,
atas kecurangan umatMu,
atas sikap tak peduli dan sumpah serapah, atas sikap melawan GerejaMu, atas sikap tidak hormat dan penghinaan terhadap kasihMu dalam Sakramen Mahakudus, dan atas pelanggaran-pelanggaran terhadap hukumMu.

Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Itulah dosa-dosa yang menyebabkan Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut ambil bagian dalam penebusanMu dengan membawa ke altar kurban hidup yang Kaulaksanakan di salib. Kami juga ingin ikut serta dalam penderitaan Santa Perawan Maria, para kudus, dan seluruh GerejaMu.

Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Karena rahmatMu,
kami ingin melakukan silih
atas dosa-dosa kami,
dan juga atas dosa-dosa orang lain. Kami akan melakukan silih dengan menjadi orang yang teguh iman, dengan hidup suci, dan dengan setia kepada hukum Injil, yang hukum utamanya adalah kasih.

Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Kami juga berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak menghina Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.

Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Yesus Tuhan, terimalah ungkapan cinta kasih kami ini bersama dengan doa-doa Santa Perawan Maria, yang berdiri di dekat salibMu, yang menjadi teladan dalam berbuat silih. Jagailah kami agar setia sampai mati. Bimbinglah kami agar setia kepadaMu dan tuntunlah kami agar dapat masuk ke tanah terjanji di surga, tempat Engkau bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan meraja sepanjang masa. Amin”

(rmabudippr)
Berkah Dalem Gusti,

 

14 Comments

  1. itu yang nomor dua “Anak td diberi hosti lain lantas disantap.” sepertinya tidak sesuai. Anak tersebut tidak di beri hosti, tetapi diberkati oleh prodiakon. Kalau tidak percaya silahkan tanya prodiakon dan anak tsb.

  2. Pingback: [HOLY] Peristiwa Mukjizat "Hosti Berdarah" di Gereja Kidul Loji Yogyakarta | agcgoblog.info

    • CARA MENERIMA KOMUNI DENGAN LIDAH

      Sebagaimana dianjurkan Bapa Suci Paus Benedictus XVI agar menerima komuni dengan lidah dan berlutut, ternyata cara ini belum dapat dilaksanakan kecuali pada misa di Vatican, di mana umat yang menerima komuni langsung dari Sri Paus pelaksanaannya ternyata dengan berlutut dan dengan menggunakan lidah. Hal ini dapat dilihat pada perayaan misa baik Paskah maupun Natal di televisi. Kenapa sampai saat ini cara seperti ini di Indonesia tidak dijalankan, bahkan sering umat yang menghendaki menerima komuni dengan lidah sering ditolak dengan kasar. Contohnya pernah terjadi pada misa kudus di Gereja Kidul Loji Yogyakarta. Sebagai akibatnya terjadi pelecehan terhadap komuni kudus/sakramen Maha Kudus oleh seorang imam setempat. Apakah ini ada nhubungannya dengan peristiwa hosti berdarah yang terjadi di Gereja Kidul Loji? yang artinya periatiwa sakral penerimaan komuni kudus tidak dijalankan dengan pantas/ tidak dihormatinya sakramen Maha Kudus.Apalagi juga sering terjadi KETERLAMBATAN misa, bahkan pernah terjadi Misa pertama hari Minggu terlambat 15 menit??? Maka marilah kita bertobat, terutama sekali untuk Gereja Franxiscus Xaferius Kidul Loji Yogyakarta.
      Mengapa tubuh Kristus terluka dan harus disalibkan lagi? Marilah kita memuliakan dan menghormati tubuh Kristus.

  3. kejadian anak tidak terima hosti tapi komuni “bathuk” i memang perlu diumumkan sebagaimana kesaksian pak Andreas…esensi Hosti Berdarah tetap menjadi misteri iman kita, yang menguatkan dan meneguhkan selamanya!

  4. Penjelasan Romo Saryanto di Gereja Kidul Loji pada Misa Sabtu sore jam 17.30 mengatakan bahwa hosti berdarah merupakan sentuhan dari Tuhan Yesus sendiri. Sentuhan yang bagaimana itu dapat diterjemahkan sendiri-sendiri karena bersifat misteri. Namun tentu saja dalam media internet ataupun dalam berbagai media dikatakan romo bahwa itu ‘bersayap’ maksudnya adalah berkembeang dari aslinya dan tertuang dalam gaya bahasa yang beraneka macam. Sedangkan kronologi menurut romo Saryanto kurang lebih sebagai berikut.:
    -Misa Kudus minggu sore jam 18.00 pada saat penerimaan komuni suci oleh seorang prodiakon di lajur tengah Gereja pada seorang anak siswa SMP Pangudi Luhur Baciro (12 th) kedalam tangan siswa. Ketika hosti mau disantap, tiba2 jatuh dan siswa itu lapor prodiakon dan disuruh mencari hosti tersebut. Namun setelah dicari beberapa waktu tetapi tidak ketemu. Selanjutnya siswa itu kembali duduk ke tempatnya semula. Setelah misa selesai, si anak kembali lapor pada prodiakon, dan mencari hosti bersama beberapa orang.
    -Pencarian berhasil menemukan hostinamun hosti tersebut menyatu dengan gumpalan darah yang besarnya tidak lebih dari hosti itu sendiri.
    -Kejadian tersebut dilaporkan kepada romo Parman yang kebetulan masih menyalami para umat di depan Gereja.
    -Selanjutnya romo Parman memerintahkan untuk mengambil kain yang digunakan untuk mengelap piala setelah digunakan dalam upacara misa.
    -Hosti yang dibungkus dengan kain kemudian didekap romo Parman dan secara bersama-sama mereka berdoa di depan altar.
    -Kain pembukus hosti kemudian dicuci dengan air suci yang berada dekat pintu gereja sebelah timur.
    -Hosti dan kain kemudian disimpan di dalam kapel yang terletak di belakang gereja, dan bayak umat dari berbagai tempat berdoa di tempat itu.
    -Romo Saryanto menerima laporan itu jam 8 malam saat makan malam, setelah itu romo berdua Saryanto dan romo Parman pergi ke Salam hingga jam 23.45 baru kembali pulang ke Gereja.
    -Setelah pulang kedua romo itu ingin melihat kembali hosti yang terbungkus kain di kapel, kemudia kain dibuka dan anehnya baunya tidak seperti darah namun tercium aroma wangi surgawi.
    -Dari kejadian itu pihak gereja banyak menerima sms, tilpun yang menenyakan ntentang kejadian misteri tersebut.
    Semoga informasi ini bermanfaat.

  5. Saya prihatin dengan kejadian ini. Begitu melihat bercak warna merah langsung diasumsikan sebagai darah. Apakah sudah dicek ke laboratorium? Jangan2 hanya tumpahan anggur merah ataupun sirup, apalagi baunya wangi. Sebagai romo semestinya jangan langsung membuat cerita yang belum pasti, ingat banyak umat bergantung pada anda, kalo memang anda yakin itu mujizat mestinya dilaporkan ke uskup dan vatikan agar dilakukan penyelidikan oleh yg lebih kompeten. Prihatin saja bila cerita ini dimanfaatkan untuk mengembalikan umat ke gereja. Prihatin juga bila umat butuh cerita2 seperti ini untuk kembali yakin kepada gereja. Jangan sampai cerita ini seperti hoax tidak terbukti yg sering kita lihat diposting umat agama lain

    • Setuju!!!!!!!! Harus dibuktikan secara ilmiah bahwa gumpalan itu betul betul darah dengan uji laboratorium indipenden. Merah belum tentu darah!!!!!!!!!!!!!!!

    • wah,berarti anda tidak percaya kalo hosti itu tubuh dan darah Kristus, kenapa harus dibuktikan? percayalah yang tidak melihat namun percaya.
      yang percaya ya monggo, tidak percaya jg monggo.

      • Berbagai tanggapan serupa juga masuk di milis KAS, milis umat dan para romo di Keuskpan Agung Semarang yang juga diikuti Kuria KAS termasuk Uskup Agung Mgr Puja. Perlu proses panjang dan tahunan untuk menyatakan kejadian Kidul Loji ini sebagai mujizat. Oleh karenanya hanya disebut sebagai ‘peristiwa’, bukan mujizat.
        Mgr Pujo menyatakan bahwa peristiwa ini mengingatkan kita untuk semakin hormat kepada Ekaristi Kudus sebagai tanda cinta kita kepada Allah Trirunggal Maha Kudus.
        Mengenai komuni yang diterimakan dengan mulut, tidak dengan tangan, dikembalikan kapada masing-masing pribadi sebagai suatu pilihan. Sebagai prodiakon saya juga masih memberikan hosti pada umat yang meminta komuni dengan mulut.
        Malah kalau mau lebih ekstrim lagi, kita kembali ke masa sebelum Konsili Vatican II dimana hanya imam yang boleh menyentuh hosti yang telah di konsekrir. Berarti hanya imam yang akan membagikan komuni.
        Bisa dibayangkan berapa lama misa hari minggu akan berlangsung bila dihadiri seribu umat. Imam yang hanya sedikit kita miliki harus keliling rumah sakit dan penjara serta rumah-rumah untuk mengantarkan hosti. Saya tentu akan bebas tugas dan bisa mengembalikan SK Prodiakon dari Uskup… Hehehe…
        Marilah kita lebih memfokuskan sejauhmana hosti yang telah kita terima selama ini memberikan arti dan mengubahkan kita menjadi semakin memiliki karakter Kristus dan berani menjadi rasul awam dimanapun kita ditempatkan. Apapun yang kita lakukan, kita mewujudkan kasih Kristus yang memiliki kasih bagi semua orang dan berani menolak dosa.
        Kiranya kuasa Roh Kudus menyertai kita semua.
        AMDG – RA

  6. Kita diingatkan bahwa penghormatan kita pada Tubuh Kristus masih kurang. Coba saja apa yang terjadi di kalangan umat sebelum misa mulai. Banyak yang bercakap sendiri dan bahkan memilih duduk agar dapat ngobrol dengan orang tertentu. Saya teringat waktu saya dulu menjadi tim pembagian bantuan gempa di Pugeran. Bantuan akan dibagi di wisma Rosari (belakang gedung gereja) setelah misa ketiga minggu. Kita sudah mempersiapkan diri dan banyak penerima bantuan juga sudah hadir dan ngobrol menunggu saat pembagian setelah misa ketiga. Ketika komuni misa ketiga sedang berlangsung, ada seorang ibu yang berkata bahwa ia akan menerima komuni dulu…padahal dia sudah sejak homili bergabung dengan para penerima bantuan gempa di wisma rosari ngrumpi…GEDOBRAK.. .saya shock tapi ya itulah kenyataan yang ada.

  7. Tugas para katekis dan guru agama untuk terus menerus menjelaskan apa arti pengorbanan Kristus. Salah satunya dengan mengadakan Kursus Evangelisasi Pribadi agar umat bisa memahami dan melakukan evangelisasi diri sendiri dulu tentang apa arti iman katolik.
    Berkah Dalem.

  8. peristiwa hosti berdarah mengingatkan kita akan tubuh dan darah Yesus sendiri. Meskipun saya tidak melihat langsung peristiwa tersebut saya sungguh percaya kalau Allah mau menunjukkan cinta-Nya pada umat-Nya. Dia ingin kita lebih mencintai ekaristi

  9. mujizat itu nyata…. karena YESUS sudah disalibkan darahNYA di curahka untuk menebus dosa kita.

Leave a Reply

Required fields are marked *.