Teman-teman milister,
Sekitar 900 orang pengungsi tinggal di Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan, Yogyakarta. Sementara dibantu oleh macam-macam orang, para pengungsi dilayani kebutuhan-kebutuhan jasmaninya, ternyata merekapun tidak melupakan kebutuhan rohaninya. Umat Katolik yang kebanyakan dari paroki Pakem dengan tekun mengikuti ekaristi waktu pagi, berdoa kerahiman ilahi pada jam 15.00, dan juga berdoa rosario. Sementara untuk yang muslim,kemarin datang sekelompok pengurus NU yang memberikan siraman rohani kepada mereka. Ini yang di Seminari Tinggi, kita tidak tahu bagaimana yang ditempat lain. Umat kita tentu banyak tersebar dalam macam-macam tempat pengungsian. Menanggapi situasi seperti ini, muncul dalam omongan waktu sarapan bagaimana menampilkan diri sebagai gembala yang baik, yang mencari domba-dombanya yang tersebar di beberapa tempat pengungsian, sekedar menyapa dan meneguhkan mereka, meski bantuan untuk hidup pasti sudah banyak diberikan. Ya semoga saja mereka tidak merasa ditinggal sendiri, tetapi tetap diteguhkan dalam penderitaan mereka.
Salam,
M. Purwatma Pr