Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya
Orang yang sedang berkuasa atau gila akan kuasa, kedudukan dan jabatan ketika merasa dirinya terdesak atau ada gejala tersingkirkan, pada umumnya lalu berusaha mencari dan mengangkat kelemahan dan kekurangan saingannya, sebagaimana terjadi di Indonesia saat ini dalam rangka pemilu capres dan cawapres. Saling menjegal, mengritik dan menyindir itulah yang terjadi.
Rasanya hal ini mirip dengan orang-orang Farisi yang bersoal jawab dengan Yesus untuk mencobaiNya. Karena orang-orang Farisi itu bermaksud jahat dan tak mungkin diajak dialog atau bercakap-cakap dengan baik, maka Yesus “meninggalkan mereka…naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang”.
Apa yang dilakukan oleh Yesus ini rasanya kurang lebih juga pernah terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru, dimana orang-orang baik dan jujur merasa terancam oleh penguasa lalu ‘pergi dan tinggal di luar negeri’.
Bercermin pada Warta Gembira hari ini kami mengajak dan mengingatkan siapapun yang masih bermental ‘Farisi’ untuk mawas diri dan bertobat. Marilah membuka diri atas apa yang terjadi dalam hidup sehari-hari di antara orang banyak atau kalangan rakyat alias ‘melihat ke bawah’ atau menunduk bukan ‘melihat ke atas’ atau menengadah untuk mengejar kuasa, kedudukan dan jabatan. Mereka yang sedang berkuasa atau berpengaruh dalam kehidupan bersama di tingkat apapun dan dimanapun hendaknya terbuka terhadap aneka macam saran, kritik, pembaharuan dst.. yang muncul atau disampaikan siapapun juga. Hendaknya aneka macam saran, kritik dan usul pembaharuan dilihat dan dihayati sebagai tanda kasih dan perhatian dan dukungan bukan ancaman. Dengan kata lain mereka yang sedang berkuasa atau berpengaruh hendaknya bersikap mental melayani bukan menguasai dan menindas. Semakin berkuasa dan berpengaruh hendaknya semakin melayani dengan rendah hati.[Rm Maryo SJ]
==========================================================
Bacaan Mrk 8:11-13
“Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”