Fiat Voluntas Tua

Kampungan atau Karbitan

| 0 comments

“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan”

“Jer basuki mowo beyo” = Untuk hidup mulia, damai sejahtera orang harus berjuang dan berkorban, demikian kata pepatah Jawa. Kita semua kiranya mendambakan menjadi orang baik, cerdas/pandai dan sejahtera atau berkecukupan dalam kebutuhan hidup sehari-hari, syukur kaya. Ada orang yang menempuh jalan pintas untuk memperolehnya antara lain dengan menyontek selama dalam proses pembelajaran atau pendidikan, atau dengan korupsi selama bekerja atau memiliki jabatan/kedudukan yang ‘basah’. Apa yang diperoleh dengan cepat pada umumnya dengan cepat pula akan habis atau musnah.

Warta Gembira hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk senantiasa mengikuti proses yang baik untuk menjadi baik, cerdas/pandai atau kaya atau terhormat. Memang setia pada proses pada umumnya akan menghadapi aneka tantangan atau hambatan, namun sadarilah dan hayatilah bahwa aneka tantangan dan hambatan tersebut merupakan wahana bagi kita untuk tumbuh berkembang sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan.

Kita dapat belajar perihal proses ini, misalnya perihal ‘ayam kampung’ dan ‘ayam sembelihan’. Ayam kampung tumbuh berkembang sesuai dengan proses penciptaan yang dikehendaki Tuhan, sedangkan ‘ayam sembelihan’ tumbuh berkembang begitu cepat karena intervensi obat, suntikan hormon. Kalau buah banyak yang dibuat matang karbitan. Bukankah lebih sehat mengkonsumi ‘ayam kampung’ daripada ‘ayam sembelihan’? Ayam kampung yang kecil harganya lebih mahal daripada ayam sembelihan yang besar. Ayam kampung tumbuh berkembang dengan kerja keras mencari makanan sendiri, sementara ayam sembelihan ‘dipenjara’ dan dimanjakan.

Marilah kita didik dan dampingi anak-anak kita untuk tumbuh berkembang dengan mengikuti proses yang baik, dan tentu saja harus ada teladan konkret dari para orangtua, orang dewasa atau para guru/pendidik. Jauhkan dan berantas budaya ‘instant’ , yang menggejala dalam tindakan menyontek dan korupsi ! [Ign Sumaryo SJ]

==================================================================

Bacaan Yoh 16:29-33

“Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.